MYHOMMY.ID – Apakah anak Moms saat ini sering bersin, batuk dan mengeluh sakit tenggorokan? Yuk, cari tahu cara mengatasi gejala flu tersebut dan mencegah anak agar tidak sakit serupa di kemudian hari.
Apa itu Pilek?
Lebih dari 200 virus yang berbeda dapat menyebabkan infeksi ini. Namun, rhinovirus adalah penyebab paling umum. Antibiotik yang melawan bakteri tidak akan menyembuhkan pilek pada anak karena pilek adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Penyakit virus tidak dapat diobati dengan antibiotik.
Kecuali, pada bayi baru lahir atau anak dengan sistem imun lemah, pilek pada anak yang kondisinya sehat tidak berbahaya. Biasanya gejala ini hilang dalam 4 hingga 10 hari tanpa pengobatan.
Saat anak Moms terserang flu, ia akan merasa tidak enak badan, sering kali diikuti dengan sakit tenggorokan, pilek, atau batuk.
Pada awalnya, sakit tenggorokan disebabkan oleh penumpukan lendir. Nantinya, anak mungkin terkena postnasal drop – yaitu ketika lendir mengalir dari bagian belakang hidung hingga tenggorokan.
Saat pilek yang dialami anak semakin parah, ia mungkin mengalami gejala-gejala seperti ini:
- Lendir encer di hidung
- Mata berair atau berkerak
- Bersin
- Perasaan lelah
- Demam (kadang-kadang)
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Nafsu makan berkurang atau tidak ada
Virus flu dapat mempengaruhi sinus, tenggorokan, saluran bronkial, dan telinga anak. Si kecil mungkin juga mengalami diare dan muntah.
Pada awalnya, anak mungkin mudah tersinggung dan mengeluh sakit kepala serta merasa kenyang. Setelah beberapa saat, lendir yang keluar dari hidungnya mungkin berubah menjadi lebih gelap dan kental.
Bayi dan balita sering kali menderita pilek 8 hingga 10 kali dalam setahun sebelum mereka menginjak usia 2 tahun. Anak-anak usia prasekolah mengalami sekitar sembilan kali pilek dalam setahun, sementara anak-anak usia taman kanak-kanak bisa mengalami 12 kali dalam setahun. Remaja dan orang dewasa mengalami sekitar dua hingga empat kali setahun. Anak-anak biasanya paling sering sakit pada musim hujan atau cuaca dingin.
Bagaimana Cara Mencegah Agar Tak Tertular?
Anak bisa sakit bila ada orang yang sedang pilek menyentuh suatu benda yang kemudian disentuh oleh anak. Gagang pintu, pagar tangga, buku, pena, remote video game, dan keyboard komputer adalah beberapa “pembawa” virus flu yang umum. Virus-virus dapat hidup di salah satu objek tersebut selama beberapa jam.
Ketahui Penyebabnya
Mencuci tangan adalah langkah pertahanan terbaik. Ajari anak untuk melakukannya setiap habis ke kamar mandi, sebelum makan, dan setelah bermain di sekolah atau di rumah.
Dibutuhkan waktu 20 detik untuk mencuci tangan dengan air sabun hangat untuk menghilangkan kuman. Menggunakan pembersih tangan juga merupakan pilihan yang baik untuk mencegah penyebaran kuman.
Jika anak terserang flu, pastikan melindungi orang lain agar tidak tertular. Jika mereka menunjukkan gejala, jauhkan mereka dari sekolah dan hindari kontak dengan anak-anak lain.
Dorong anak untuk menutup mulut saat bersin dan menggunakan tisu saat membuang ingus. Jika mereka tidak mempunyai tisu, ajarkan mereka untuk batuk ditutupi dengan lengan bajunya. Ingatkan anak untuk mencuci tangan setelah batuk, bersin, atau membuang ingus.
Apakah Obat Flu Aman untuk Anak?
FDA mengatakan Moms tidak boleh memberikan obat batuk dan pilek yang dijual bebas kepada anak di bawah 4 tahun. Obat-obatan ini termasuk:
- Penekan batuk (dekstrometorfan atau DM)
- Ekspektoran batuk (guaifenesin)
- Dekongestan (pseudoefedrin dan fenilefrin)
- Antihistamin (seperti brompheniramine, chlorpheniramine maleate, diphenhydramine, dan lain-lain)
- Obat ini merupakan bahan aktif pada banyak merek obat flu dan batuk anak.
Secara umum, anak-anak sebaiknya tidak diberikan obat batuk. Batuk adalah cara alami tubuh untuk membantu tubuh menyingkirkan virus flu.
Kapan Harus Menghubungi Dokter
Bicaralah dengan dokter anak jika anak tidak kunjung membaik setelah beberapa hari. Hubungi juga jika anak mengalami demam tinggi, muntah, menggigil dan gemetar, batuk parah, gangguan pernapasan, atau kelelahan ekstrem. Ini mungkin merupakan tanda-tanda penyakit yang lebih parah, seperti flu atau infeksi bakteri.
Jika anak menderita asma, diabetes, atau kondisi kesehatan jangka panjang lainnya, hubungi dokter anak untuk membicarakan obat atau perawatan lainnya.
Perhatikan juga tanda-tanda komplikasi flu, seperti pneumonia. Gejalanya meliputi demam ringan, batuk berlendir, nyeri, napas sesak atau cepat, dan kelelahan. Segera hubungi dokter anak jika muncul gejala-gejala tersebut.***
Referensi: https://www.webmd.com/cold-and-flu/children_colds
Ilustrasi: Pexels/Ketut Subiyanto
0 Comments