MYHOMMY.ID – Bullying terjadi pada jutaan anak setiap tahunnya dan dapat muncul dalam berbagai bentuk, di antaranya mengejek, memanggil dengan nama buruk, menyebarkan desas-desus, pengucilan sosial, dan serangan fisik seperti mendorong, menarik rambut dll.
Mengeluh sakit perut, bersikap menyendiri, merasa rendah diri bahkan melukai diri sendiri, serta mendapatkan nilai akademik yang menurun adalah tanda-tanda bahwa anak mungkin mengalami perundungan.
Jika anak atau seorang anak yang Anda kenal mendekati Anda untuk memberi tahu bahwa dirinya dibully, coba ikuti tips di bawah ini:
- Percayalah pada mereka.
Inilah saatnya mendengarkan dengan tenang dan mengakui perasaan anak. Tidak perlu segera mencari tahu nama pelaku intimidasi atau menelepon kepala sekolah. Pertama, ingatkan saja anak Anda bahwa itu bukan salahnya dan perasaan marah, sedih, takut, dan malu adalah hal yang normal dan dapat dimengerti. Anda ingin mengetahui apa yang terjadi, namun Anda juga ingin mengetahui bagaimana perasaan anak terhadap pengalaman ini. Penting juga bagi anak Anda untuk mengetahui bahwa tidak boleh ada orang yang menganiayanya.
Setelah Anda mendengarkan anak dan ia merasakan dukungan Anda, penting untuk…
- Tetap tenang.
Banyak anak yang takut untuk memberi tahu orang tuanya ketika mereka ditindas karena mereka takut orang tuanya akan bereaksi berlebihan dan membuat mereka semakin merasa malu dan ditolak secara sosial. Penting untuk menjaga kepercayaan yang ditanamkan anak kepada Anda dengan tetap tenang dan memberdayakan anak Anda menyelesaikan masalahnya bersama Anda (bukannya Anda menyelesaikannya untuk mereka).
- Bantu memikirkan solusi terhadap masalah yang dihadapi
Apa yang bisa dikatakan atau dilakukan anak Anda jika nanti ia dihadapkan pada pelaku intimidasi? Bantulah ia membuat daftar tanggapan yang dapat digunakan, seperti, “Tinggalkan aku sendiri” atau “Itu bukan namaku. Saya ingin __.” Penting untuk menggunakan bahasa yang langsung dan tidak bermusuhan. Anda juga dapat membantu anak mempraktikkan respons mereka dengan memainkan berbagai skenario. Para ahli menyarankan agar anak-anak berlatih menggunakan nada suara yang tegas dan percaya diri jika ia memilih untuk merespons pelaku intimidasi. Selain membantu anak bersiap menghadapi bagaimana ia akan merespons pelaku intimidasi, ada baiknya juga…
- Identifikasi kepada siapa mereka dapat meminta dukungan.
Penting bagi fungsi akademis dan emosional anak agar ia merasa aman dan didukung di sekolah. Kesulitan berkonsentrasi karena rasa khawatir yang berlebihan dapat menyebabkan nilai buruk dan penarikan diri dari pergaulan. Dorong anak untuk mempraktikkan sistem pertemanan, karena pelaku intimidasi cenderung tidak menghadapi kelompok dibandingkan individu.
Anda juga dapat membantu anak mengidentifikasi beberapa orang dewasa yang mereka rasa nyaman untuk diajak curhat, seperti guru, konselor, atau anggota staf lainnya. Orang dewasa ini harus menunjukkan empati terhadap pengalaman anak dan tidak meremehkan perasaan anak. Penting agar anak merasa diperhatikan dan dilindungi, baik di rumah maupun di sekolah.
- Terus membangun citra diri mereka.
Harga diri dan kepercayaan diri adalah hal penting. Bantu anak Anda meningkatkan citra dirinya dengan menunjukkan kekuatan dan kualitas uniknya. Apakah mereka gigih? Kreatif? Hebat dalam memecahkan masalah? Dorong mereka untuk melakukan aktivitas yang melanggengkan rasa bangga, termasuk hobi, olahraga, dan bakat lainnya.
Anak akan merasa bangga ketika mampu mencapai sesuatu. Anda juga dapat membantu anak membangun citra dirinya dengan membantu ia menciptakan sistem dukungan dari keluarga dan teman. Hubungan emosional dan pengalaman bersama akan membantu anak merasa lebih diterima apa adanya. Oleh karena itu, membuat mereka tidak terlalu rentan terhadap kritik dari para penindas atau pelaku bullying.
- Carilah dukungan profesional jika diperlukan.
Jika bullying telah memengaruhi harga diri, prestasi akademis, atau kemampuan anak untuk menikmati waktu bersama teman dan keluarga, mungkin inilah saatnya untuk mencari bantuan profesional dari terapis. Terapis anak akan membantu mereka memproses perasaan yang terkait dengan bullying, membangun kembali harga diri mereka, dan menantang keyakinan negatif apa pun tentang diri mereka sendiri. Anda juga dapat mempertimbangkan untuk mendorong guru anak untuk merujuk pelaku intimidasi ke layanan terapi, karena pelaku intimidasi sering kali menggunakan kekuasaannya ketika mereka merasa tidak berdaya, tidak dihargai, atau tidak terlihat di rumah.***
Rerefensi: www.tgclb.org
Ilustrasi: Pexels/RDNE Stock project
0 Comments