MYHOMMY.ID – Pola makan sehat adalah bagian penting dari gaya hidup sehat dan merupakan sesuatu yang harus diajarkan sejak dini. Berikut adalah beberapa pedoman untuk membantu anak remaja dalam menerapkan pola makan sehat.
Penting untuk mendiskusikan pola makan anak remaja dengan penyedia layanan kesehatan sebelum melakukan perubahan pola makan atau melakukan diet pada anak remaja. Diskusikan rekomendasi makan sehat berikut dengan anak remaja untuk memastikan dia mengikuti rencana pola makan yang sehat:
Makanlah 3 kali sehari, dengan camilan sehat.
Perbanyak serat dalam makanan dan kurangi penggunaan garam.
Minum air. Usahakan untuk menghindari minuman yang tinggi gula. Jus buah mengandung banyak kalori, jadi batasi asupannya. Buah utuh selalu merupakan pilihan yang lebih baik.
Makan makanan seimbang.
Saat memasak untuk anak remaja, cobalah untuk memanggang daripada menggoreng.
Pastikan anak remaja memperhatikan (dan mengurangi, jika perlu) asupan gulanya.
Makanlah buah atau sayur sebagai camilan.
Kurangi penggunaan mentega dan kuah kental.
Makan lebih banyak ayam dan ikan. Batasi asupan daging merah dan pilihlah potongan daging tanpa lemak jika memungkinkan.
Pilih ikon MyPlate (Piring Saya)
Membuat pilihan makanan sehat
Ikon MyPlate adalah pedoman untuk membantu Anda dan anak remaja mengonsumsi makanan yang sehat. MyPlate dapat membantu Anda dan anak remaja mengonsumsi beragam makanan sekaligus mendorong jumlah kalori dan lemak yang tepat.
Lembaga terkait seperti Kementerian Kesehatan menyiapkan piring makanan untuk memandu orang tua dalam memilih makanan yang sehat untuk anak usia 2 tahun ke atas.
Ikon MyPlate dibagi menjadi 5 kategori kelompok makanan, dengan menekankan pada asupan nutrisi sebagai berikut:
Biji-bijian. Makanan yang terbuat dari gandum, beras, oat, tepung jagung, atau biji-bijian sereal lainnya merupakan produk biji-bijian. Contohnya termasuk gandum utuh, beras merah, dan oatmeal.
Sayuran. Variasikan sayuran Anda. Pilihlah beragam sayuran, termasuk sayuran berwarna hijau tua, merah, dan oranye, kacang-kacangan (kacang polong dan buncis), dan sayuran bertepung.
Buah-buahan. Buah apa pun atau jus buah 100% dihitung sebagai bagian dari kelompok buah. Buah-buahan segar, kalengan, beku, atau kering, dan mungkin utuh, dipotong, atau dihaluskan.
Produk susu. Produk susu dan banyak makanan berbahan susu dianggap sebagai bagian dari kelompok makanan ini. Fokus pada produk bebas lemak atau rendah lemak, serta produk yang tinggi kalsium.
Protein. Pilih daging dan unggas rendah lemak atau tanpa lemak. Variasikan rutinitas protein Anda—pilih lebih banyak ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, kacang polong, dan buncis.
Minyak bukanlah suatu kelompok makanan, namun beberapa di antaranya, seperti minyak kacang-kacangan, mengandung nutrisi penting dan dapat dimasukkan ke dalam makanan. Lainnya, seperti lemak hewani, berbentuk padat dan harus dihindari.
Olahraga dan aktivitas fisik sehari-hari juga harus disertakan dengan rencana diet sehat.
Tips nutrisi dan aktivitas
Cobalah untuk mengontrol kapan dan di mana anak Anda makan dengan memberikan waktu makan harian yang teratur disertai interaksi sosial dan demonstrasi perilaku makan yang sehat.
Libatkan anak dalam pemilihan dan penyiapan makanan dan ajari mereka membuat pilihan yang sehat dengan memberikan kesempatan memilih makanan berdasarkan nilai gizinya.
Orang tua didorong untuk memberikan ukuran porsi yang direkomendasikan untuk anak-anak.
Orang tua dianjurkan untuk membatasi penggunaan video, menonton televisi, dan komputer oleh anak-anak hingga kurang dari 2 jam setiap hari dan mengganti aktivitas menetap dengan aktivitas yang memerlukan lebih banyak gerakan.
Anak-anak dan remaja memerlukan setidaknya 60 menit aktivitas fisik sedang hingga berat hampir setiap hari untuk menjaga kesehatan dan kebugaran serta berat badan yang sehat selama pertumbuhan.
Untuk mencegah dehidrasi, anjurkan anak untuk minum cairan secara teratur selama aktivitas fisik dan minumlah beberapa gelas air putih atau cairan lain setelah aktivitas fisik selesai.
Selalu bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan remaja mengenai kebutuhan diet dan olahraganya yang sehat.***
Referensi: https://www.hopkinsmedicine.org
Ilustrasi: Pexels/ Ella Olsson
0 Comments