Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Anak Sejak Dini

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Sebagai orang tua, kita tentu berusaha memerhatikan kebutuhan fisik anak seperti makanan bergizi seimbang, pakaian, waktu tidur pada jam yang ditentukan, dan sebagainya. Akan tetapi, kebutuhan mental dan emosional seorang anak mungkin belum terperhatikan dengan baik. Padahal, kesehatan mental yang baik memungkinkan anak dapat berpikir jernih, berkembang secara sosial, dan mempelajari keterampilan baru.

Selain itu, memiliki teman-teman yang baik dan dukungan penuh melalui kata-kata penyemangat dari orang dewasa, semuanya penting untuk membantu anak-anak mengembangkan rasa percaya diri, harga diri yang tinggi, dan pandangan emosional yang sehat terhadap kehidupan.

Kesehatan Fisik dan Mental Anak Sama-sama Penting.

Lalu, apa saja dasar-dasar kesehatan fisik anak itu Moms? Berikut di antaranya:

  • Makanan bergizi
  • Tempat berlindung dan tidur yang cukup
  • Latihan
  • Imunisasi
  • Lingkungan hidup yang sehat

Sementara itu, dasar-dasar kesehatan mental anak yang baik, di antaranya:

  • Cinta tanpa syarat dari keluarga
  • Percaya diri dan harga diri yang tinggi
  • Kesempatan untuk bermain dengan anak-anak lain
  • Memberikan semangat kepada guru dan pengasuh yang suportif
  • Lingkungan aman dan tenteram
  • Bimbingan dan disiplin yang tepat

Berikan anak cinta tanpa syarat.

Cinta, keamanan, dan penerimaan harus menjadi inti kehidupan keluarga. Anak-anak perlu tahu bahwa cinta Moms tidak bergantung pada pencapaiannya. Kesalahan dan/atau kekalahan harus diterima. Kepercayaan diri tumbuh dalam rumah yang penuh dengan cinta dan kasih sayang tanpa syarat.

Peliharalah rasa percaya diri dan harga diri anak dengan cara berikut ini:

  • Beri Pujian.

Mendorong langkah pertama anak atau kemampuan mereka untuk mempelajari permainan baru membantu mereka mengembangkan keinginan untuk mengeksplorasi dan belajar tentang lingkungan sekitar. Biarkan anak-anak bereksplorasi dan bermain di tempat yang aman sehingga mereka tidak terluka. Yakinkan mereka dengan tersenyum dan sering berbicara dengannya. Jadilah peserta aktif dalam kegiatan mereka. Perhatian Moms membantu membangun kepercayaan diri dan harga diri mereka.

  • Tetapkan Tujuan yang Realistis

Anak kecil membutuhkan tujuan realistis yang sesuai dengan ambisinya dengan kemampuannya. Dengan bantuan Moms, anak yang lebih besar dapat memilih aktivitas yang menguji kemampuannya dan meningkatkan rasa percaya diri.

  • Jujurlah

Jangan sembunyikan kegagalan Moms dari anak-anak. Penting bagi mereka untuk mengetahui bahwa kita semua melakukan kesalahan. Mengetahui bahwa orang dewasa tidaklah sempurna adalah hal yang sangat meyakinkan.

  • Hindari Ucapan Sarkastik

Jika seorang anak kalah dalam permainan atau gagal dalam ujian, cari tahu bagaimana perasaannya terhadap situasi tersebut. Anak-anak mungkin berkecil hati dan perlu diberi semangat. Nanti, ketika mereka sudah siap, bicaralah dan berikan dukungan serta motivasi.

  • Mendorong anak

Untuk tidak hanya berusaha melakukan yang terbaik, tetapi juga menikmati prosesnya. Mencoba aktivitas baru mengajarkan anak tentang kerja tim, harga diri, dan keterampilan baru.

Luangkan Waktu Untuk Bermain!

Dorong Anak untuk Bermain

Bagi anak-anak, bermain adalah hal yang menyenangkan. Namun, waktu bermain sama pentingnya dengan makanan dan perawatan yang baik bagi perkembangan mereka. Waktu bermain membantu anak menjadi kreatif, mempelajari keterampilan memecahkan masalah, dan belajar mengendalikan diri. Permainan yang baik dan kuat, termasuk berlari dan berteriak, tidak hanya menyenangkan, tetapi membantu anak menjadi sehat jasmani dan rohani.

Anak-Anak Membutuhkan Teman Bermain

Terkadang penting bagi anak untuk memiliki waktu bersama teman-temannya. Dengan bermain bersama orang lain, anak menemukan kelebihan dan kekurangannya, mengembangkan rasa memiliki, dan belajar bergaul dengan orang lain. Pertimbangkan untuk mencari program anak-anak yang baik melalui tetangga, pusat komunitas setempat, sekolah, atau rekreasi setempat.

Orang Tua Bisa Menjadi Teman Bermain yang Baik

Bergabunglah dan nikmati kesenangan bermain! Bermain Monopoli atau mewarnai bersama anak memberi Moms peluang besar untuk berbagi ide dan menghabiskan waktu bersama dalam suasana santai. Salah satu pertanyaan paling penting untuk ditanyakan kepada anak-anak adalah “Apakah kamu bersenang-senang?” bukan “Apakah kamu menang?”

Dalam masyarakat yang berorientasi pada tujuan, kita sering kali hanya mengakui kesuksesan dan kemenangan. Sikap ini dapat mengecilkan hati dan membuat frustrasi anak-anak yang sedang belajar dan bereksperimen dengan aktivitas baru. Lebih penting bagi anak-anak untuk berpartisipasi dan bersenang-senang.

Penggunaan TV harus dipantau

Usahakan untuk tidak menggunakan TV secara rutin. Selektif dalam memilih acara televisi untuk anak. Beberapa pertunjukan dapat bersifat mendidik sekaligus menghibur.

Sekolah seharusnya menyenangkan!

“Bermain di sekolah” bisa menjadi cara positif untuk memberi mereka gambaran sekilas tentang kehidupan sekolah. Cobalah untuk mendaftarkan mereka di taman kanak-kanak atau program komunitas serupa yang memberikan kesempatan untuk berkumpul dengan anak-anak lain dan mendapatkan teman baru. Anak-anak juga dapat mempelajari dasar-dasar akademis serta cara mengambil keputusan dan mengatasi masalah.

Memberikan bimbingan yang tepat dan disiplin instruktif

Anak-anak membutuhkan kesempatan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan keterampilan baru dan kemandirian. Pada saat yang sama, anak-anak perlu belajar bahwa perilaku tertentu tidak dapat diterima dan mereka bertanggung jawab atas konsekuensi tindakan mereka.

Sebagai anggota keluarga, anak perlu mempelajari aturan-aturan dalam keluarga. Tawarkan bimbingan dan disiplin yang adil dan konsisten. Mereka akan menerapkan keterampilan sosial dan aturan perilaku ini ke sekolah dan akhirnya ke tempat kerja.

Bersikaplah tegas, tetapi baik hati dan realistis dengan harapan Moms. Perkembangan anak bergantung pada kasih sayang dan dorongan Moms.

Berikan contoh yang baik. Moms tidak dapat mengharapkan pengendalian diri dan disiplin diri dari seorang anak jika Moms tidak mempraktikkan perilaku ini.

Kritiklah perilakunya, bukan anaknya. Yang terbaik adalah mengatakan, “Kamu melakukan hal buruk,” daripada “Kamu adalah anak nakal.”

Beri anak alasan “mengapa” Anda mendisiplinkan mereka dan apa dampak potensial dari tindakan mereka.

Bicarakan tentang perasaan Moms. Kita semua kehilangan kesabaran dari waktu ke waktu. Jika Moms benar-benar “meledak-ledak”, penting untuk membicarakan apa yang terjadi dan mengapa Moms marah. Minta maaf jika Moms salah.

Ingat, tujuannya bukan untuk mengendalikan anak, tapi agar dia belajar mengendalikan diri.

Sediakan rumah yang aman dan tenteram.

Terkadang wajar jika anak-anak merasa takut. Setiap orang takut akan sesuatu pada suatu saat dalam hidupnya. Ketakutan dan kecemasan tumbuh dari pengalaman yang tidak kita pahami.

Jika anak memiliki ketakutan yang tidak kunjung hilang dan memengaruhi perilakunya, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari tahu apa yang membuat mereka takut. Bersikaplah penuh kasih sayang, sabar dan meyakinkan, bukan kritis. Ingat: ketakutan itu mungkin sangat nyata bagi anak tersebut.

Tanda-Tanda Ketakutan

Tingkah laku yang gugup, rasa malu, menarik diri, dan perilaku agresif mungkin merupakan tanda-tanda ketakutan masa kanak-kanak. Perubahan pola makan dan tidur normal juga bisa menandakan ketakutan yang tidak sehat. Anak-anak yang “pura-pura sakit” atau sering merasa cemas mungkin memiliki beberapa masalah yang memerlukan perhatian.

Ketakutan terhadap sekolah dapat terjadi setelah peristiwa yang membuat stres seperti pindah ke lingkungan baru, pindah sekolah, atau setelah kejadian buruk di sekolah. Anak-anak mungkin tidak mau bersekolah setelah beberapa lama berada di rumah karena suatu penyakit.

Kapan harus mencari bantuan

Orang tua dan anggota keluarga biasanya menjadi pihak pertama yang memperhatikan jika seorang anak mempunyai masalah emosi atau perilaku. Jika Moms mencurigai adanya masalah atau memiliki pertanyaan, konsultasikan dengan dokter anak atau hubungi ahli kesehatan mental.

Tanda-tanda berikut mungkin menunjukkan perlunya bantuan atau evaluasi dokter:

  • Penurunan prestasi sekolah
  • Nilai buruk meskipun ada upaya keras
  • Kekhawatiran atau kecemasan
  • Penolakan berulang kali untuk pergi ke sekolah
  • Hiperaktif atau gelisah
  • Mimpi buruk yang terus-menerus
  • Ketidaktaatan atau agresi yang terus-menerus
  • Sering marah-marah
  • Depresi, kesedihan atau mudah tersinggung

Pelajari lebih lanjut tentang kondisi kesehatan mental tertentu dan anak-anak

ADHD – masalah perhatian

Gangguan Bipolar – depresi dan energi tinggi

Gangguan Perilaku – masalah perilaku

Depresi – kesedihan

Duka – mengatasi kehilangan

fPsikosis – mendengar suara atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada

Bunuh diri – pikiran tentang kematian

Penggunaan narkoba – minum dan menggunakan narkoba.***

Referensi: https://mhanational.org/what-every-child-needs-good-mental-health
Ilustrasi: Pexels/Vanesa Loring

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *