Tips Mengasuh Anak di Era Digital

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Saat ini, di dunia di mana anak-anak “tumbuh secara digital” penting untuk membantu mereka mempelajari konsep penggunaan digital yang sehat. Orang tua memainkan peran penting dalam mengajarkan keterampilan ini.

Berikut tips dari AAP bagaimana cara keluarga mengelola platform digital yang terus berubah:

Buat rencana penggunaan media keluarga Anda sendiri.

Media harus bekerja untuk Anda dan sesuai dengan nilai-nilai keluarga serta gaya pengasuhan Anda. Jika digunakan dengan bijaksana dan tepat, media dapat meningkatkan kehidupan sehari-hari. Namun, bila digunakan secara tidak tepat atau tanpa pemikiran yang matang, media dapat menggantikan banyak aktivitas penting seperti interaksi tatap muka, waktu bersama keluarga, bermain di luar ruangan, olahraga, dan tidur.

Perlakukan media seperti Anda memperlakukan lingkungan lain dalam kehidupan anak.

Pedoman pengasuhan anak yang sama berlaku baik di lingkungan nyata maupun virtual. Tetapkan batasan; anak-anak membutuhkan dan mengharapkannya. Kenali teman anak Anda, baik online maupun offline. Ketahui platform, perangkat lunak, dan aplikasi apa yang digunakan anak, situs apa yang mereka kunjungi di web, dan apa yang mereka lakukan saat online.

Tetapkan batasan dan dorong waktu bermain.

Penggunaan media, seperti aktivitas lainnya, harus mempunyai batasan yang wajar. Permainan tidak terstruktur dan offline merangsang kreativitas. Jadikan waktu bermain sebagai prioritas sehari-hari, terutama bagi anak-anak yang masih sangat kecil.

Waktu pemakaian perangkat tidak harus selalu waktu sendirian.

Bermain bersama dan berinteraksi bersama dengan anak-anak saat mereka menggunakan layar—hal ini mendorong interaksi sosial, ikatan, dan pembelajaran. Mainkan video game dengan anak-anak Anda. Ini adalah cara yang baik untuk menunjukkan sportivitas dan etika bermain yang baik. Tonton pertunjukan bersama mereka; Anda akan mempunyai kesempatan untuk memperkenalkan dan berbagi pengalaman dan perspektif hidup Anda sendiri. Jangan hanya memantau mereka secara online—berinteraksilah dengan mereka, sehingga Anda dapat memahami apa yang mereka lakukan dan menjadi bagian darinya.

Jadilah teladan yang baik.

Ajarkan dan contohkan kebaikan dan sopan santun secara online. Karena anak-anak adalah peniru yang hebat, batasi penggunaan media Anda sendiri. Faktanya, Anda akan lebih siap dan terhubung dengan anak-anak Anda jika berinteraksi, berpelukan, dan bermain dengan mereka daripada hanya menatap layar.

Ketahui nilai komunikasi tatap muka.

Anak-anak yang masih sangat kecil belajar paling baik melalui komunikasi dua arah. Terlibat dalam “komunikasi dua arah sangat penting untuk perkembangan bahasa. Percakapan dapat dilakukan secara tatap muka atau, jika perlu, melalui obrolan video dengan orang tua atau kakek nenek yang bepergian jauh. Penelitian telah menunjukkan bahwa “percakapan dua arah” itulah yang meningkatkan keterampilan berbahasa—lebih dari sekadar mendengarkan secara “pasif” atau interaksi satu arah dengan layar.

Batasi media digital untuk anggota keluarga Anda.

Hindari media digital untuk balita berusia kurang dari 18 hingga 24 bulan selain video chat. Untuk anak usia 18 hingga 24 bulan, tontonlah media digital bersama mereka karena mereka belajar dari menonton dan berbicara dengan Anda. Batasi penggunaan layar untuk anak-anak prasekolah, usia 2 hingga 5 tahun, hanya 1 jam sehari untuk program berkualitas tinggi.

Menonton bersama adalah yang terbaik jika memungkinkan dan untuk anak kecil. Mereka belajar paling baik ketika mereka diajarkan kembali di dunia nyata apa yang baru saja mereka pelajari melalui layar. Jadi, kalau baru mengajarkan huruf D, Anda bisa mengulanginya nanti saat Anda sedang makan malam atau menghabiskan waktu bersama anak.

Ciptakan zona bebas teknologi.

Jaga waktu makan keluarga, pertemuan keluarga dan sosial lainnya, dan kamar tidur anak-anak bebas dari layar. Matikan televisi yang tidak sedang Anda tonton, karena TV di latar belakang dapat mengganggu waktu tatap muka dengan anak. Perubahan ini mendorong lebih banyak waktu bersama keluarga, kebiasaan makan yang lebih sehat, dan tidur yang lebih baik.

Jangan jadikan teknologi sebagai penenang emosi.

Media bisa sangat efektif dalam membuat anak-anak tetap tenang dan tenang, namun media tidak seharusnya menjadi satu-satunya cara mereka belajar untuk tenang. Anak-anak perlu diajari cara mengidentifikasi dan menangani emosi yang kuat, melakukan aktivitas untuk mengatasi kebosanan, atau menenangkan diri melalui pernapasan, membicarakan cara memecahkan masalah, dan menemukan strategi lain untuk menyalurkan emosi.

Aplikasi untuk anak-anak – kerjakan pekerjaan rumah.

Lebih dari 80.000 aplikasi diberi label sebagai aplikasi pendidikan, namun hanya sedikit penelitian yang menunjukkan kualitas sebenarnya. Produk yang dianggap “interaktif” seharusnya memerlukan lebih dari sekadar “mendorong dan menggeser”. Kunjungi ulasan tentang aplikasi, permainan, dan program yang sesuai dengan usia untuk memandu Anda dalam membuat pilihan terbaik bagi anak-anak.

Tidak apa-apa bagi anak remaja untuk online.

Media sosial dapat mendukung remaja saat mereka mengeksplorasi dan menemukan lebih banyak tentang diri mereka sendiri dan tempat mereka di dunia orang dewasa. Pastikan anak remaja berperilaku baik di dunia nyata dan dunia online.***

Referensi: https://www.healthychildren.org
Ilustrasi: Pexels/Garrett Morrow

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *