MYHOMMY.ID – Teman khayalan adalah teman pura-pura yang dibuat oleh anak-anak dalam imajinasi mereka. Namun, Anda tak perlu khawatir mengenai hal ini.
Teman khayalan datang dalam berbagai bentuk dan ukuran. Itu bisa didasarkan pada seseorang yang sudah dikenal anak Anda, karakter buku cerita atau bahkan mainan. Terkadang mereka datang murni dari imajinasi anak. Mereka sebagian besar manusia, tetapi mereka juga bisa menjadi binatang.
Teman-teman ini mungkin selalu ada, atau mereka mungkin datang dan pergi. Mereka mungkin hanya ada di tempat-tempat tertentu seperti rumah atau di meja dapur. Dan, mereka mungkin muncul dan menghilang tanpa alasan yang jelas.
Kapan teman khayalan muncul dan berapa lama mereka bertahan?
Anak-anak berumur 2½ tahun sudah bisa memiliki teman khayalan. Anak-anak terkadang memiliki lebih dari satu teman khayalan.
Anak-anak biasanya berhenti bermain dengan teman khayalan ketika mereka siap untuk melanjutkan. Teman khayalan kemungkinan besar akan ada selama beberapa bulan, tetapi mereka bisa menjadi bagian dari kehidupan anak selama beberapa tahun.
Mengapa anak-anak memiliki teman khayalan?
Teman khayalan anak bisa jadi seseorang yang:
mendengarkan dan mendukung anak
bermain dengan anak
dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh anak
istimewa dan hanya milik anak
tidak menilai atau menemukan kesalahan pada anak.
Anak Anda bertanggung jawab atas apa yang dikatakan teman khayalan, apa yang dilakukan teman, dan dengan siapa teman istimewa itu dapat ‘bermain’. Ini juga bisa menjadi bagian dari daya tarik teman.
Teman khayalan memungkinkan anak-anak menjelajahi dunia khayalan yang mereka ciptakan sendiri. Faktanya, anak-anak dengan teman khayalan mungkin lebih imajinatif dan lebih cenderung menikmati permainan fantasi dan cerita magis.
Cara anak-anak bermain atau berbicara tentang teman mereka dapat memberi tahu Anda banyak hal tentang perasaan mereka. Teman khayalan memberi Anda wawasan tentang dunia batin anak, dan kesukaan, ketidaksukaan, dan selera anak Anda.
Anak-anak dengan teman khayalan bisa lebih bersosialisasi dan tidak terlalu pemalu dibandingkan anak-anak lain, dan mereka mungkin menunjukkan lebih banyak empati saat bermain dengan anak-anak lain.
Ketika teman khayalan menimbulkan masalah
Berikut adalah beberapa ide untuk saat-saat ketika teman khayalan anak Anda menjadi sulit untuk ditangani.
Melakukan sesuatu untuk teman khayalan
Anda mungkin diminta untuk membukakan pintu, menyiapkan makanan ringan, atau merapikan tempat tidur untuk teman khayalan anak. Daripada melakukannya sendiri, dorong anak Anda untuk menahan pintu agar tetap terbuka, siapkan tempat untuk teman saat makan malam, atau merapikan tempat tidur. Dengan cara ini Anda menerima teman khayalan tetapi juga mengambil kesempatan untuk mengembangkan keterampilan anak Anda.
Berbicara melalui teman khayalan
Beberapa anak bersikeras untuk selalu berkonsultasi dengan teman khayalannya – misalnya, ‘Saya harus bertanya pada Sammy dulu’. Mereka mungkin juga meminta Anda untuk berbicara dengan temannya, bukan langsung dengan mereka. Jika ini membuat “frustrasi”, coba katakan kepada anak Anda, ‘Saya ingin mendengar apa yang Adek pikirkan – bukan apa yang Sammy pikirkan’.
Menyalahkan teman khayalan
Terkadang anak-anak akan melakukan atau mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak mereka lakukan dan menyalahkan teman khayalan mereka. Anda dapat mengatasinya dengan memberi tahu anak secara jelas bahwa teman khayalan tidak mungkin melakukan ini. Kemudian tindak lanjuti dengan konsekuensi yang sesuai, seperti menyuruh anak membereskan masalah itu.
Kapan harus mengkhawatirkan teman khayalan
Untuk sejumlah kecil anak, teman khayalan bisa menjadi gejala dari masalah lain. Jika Anda khawatir tentang teman khayalan anak – misalnya, jika anak telah mengalami peristiwa traumatis atau teman khayalan itu jahat atau – konsultasikan dengan dokter Anda atau profesional kesehatan lainnya.***
Referensi: https://raisingchildren.net.au
Ilustrasi: Pexels/Eren Li
0 Comments