Membedong Bayi, Perlukah? Ini Yang Harus Diperhatikan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Membedong bayi biasanya dilakukan agar si kecil merasa tenang, aman dan nyaman. Namun, tahukah Moms bahwa membedong bayi juga ada risikonya. Perlu diketahui, membedong bayi telah dilakukan sejak dulu kala di seluruh dunia bahkan sejak 4000 SM. Salah satu contohnya di Inggris, 1 dari 5 bayi di sana ternyata dibedong dalam beberapa minggu pertama setelah kelahirannya.

Beberapa orang tua mengatakan bahwa membedong bayi membantu si kecil untuk tidur, mengurangi tangisan dan stres, namun ada risiko yang harus diwaspadai. Lalu, bagaimana tips membedong bayi yang aman? Yuk, kita simak uraian berikut ini.

Apa itu membedong?

Bedong adalah praktik tradisional “membungkus” bayi dengan lembut menggunakan selimut yang ringan dan menyerap keringat untuk membantunya merasa tenang dan akhirnya terlelap. Namun perlu diperhatikan, saat membedong bayi, hanya boleh membungkus tubuhnya dan bukan leher atau kepalanya, untuk mengurangi kemungkinan terjadi risiko yang berakibat fatal.

Idenya adalah bahwa bayi dibedong akan membantu si kecil merasa nyaman dan aman, seperti di dalam rahim Moms.

Apa saja manfaat membedong bayi?

Beberapa orang mengatakan bahwa membedong bayi membantu si kecil untuk lebih mudah tenang dan tidur lebih lama. Sementara yang lain berpendapat bahwa membedong bayi dapat membantu menenangkan si kecil.

Penelitian telah menunjukkan bahwa bedong efektif dalam menenangkan bayi yang menangis. Hal ini juga dapat membantu bayi untuk tidur lebih nyenyak dan lebih lama.

Studi lain menemukan bahwa bayi yang lahir lebih awal dan dibedong akan lebih tenang dan mengalami peningkatan perkembangan neuromuskuler dan tonus otot yang lebih baik, serta mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan.

Apa risiko membedong bayi?

Ada pendapat bahwa membedong bayi sejak dini dapat mempengaruhi proses menyusui jika bayi dicegah untuk melakukan kontak skin to skin atau dari kulit ke kulit selama menyusu. Namun, penelitian belum menemukan efek negatif jangka panjang pada menyusui.

Beberapa orang mempertanyakan apakah mendorong bayi untuk tidur lebih nyenyak di malam hari bermanfaat bagi si kecil. Pasalnya, tidur dalam waktu yang lebih lama mengurangi waktu bayi untuk bangun, berinteraksi, dan belajar dari lingkungannya.

Beberapa bukti menunjukkan bahwa membedong pinggul bayi dengan erat dapat meningkatkan peluang bayi terkena displasia pinggul (masalah perkembangan sendi pinggul bayi). Memastikan kaki bayi memiliki cukup ruang untuk dapat ditekuk ke atas dan ke luar di pinggul memungkinkan perkembangan sendi pinggul secara alami.

Apakah membedong bayi aman?

Membedong bayi mempunyai risiko yang sangat rendah jika Moms mengikuti panduan yang aman dan ramah pinggul. Disarankan agar Moms elalu membaringkan si kecil untuk tidur telentang dan menghindari posisi tidur menghadap ke depan atau ke samping, terutama jika bayi dibedong. Selain itu, Moms sebaiknya berhenti membedong bayi saat ia mulai menunjukkan tanda-tanda berguling.

Berikut ini tips membedong bayi yang aman:

  • Pertimbangkan suhu bayi dan lingkungannya untuk mencegah kepanasan. Periksa suhu tubuh bayi secara teratur dan pastikan si kecil mengenakan pakaian yang sesuai dengan cuaca. Jangan membedong bayi jika ia sedang tidak sehat atau demam.
  • Bedong bayi menggunakan bahan tipis seperti kain katun. Jangan meletakkan bahan tambahan apa pun di atas bayi yang dibedong, misalnya selimut karena dapat menyebabkan bayi kepanasan. Ikuti panduan tidur yang aman, baringkan bayi di permukaan yang rata dan kokoh, jauh dari benda lain.
  • Jangan membedong bayi di atas bahunya – leher dan kepalanya tidak boleh dibedong. Pastikan bahan apa pun aman dan tidak terlepas saat bayi bergerak, untuk menghindari mati lemas.
  • Gunakan teknik bedong pinggul yang sehat untuk mengurangi kemungkinan displasia pinggul. Pastikan bayi mampu menggerakkan pinggul dan lututnya dengan bebas untuk menendang. Kaki bayi harus bisa jatuh ke posisi alaminya (seperti kaki katak) daripada lurus ke bawah.
  • Selalu menidurkan bayi dalam posisi telentang. Jangan sekali-kali menidurkan bayi yang dibedong dengan posisi menghadap atau menyamping.
  • Jika Moms menggunakan produk bedong atau selimut, periksa apakah produk tersebut memenuhi standar keselamatan dan terpasang dengan baik, tanpa kesalahan atau kerusakan.
  • Jika ada orang lain yang menjaga bayi, pastikan ia juga mengetahui saran tidur yang aman dan cara membedong dengan aman. Luangkan waktu Moms untuk menunjukkan dan menjelaskan bedong yang aman dan pastikan ia atau mereka tahu untuk selalu menidurkan bayi dalam posisi telentang.

Berapa lama membedong bayi yang aman dan nyaman?

Bedong hanya boleh diperkenalkan saat bayi baru lahir. Segera setelah bayi menunjukkan tanda-tanda bahwa ia sedang belajar berguling atau sudah bisa berguling, Moms tak perlu lagi membedongnya. ***

Referensi: https://www.nct.org.uk/baby-toddler/slings-and-swaddling/swaddling-baby-benefits-risks-and-seven-safety-tips
Ilustrasi: Pexels/Nila Racigan

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *