MYHOMMY.ID – Anak-anak membutuhkan asupan zat-zat nutrisi atau gizi seimbang seperti yang juga dibutuhkan kalangan dewasa. Di antaranya adalah vitamin, mineral, karbohidrat, protein dan lemak. Anak-anak membutuhkan jumlah nutrisi spesifik yang berbeda tentunya pada setiap tahapan usianya.
Dengan kata lain, pola makan yang terbaik untuk tumbuh kembang anak yang optimal adalah dengan mempertimbangkan usia anak, tingkat aktivitas dan karakteristik lainnya.
Makanan yang kaya nutrisi – tanpa atau dibatasi gula, lemak jenuh, atau garam yang ditambahkan ke dalamnya – dianggap padat nutrisi. Berfokus pada makanan padat nutrisi membantu anak-anak mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan, sekaligus membatasi kalori secara keseluruhan.
Moms perlu mempertimbangan makanan padat nutrisi berikut ini:
Protein.
Pilih makanan laut, daging dan unggas tanpa lemak, telur, kacang-kacangan, kacang polong, produk kedelai, serta kacang-kacangan dan biji-bijian tanpa garam.
Buah-buahan.
Pastikan anak untuk makan berbagai buah segar. Atau, carilah buah kalengan yang dikatakan ringan atau dikemas dalam jusnya sendiri. Artinya, kandungan gula tambahannya rendah. Ingatlah bahwa 1/4 cangkir buah kering dihitung sebagai satu porsi buah.
Sayuran.
Sajikan berbagai sayuran segar. Pilih kacang polong atau buncis, bersama dengan sayuran berwarna setiap minggu. Saat memilih sayuran kaleng atau beku, carilah sayuran yang rendah natrium.
Biji-bijian.
Pilih biji-bijian utuh, seperti roti atau pasta gandum utuh, oatmeal, popcorn, quinoa, atau nasi merah atau nasi.
Produk susu.
Ajak anak Moms untuk makan dan minum produk susu yang bebas lemak atau rendah lemak, seperti susu, yogurt, dan keju. Minuman kedelai yang diperkaya juga termasuk produk susu.
Kemudian, batasi kebutuhan kalori anak dari zat berikut ini:
Gula.
Gula alami, seperti yang terdapat pada buah dan susu, bukanlah gula tambahan. Contoh gula tambahan antara lain gula merah, pemanis jagung, sirup jagung, dan madu. Untuk menghindari tambahan gula, periksa label nutrisi. Pilih sereal dengan tambahan gula minimal. Hindari soda dan minuman lain dengan tambahan gula. Batasi porsi jus. Jika anak minum jus, pastikan jusnya 100% tanpa tambahan gula.
Lemak jenuh.
Lemak jenuh terutama berasal dari sumber makanan hewani, seperti daging merah, unggas, mentega, dan produk susu berlemak penuh lainnya. Pizza, sandwich, burger, dan burrito adalah sumber lemak jenuh yang umum. Makanan penutup seperti kue dan es krim adalah sumber lemak jenuh lainnya. Saat memasak, carilah cara untuk mengganti lemak jenuh dengan minyak nabati dan kacang-kacangan, yang mengandung asam lemak esensial dan vitamin E.
Garam.
Anak-anak banyak mengonsumsi terlalu banyak garam dalam makanan sehari-harinya. Nama lain dari garam adalah natrium. Garam bisa terdapat di dalam sandwich, yang menyebabkan natrium dalam roti, daging, bumbu, dan topping bertambah. Makanan olahan, seperti pizza, hidangan pasta, dan sup, sering kali mengandung banyak garam. Anjurkan untuk mengemil buah-buahan dan sayur-sayuran daripada keripik dan kue kering. Periksa label nutrisi dan cari produk rendah sodium.
Jika Moms memiliki pertanyaan tentang nutrisi untuk anak-anak atau kekhawatiran khusus tentang pola makan anak, bicarakan dengan dokter ahli agar dapat ditangani dengan tepat.***
Referensi: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/nutrition-for-kids/art-20049335
Ilustrasi: Pexels/Taryn Elliott
0 Comments