5 Tips Menangani Anak ADHD, Penting Anda Ketahui

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Apakah anak Anda kesulitan fokus pada suatu aktivitas atau tampak impulsif dalam berperilaku? Jika gejalanya cukup parah dan menyebabkan masalah berkelanjutan pada lebih dari satu bidang kehidupan anak, hal ini mungkin merupakan tanda gangguan neurobehavioral, seperti ADHD.

Gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD) adalah suatu kondisi kronis yang mempengaruhi jutaan anak-anak dan seringkali berlanjut hingga dewasa. ADHD mencakup kombinasi masalah yang terus-menerus, seperti kesulitan mempertahankan perhatian, hiperaktif, dan perilaku impulsif.

Anak-anak dengan ADHD juga mungkin berjuang dengan kecemasan di sekolah, hubungan yang bermasalah, dan kinerja yang buruk di sekolah. Gejala terkadang berkurang seiring bertambahnya usia. Namun, beberapa orang tidak pernah sepenuhnya mengatasi gejala ADHD mereka. Namun, mereka dapat mempelajari strategi untuk menjadi sukses.

Subtipe ADHD

ADHD Inatentif

Dahulu disebut sebagai ADD. Ana dengan ADHD tipe ini menunjukkan gejala kurangnya perhatian, namun tidak memiliki gejala hiperaktif atau impulsif.

ADHD Hiperaktif/Impulsif

Subkelompok ADHD ini menunjukkan gejala impulsif atau hiperaktif, namun tidak menunjukkan gejala kurangnya perhatian.

ADHD Gabungan

Anak dengan ADHD gabungan menunjukkan gejala kurangnya perhatian, hiperaktif, dan impulsif. Ini adalah bagian paling umum dari ADHD.

Perbedaan gender dengan ADHD

ADHD lebih sering didiagnosis pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan, namun penelitian mengenai ADHD di masa kini menunjukkan adanya keseimbangan yang hampir sama antara pria dan wanita. Tingkat diagnosis yang lebih rendah di kalangan perempuan pada masa kanak-kanak dapat terjadi karena anak perempuan dengan ADHD lebih mungkin mengalami bentuk ADHD yang inatentif dibandingkan anak laki-laki yang kecil kemungkinannya untuk menunjukkan masalah yang jelas.

Lebih dari separuh anak-anak yang mengalami ADHD di masa kanak-kanak terus mengalami gejala-gejala tersebut saat dewasa. Beberapa wanita baru mengenali ADHD-nya setelah anaknya didiagnosis dan wanita tersebut mulai melihat perilaku serupa dalam dirinya. Ada juga perempuan yang mencari pengobatan karena kehidupan mereka tidak terkendali, baik secara finansial, di tempat kerja, atau di rumah.

Pengobatan ADHD

Meskipun pengobatan tidak akan menyembuhkan ADHD, pengobatan dapat membantu mengatasi gejalanya. Perawatan biasanya melibatkan pengobatan dan intervensi perilaku. Diagnosis dan pengobatan dini dapat memberikan perbedaan besar pada hasilnya.

Penting juga untuk bekerja sama dengan terapis yang berspesialisasi dalam ADHD untuk mempelajari mekanisme nonfarmakologis untuk membantu gejala dan perilaku ADHD. Seorang terapis dapat meningkatkan efektivitas pengobatan dan memberikan alat untuk memberdayakan penderita ADHD dengan menggunakan perawatan yang mungkin melibatkan intervensi perilaku, psikologis, sosial, pendidikan, dan gaya hidup.

Strategi Untuk Menangani ADHD

Berikut adalah 5 strategi perilaku untuk membantu mengelola ADHD anak Anda:

  1. Berikan pujian dan penghargaan ketika aturan dipatuhi.

Anak-anak dengan ADHD sering kali lebih menerima kritik dibandingkan anak-anak lain. Hal ini benar-benar dapat berdampak pada harga diri. Terkadang, Anda mungkin harus benar-benar mencari perilaku yang baik, namun Anda harus memuji perilaku baik setidaknya lima kali lebih sering daripada mengkritik perilaku buruk.

  1. Memberikan arahan atau perintah yang jelas dan efektif.

Lakukan kontak mata atau sentuh lembut lengan atau bahunya untuk menarik perhatiannya. Berikan langkah-langkah yang singkat dan sederhana serta perintah-perintah singkat yang langsung pada pokok persoalan, bukan banyak arahan atau pernyataan dan pertanyaan yang bertele-tele.

  1. Membangun kebiasaan sehat.

Jika anak Anda sedang menjalani pengobatan, obat tersebut harus diminum sesuai resep. Hubungi penyedia layanan kesehatan anak jika timbul masalah. Pastikan anak cukup tidur, makan makanan seimbang yang terdiri dari tiga kali makan, camilan dan cairan yang cukup setiap hari, dan memiliki waktu untuk berolahraga setiap hari. Kebiasaan sehat ini akan membantu anak Anda merasakan yang terbaik dan membantu meminimalkan gejala ADHD.

  1. Kembangkan rutinitas seputar pekerjaan rumah.

Bekerja samalah untuk membuat daftar periksa tentang apa yang perlu dilakukan seputar tugas sehari-hari, bersiap-siap untuk tidur dan sekolah untuk dijadikan acuan anak ketika dia selesai mengerjakan tugas. Dorong anak Anda untuk menggunakan agenda harian sehingga dia mengetahui semua tugas pekerjaan rumahnya. Tetapkan waktu dan lokasi untuk mengerjakan pekerjaan rumah, dan gunakan pengatur waktu untuk mengingatkan anak agar menunjukkan kepada Anda bagaimana pekerjaan rumahnya dilakukan dua hingga empat kali per jam.

  1. Bantu anak Anda membangun hubungan, keterampilan sosial yang kuat, dan menjaga persahabatan.

Jadilah teladan perilaku yang baik bagi anak. Pertimbangkan waktu khusus tiga hingga lima hari seminggu bersama anak yang bebas konflik dan tidak melibatkan layar untuk membantu menjaga hubungan orang tua-anak yang kuat. Bantu anak mengembangkan setidaknya satu persahabatan dekat. Dengan anak-anak yang lebih kecil, orang tua mungkin perlu memimpin dalam mengatur dan mengadakan bermain bersama atau melibatkan anak-anak dalam aktivitas yang melibatkan anak-anak seusianya.***

Referensi: https://www.mayoclinichealthsystem.org
Ilustrasi: Pexels/yan Krukau

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *