Waspadai Pelecehan Seksual pada Anak, Cegah Risikonya

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Kasus pelecehan seksual pada anak terus terjadi. Peristiwa mengerikan ini bisa terjadi dimana saja dan bisa dialami oleh siapapun. Tidak ada cara yang mudah untuk melindungi anak-anak dari pelecehan seksual, namun ada beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk mengurangi risiko ini.

Berikut ini beberapa upaya yang bisa Moms lakukan untuk membantu melindungi anak-anak dari ancaman pelaku kekerasan seksual.

Jika anak berada dalam situasi bahaya, jangan ragu untuk menghubungi nomor telepon darurat, misalnya pihak kepolisian. Atau misalnya, ketika sedang berada di kendaraan umum, seperti bus atau kereta api, jangan ragu untuk segera mengonfirmasikan kepada petugas.

Terlibatlah dalam kehidupan anak.

Terlibat secara aktif dalam kehidupan seorang anak dapat membantu Moms untuk menjelaskan upaya preventif agar terhindar dari risiko pelecehan seksual.

Tunjukkan minat pada kehidupan anak sehari-hari. Tanyakan kepada ia apa yang dilakukan sepanjang hari dan dengan siapa ia melakukannya. Dengan siapa anak duduk saat makan siang? Permainan apa yang dilakukan sepulang sekolah? Apakah ia bersenang-senang?

Kenali orang-orang dalam kehidupan anak. Ketahui dengan siapa anak menghabiskan waktu, termasuk anak-anak lain dan orang dewasa. Tanyakan kepada anak tentang teman-teman yang bersekolah bersamanya, orang tua temannya, dan orang lain yang mungkin ia temui, seperti rekan satu tim atau pelatih. Bicarakan tentang orang-orang ini secara terbuka dan ajukan pertanyaan sehingga anak merasa nyaman melakukan hal yang sama.

Pilih pengasuh dengan hati-hati. Baik itu pengasuh anak, sekolah baru, atau aktivitas sepulang sekolah, rajinlah menyaring pengasuh anak.

Bicara tentang media. Insiden kekerasan seksual seringkali diliput dalam berita dan ditampilkan dalam acara televisi. Ajukan pertanyaan kepada anak tentang liputan ini untuk memulai percakapan. Pertanyaan seperti, “Pernahkah Adek mendengar hal ini terjadi sebelumnya?” atau “Apa yang akan kamu lakukan jika berada dalam situasi ini?” dapat memberi isyarat kepada anak bahwa ini adalah masalah penting yang dapat ia bicarakan dengan Moms. Pelajari lebih lanjut tentang berbicara dengan anak tentang kekerasan seksual.

Ketahui tanda-tanda peringatannya. Kenali tanda-tanda peringatan pelecehan seksual terhadap anak, dan perhatikan perubahan apa pun pada anak, sekecil apa pun. Baik itu terjadi pada anak atau anak lain yang Moms kenal.

Dorong anak untuk angkat bicara.

Ketika seseorang mengetahui bahwa suaranya akan didengar dan dianggap serius, hal ini akan memberinya keberanian untuk bersuara ketika ada sesuatu yang tidak beres. Moms dapat mulai melakukan percakapan ini dengan anak segera setelah mereka mulai menggunakan kata-kata untuk membicarakan perasaan atau emosi. Jangan khawatir jika Moms belum memulai percakapan seputar topik ini dengan anak—tidak ada kata terlambat.

Ajari anak tentang batasan. Pastikan anak tahu bahwa tidak ada seorang pun yang berhak menyentuh atau membuat mereka merasa tidak nyaman — termasuk pelukan dari kakek-nenek atau bahkan gelitik dari ibu atau ayah. Penting untuk memberi tahu anak bahwa tubuhnya adalah miliknya sendiri. Yang tak kalah penting, ingatkan anak bahwa ia tidak berhak menyentuh orang lain jika orang tersebut tidak ingin disentuh.

Ajari anak cara berbicara tentang tubuhnya. Sejak dini, ajari anak nama-nama bagian tubuhnya. Mengajari anak kata-kata ini memberi kemampuan untuk mendatangi ketika ada sesuatu yang salah. Pelajari lebih lanjut tentang berbicara dengan anak-anak tentang kekerasan seksual.

Sisihkan waktu untuk dihabiskan bersama anak di mana mereka mendapat perhatian penuh dari Moms. Beri tahu anak bahwa ia dapat langsung menemui Moms jika memiliki pertanyaan atau jika seseorang berbicara kepadanya dengan cara yang membuat ia merasa tidak nyaman. Jika anak mendatangi Moms dengan pertanyaan atau kekhawatiran, tindak lanjuti dan luangkan waktu untuk berbicara.

Biarkan anak tahu bahwa dirinya tidak akan mendapat masalah. Banyak pelaku menggunakan tindakan ancaman sebagai cara untuk membuat anak-anak tetap diam mengenai pelecehan. Ingatkan anak sesering mungkin bahwa ia tidak akan mendapat masalah jika berbicara dengan Moms, apa pun yang ingin dia katakan. Ketika ia mendatangi Moms, tepati janji ini dan apresiasi keberaniannya untuk angkat bicara.

Beri anak kesempatan untuk membahas topik baru. Terkadang menanyakan pertanyaan langsung seperti, “Apakah kamu bersenang-senang?” dan “Apakah ini saat yang tepat?” tidak akan memberikan jawaban yang Moms butuhkan. Beri anak kesempatan untuk mengemukakan kekhawatiran atau idenya dengan mengajukan pertanyaan terbuka seperti “Apakah ada hal lain yang ingin dibicarakan?”***

Referensi: https://rainn.org/articles/how-can-i-protect-my-child-sexual-assault
Ilustrasi: Pexels/Juan Pablo Serrano Arenas

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *