Kenali Gejala Diare pada Anak dan Cara Mengatasinya

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Kalangan anak-anak termasuk rentan mengalami diare. Apa itu diare? Diare adalah sering buang air besar dengan konsentrasi lunak atau encer. Banyak anak yang mengalami diare, masalah ini biasanya tidak lama dan seringkali membaik dengan sendirinya.

Diare biasanya disebabkan oleh infeksi pada usus yang disebut gastroenteritis. Gastroenteritis dapat menyebabkan sakit perut kram, diikuti dengan diare yang berlangsung sekitar 3-5 hari. Gejala lain di antaranya:

Demam

Kehilangan selera makan

Mual (perasaan tidak nyaman sebelum muntah)

Muntah

Penurunan berat badan

Dehidrasi

Anak-anak dengan diare yang berlangsung lebih lama dari beberapa minggu mungkin memiliki gejala lain, tergantung penyebabnya.

Kuman yang menyebabkan gastroenteritis adalah:

virus (paling umum)

bakteri

parasit

Virus

Viral gastroenteritis (atau “flu perut”) adalah penyebab utama diare pada anak-anak. Itu juga bisa menyebabkan mual, muntah, dan sakit perut. Gejala biasanya berlangsung beberapa hari dan anak dapat mengalami dehidrasi jika ia tidak minum cukup cairan saat sakit.

Rotavirus adalah penyebab umum diare pada bayi dan anak kecil. Wabah lebih sering terjadi pada musim dingin dan awal musim semi. Vaksin rotavirus dapat melindungi anak dari penyakit ini.

Norovirus adalah virus umum lainnya yang menyebabkan diare berair bersama dengan gejala gastroenteritis lainnya. Seringkali, virus itu menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi.

Bakteri

Berbagai jenis bakteri dapat menyebabkan diare, termasuk E. coli, Salmonella, Campylobacter, dan Shigella. Bakteri ini sering menyebabkan keracunan makanan, yang dapat menyebabkan diare dan muntah dalam beberapa jam setelah memakan makanan yang terkontaminasi.

Parasit

Giardia adalah infeksi parasit paling umum yang menyebabkan diare pada anak-anak. Anak kecil lebih mungkin terkena giardia, terutama di pusat penitipan anak.

Apa Lagi yang Dapat Menyebabkan Diare? Anak-anak terkadang bisa terkena diare dari:

minum terlalu banyak jus dan minuman manis lainnya

alergi makanan

intoleransi laktosa

antibiotik

masalah medis seperti penyakit celiac dan penyakit radang usus (penyakit Crohn dan kolitis ulserativa), dan sindrom iritasi usus besar

Lalu, bagaimana dokter mendeteksi penyebab diare? Dokter akan menanyakan tentang apa yang terakhir dimakan anak, kapan gejala mulai terjadi, dan seberapa sering dan berapa lama diare terjadi.

Dokter juga akan mengajukan pertanyaan khusus tentang diare: Apakah berair? Apakah ada darah di kotoran? Kemudian, dokter akan melakukan uji tes feses, tes urin, atau tes darah untuk memeriksa dehidrasi dan untuk melihat apa yang menyebabkan diare.

Bagaimana mengobati diare?

Diare akibat gastroenteritis virus hilang dengan sendirinya. Anak-anak dengan diare bakteri mungkin memerlukan antibiotik. Parasit selalu membutuhkan pengobatan dengan obat anti parasit. Jangan berikan anak Anda obat anti diare yang dijual bebas, kecuali jika dokter yang menyarankan.

Anak yang tidak muntah dapat terus makan dan minum seperti biasa, jika ia merasa sanggup. Sajikan porsi makanan yang lebih kecil sampai anak merasa lebih baik. Kemudian, lanjutkan diet teratur dapat mempersingkat jumlah waktu anak mengalami diare. Bayi dapat terus menyusu atau minum susu formula selama tidak muntah berulang kali.

Jika diare bukan karena infeksi, pengobatan akan bergantung pada apa yang menyebabkan masalah.

Untuk anak-anak yang menunjukkan tanda-tanda dehidrasi ringan, dokter menyarankan pemberian larutan rehidrasi oral (ORS) seperti Pedialyte atau Enfalyte. Larutan ini mengandung jumlah air, gula, dan garam yang tepat untuk membantu dehidrasi. Dokter akan memberi tahu Anda jenis apa yang harus diberikan, berapa banyak, dan untuk berapa lama.

Jangan berikan minuman soda atau jus murni anak-anak yang mengalami diare. Minuman seperti ini mengandung terlalu banyak gula dan dapat memperburuk beberapa gejala. Juga, jangan berikan air saja.

Dalam beberapa kasus, anak-anak dengan diare parah mungkin perlu mendapatkan cairan infus (diberikan ke pembuluh darah) di rumah sakit untuk mengatasi dehidrasi.

Kapan Anda Harus Menghubungi Dokter?

Hubungi dokter jika anak Anda:

Tidak bisa minum selama beberapa jam

Buang air kecil lebih sedikit dari biasanya

Memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti menangis dengan sedikit atau tanpa air mata, mulut kering atau bibir pecah-pecah, merasa pusing, dan sangat mengantuk.

Mengalami demam tinggi

Terdapat darah di fesesnya.

Mengalami diare yang tidak membaik setelah beberapa hari

Bisakah Diare Dicegah?

Kuman yang menyebabkan gastroenteritis menular. Cara terbaik untuk menghindari penyakit adalah dengan mencegah penyebaran kuman:

Setiap orang di keluarga Anda harus mencuci tangan dengan baik dan sering. Cuci setidaknya selama 20 detik dengan sabun dan air. Ini sangat penting setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum menyiapkan atau makan makanan.

Bersihkan bagian atas meja, gagang pintu, dan permukaan lain yang sering disentuh dengan pembersih yang dapat membunuh virus.

Ikuti pedoman keamanan pangan untuk mencegah bakteri dan virus masuk ke dalam makanan dan minuman (keracunan makanan).

Pastikan anak Anda mendapatkan semua imunisasi yang direkomendasikan dengan tepat waktu.

Referensi: https://kidshealth.org

Ilustrasi: Pexels/Alexander Dummer

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *