MYHOMMY.ID – Seiring pertumbuhan dan perkembangannya, bayi bisa mengalami beragam kendala, salah satunya adalah refluks. Apa itu refluks? Refluks adalah saat bayi Anda “mengembalikan” isi perutnya melalui mulutnya. Hal tersebut mungkin berupa mengeluarkan sedikit susu bersama udara saat bayi bersendawa. Refluks, disebut juga gumoh, posseting, atau regurgitasi, sangat umum terjadi pada bayi baru lahir.
Istilah medis untuk refluks adalah gastro-esophageal reflux, atau GOR. Jika refluks menyebabkan komplikasi, seperti menolak makan atau memperlambat penambahan berat badan, hal ini disebut penyakit refluks gastro-esofagus (GORD).
Apa saja gejala refluks?
Jika bayi Anda mengalami refluks, ia mungkin akan memuntahkan susu, terutama setelah menyusu. Kebanyakan bayi dengan refluks dalam kondisi baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan atau rasa sakit. Bayi dengan refluks biasanya mengalami kenaikan berat badan sesuai yang diharapkan dan tidak mengalami masalah pernapasan.
Apa penyebab refluks pada bayi?
Refluks terjadi karena otot di bagian atas perut, yang disebut sfingter, belum berkembang sempurna. Hal ini memungkinkan isi lambung bergerak mundur ke kerongkongan (pipa makanan).
Gumoh biasanya tidak menimbulkan rasa tidak nyaman. Bayi Anda mungkin tidak merasa terganggu dengan kondisi ini.
Refluks tidak sama dengan muntah. Muntahnya sangat kuat, biasanya mengeluarkan lebih dari satu atau 2 sendok makan cairan, dan membuat bayi kesal. Muntah bisa menjadi tanda suatu penyakit.
Refluks tidak sama dengan mengeluarkan air liur dan meniup gelembung, yang umum terjadi ketika bayi mulai tumbuh gigi.
Kapan harus menemui dokter?
Jika bayi Anda sehat dan bahagia dan ia hanya menyusu, tidak ada yang perlu dilakukan.
Bicaralah dengan dokter atau perawat kesehatan anak jika bayi Anda:
- Tidak bertambah berat badan
- Menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan atau nyeri
- Memiliki masalah pernapasan
- Demam
- Tidak mau memberi makan
- Mengalami batuk terus-menerus
- Memiliki darah atau empedu dalam muntahannya
Bagaimana refluks didiagnosis?
Refluks biasanya dapat didiagnosis oleh dokter tanpa pemeriksaan khusus apa pun. Dokter dapat mendiagnosis refluks dengan mendengarkan Anda berbicara tentang perilaku bayi dan dengan memeriksa bayi.
Bagaimana cara mengobati refluks?
Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meminimalkan refluks bayi.
Selama menyusui
- Gendong bayi Anda dalam posisi tegak, bukan berbaring, saat Anda menyusuinya.
Beri bayi Anda susu dalam jumlah sedikit demi sedikit, sambil memastikan bahwa ia tetap mendapatkan jumlah susu harian yang mereka butuhkan.
Setelah makan
- Jaga bayi Anda tetap tegak selama 20 hingga 30 menit setelah menyusu. Kursi bayi atau kursi mobil berfungsi dengan baik.
- Jika Anda mengawasi bayi, Anda dapat meletakkannya tengkurap di sela-sela waktu menyusu. Berhati-hatilah untuk tidak membiarkan bayi tidur tengkurap karena ada kaitannya dengan kematian mendadak yang tidak terduga pada masa bayi. Selalu letakkan bayi Anda telentang saat tidur.
Optimalkan proses menyusui
Konsultan laktasi atau perawat kesehatan anak yang berpengalaman dapat mengamati cara bayi Anda menyusu, dan dapat membantu Anda menemukan cara untuk mengurangi refluks, jika hal tersebut menjadi masalah.
Mereka juga dapat memberi saran kepada Anda tentang seberapa sering bayi perlu menyusu, dan jika bayi mendapat susu formula, perawat Anda dapat memastikan bahwa ia mendapatkan jumlah yang tepat. Jangan mengurangi total asupan susu formula harian bayi tanpa saran dari perawat kesehatan anak atau dokter.
Bisakah refluks dicegah?
Refluks tidak dapat dicegah. Beberapa bayi memang lebih sering muntah dibandingkan bayi lainnya.
Apa komplikasi dari refluks?
Terkadang refluks dapat menyebabkan komplikasi. Ini disebut penyakit refluks gastro-esofagus (GORD). Bayi dengan GORD mungkin merasakan sakit di perut yang menyebabkan mereka menangis, mudah tersinggung, atau punggung melengkung.
Kondisi ini mungkin mengganggu tidur dan bayi jadi sulit untuk tenang. Jika bayi menderita GORD, ia mungkin menunjukkan kenaikan berat badan yang lambat atau mengalami masalah pernapasan dan menelan.
Jika bayi menderita GORD, dokter mungkin merekomendasikan perawatan termasuk memberi bayi makanan kental atau meresepkan obat yang mengurangi keasaman di perut. Jangan mengentalkan makanan bayi tanpa terlebih dahulu mendapat saran dari dokter atau perawat kesehatan anak.***
Referensi: https://www.pregnancybirthbaby.org.au
Ilustrasi: Pexels/Sunvani Huang
0 Comments