MYHOMMY.ID – Kapan melatih anak untuk toilet training? Sebenarnya di usia batita (di bawah tiga tahun), si kecil sudah bisa dilatih untuk toilet training. Bahkan, anak perempuan mungkin bisa berlatih menggunakan toilet lebih awal dibandingkan anak laki-laki.
Namun umumnya, mereka belum siap hingga setelah usia 18 bulan. Hal itu tergantung pada anak dan ada yang siap lebih awal. Tetapi, ada pula yang terlambat baru bisa toilet training hingga usia empat tahun. Intinya Moms, usahakan jangan terburu-buru. Si kecil akan memberi tahu ketika dia siap secara fisik dan emosional.
Nah, berikut adalah beberapa petunjuk berguna untuk membantu Moms memutuskan kapan saatnya untuk memulai toilet training:
Memulai pelatihan pispot bagi anak perempuan hampir sama dengan anak lainnya, ketika dia mulai menunjukkan tanda-tanda kesiapan. Bagi sebagian anak perempuan, hal ini terjadi pada usia rata-rata 18 bulan. Beberapa mungkin menunjukkan tanda-tanda lebih awal dan beberapa lebih lambat. Bagi kebanyakan orang, toilet training ini paling efektif dilakukan antara usia dua dan tiga tahun.
Anak perempuan cenderung menunjukkan kesiapan untuk latihan pispot sekitar 3 bulan lebih awal dibandingkan anak laki-laki. Hal ini bisa berbeda-beda, baik anak perempuan maupun laki-laki mungkin menunjukkan tanda-tanda kesiapan awal untuk berlatih jika ia memiliki kakak laki-laki atau perempuan.
Lalu, bagaimana memulai toilet training untuk anak perempuan? Yuk simak tipsnya:
- Pilih Peralatan yang Tepat
Kursi toilet yang lebih kecil yang dirancang untuk pantat yang lebih kecil jauh lebih nyaman dibandingkan toilet “orang dewasa”. Memiliki “pispot” sendiri akan mendorongnya untuk lebih sering pergi ke toilet dan menghilangkan rasa cemasnya saat menggunakan toilet.
Jika putri Anda tampak baik-baik saja dengan toilet “dewasa”, maka Moms dapat membeli dudukan toilet yang lebih kecil yang dapat ditempelkan pada dudukan toilet yang lebih besar. Jika Moms memilih cara ini, berikan dia bangku kecil agar dia bisa naik ke pispotnya sendiri.
- Peragakan Penggunaan Kamar Mandi
Sebagai orang dewasa, anak-anak kita memperhatikan apa yang kita lakukan dan mempelajari hampir semua hal dari tindakan kita. Cobalah membawa putri Moms ke kamar mandi bersama. Saat Moms duduk di toilet, berikan penjelasan rinci tentang apa yang terjadi. Tunjukkan padanya cara Moms menggunakan toilet, tunjukkan apa yang Moms masukkan ke dalam toilet, lalu ajari dia cara menyeka yang benar dari depan ke belakang. Terakhir, jelaskan bahwa dia perlu menyiram dan mencuci tangannya.
Catatan penting adalah ketika Moms menjelaskan, gunakan istilah yang mudah dipahami tetapi hindari kata-kata yang bersifat anak-anak. Beberapa kata mungkin membuat anak malu dan membuat waktu di kamar mandi menjadi kurang menarik.
Hindari meminta bantuan ayah atau saudara laki-laki dalam mendemonstrasikan buang air kecil. Ada kalanya anak perempuan mencoba berdiri. Jika ini terjadi, jelaskan dengan tenang bahwa anak perempuan perlu duduk di pispot.
- Buat Dia Nyaman dengan Potty
Pelatihan toilet untuk anak perempuan bisa menyenangkan dengan mengizinkan gadis kecil Moms berbelanja perlengkapan barunya dan membantu memilih barang. Ajak dia ke bagian “kursi toilet” dan biarkan dia memilih warna atau model favoritnya.
Setelah Moms membawa pulang kursi pispot barunya, izinkan dia untuk menjadikannya miliknya sendiri. Mulailah dengan membiarkan dia mendekorasinya. Tempatkan dia di atasnya dengan pakaian lengkap dan bicarakan dengannya tentang kegunaannya. Bersikaplah santai pada awalnya sehingga dia tidak merasa takut atau cemas saat menggunakannya. Moms juga dapat mendemonstrasikan dengan boneka atau boneka binatangnya bagaimana mereka “buang air besar”.
- Gunakan Celana Dalam yang Keren
Selama perjalanan Moms berbelanja kursi toilet, mampirlah ke bagian perempuan dan tunjukkan padanya “celana dalam perempuan besar”. Dengan melihat bunga-bunga cantik dan karakter populer yang akan membantunya merasa lebih “dewasa.” Jelaskan padanya bahwa gadis-gadis besar menggunakan ini dan pergi ke toilet. Biarkan dia memilih yang menjadi favoritnya.
Cobalah untuk membeli “celana latihan” berbahan kain untuk digunakan terlebih dahulu. Celana ini cenderung mendorong latihan pispot lebih baik daripada celana latihan sekali pakai yang membuatnya tetap kering. Terbuat dari bahan yang tebal dan tebal untuk mencegah genangan air, namun tidak nyaman dipakai saat basah. Ini juga tersedia dalam warna-warna lucu dengan desain.
- Rencanakan Aktivitas Menyenangkan
Moms mungkin juga ingin melakukan beberapa aktivitas kamar mandi yang bermanfaat agar latihan toilet berlangsung lancar. Seringkali balita tidak betah untuk duduk diam dan hanya ingin lekas bermain sebelum urusan buang air kecil/besar ini selesai. Simpanlah sekeranjang kecil buku atau mainan untuk mereka bawa sambil duduk di toilet.
- Atur Jadwal
Balita bisa diajarkan kapan kapan waktunya untuk menggunakan toilet. Misal, jika putri Moms berada di tempat penitipan anak pada siang hari, Moms perlu mengoordinasikan “waktu buang air kecil” dengan orang yang mengawasi anak di tempat tersebu. Jika tidak, buatlah jadwal di rumah yang sesuai dengan jadwal harian Moms.
Saat menyesuaikan dengan jadwal, pertama-tama perlu memikirkan bagaimana Moms akan membuang popok. Kebanyakan balita masih membutuhkan popok di malam hari, namun dapat dengan mudah digantikan dengan jenis celana saat di siang hari. Beberapa ibu menggunakan popok yang sekali pakai jika akan pergi ke tempat penitipan anak. Jika dia tinggal di rumah, Moms mungkin ingin mencoba celana kain yang seperti pakaian dalam.
Luangkan waktu di siang hari saat Moms mendudukkannya di pispot. Ini bisa dilakukan di pagi hari, setelah sarapan, makan siang, dan waktu-waktu berkala lainnya. Lakukan di waktu yang sama agar tidak membingungkannya. Jika dia menolak, undurkan waktunya sedikit dan coba lagi nanti.
- Perhatikan Kebersihan: Duduk dan Bersihkan
Bagi anak perempuan, kebersihan adalah hal yang paling penting. Cara menyeka yang tidak tepat dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Mengajari gadis kecil untuk mengelap dari depan ke belakang adalah salah satu aspek terpenting dari pelatihan toilet bagi anak perempuan.
Terkadang, balita perempuan mungkin tidak memiliki keterampilan motorik yang cukup untuk mengusap dari depan ke belakang pada awalnya. Jika ini masalahnya, Moms dapat mengajarinya untuk mengeringkan diri untuk saat ini. Jika masalah terus berlanjut, Moms mungkin perlu menyekanya setelah buang air besar.
Waspadai tanda-tanda infeksi saluran kemih seperti rasa terbakar, gatal, dan urine keruh. Hal ini bisa terjadi selama latihan pispot, namun perlu dievaluasi oleh dokter.
- Beri Pujian atau Hadiah
Selama latihan pispot, sangat penting juga untuk menghindari hal-hal negatif dan memberikan dorongan positif. Jika dia melakukan kekeliruan, bersihkan dia dan jelaskan dengan tenang apa yang harus dilakukan selanjutnya. Jangan pernah berteriak atau marah.
Sebaliknya, akan lebih produktif jika memberikan imbalan atas penggunaan toilet. Hadiahi setiap perilaku baik yang berhubungan dengan latihan pispotm seperti kebiasaan kamar mandi yang benar seperti mencuci tangan dan menggunakan toilet setidaknya sekali sehari. Tidak perlu memberi imbalan setiap saat, tetapi setidaknya sekali sehari sudah sangat membantu.
- Berhenti Memakai Popok
Saat Moms merasa sudah waktunya untuk “bebas popok”, penting untuk mengajak semua orang memiliki pemikiran yang sama. Moms perlu memutuskan apakah akan membuang popok sekaligus atau sedikit demi sedikit. Maka Moms perlu mengomunikasikan keinginan ini kepada semua orang yang merawat putri Moms.
Moms juga perlu memutuskan apakah akan menggunakan “pull-up”, yaitu celana training sekali pakai atau celana kain. Ingatlah bahwa “pull-up” menyerap cairan dan menjaganya tetap kering sehingga dia tidak merasa tidak nyaman karena basah.
- Sabar dan Latih Terus Potty Training
Pelatihan toilet untuk anak perempuan membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan menyerah dan dia akan belajar cara menggunakan toilet pada waktunya.
Untuk mempermudah latihan pispot, kenakan celana longgar yang bisa ia tarik sendiri ke atas dan ke bawah. Gunakan kata-kata perintah daripada pertanyaan. Menanyakan apakah dia perlu, “pergi ke toilet”, mungkin tidak mendapat jawaban. Berikan arahan dan tawarkan hadiah jika dia mematuhinya.
Jika dia mengalami kekeliruan, usahakan untuk tidak memarahinya. Kekeliruan adalah bagian normal dari latihan pispot. Hadapi hal itu dengan sikap tenang. Bersihkan dan lanjutkan. Dorong dia untuk mencoba menggunakan pispot di lain waktu, tetapi jangan berteriak atau menghukum. Ini adalah salah satu bagian terpenting dari latihan pispot.
- Latihan ke Toilet Sebelum Tidur
Ini adalah pelatihan pispot untuk anak perempuan tingkat lanjut dan biasanya dilakukan di bagian paling akhir. Moms akan melihat kesiapan untuk tahap ini ketika popok pada waktu tidur siang dan malam hari tetap kering saat dia tidur. Sulit untuk mengetahui kapan mereka benar-benar siap melepaskan popok saat tidur.
Pastikan Moms menggunakan penutup pelindung kasur yang tahan air. Kemudian mulailah dengan membawanya ke kamar mandi dan mendudukkannya di pispot segera setelah dia bangun. Ajak dia lagi sebelum tidur. Setelah beberapa hari bisa mencoba semalaman tanpa popok. Sekali lagi, Latihan ke kamar kecil sebelum tidur dan setelah bangun tidur. ***
Referensi: www.newkidscenter.org
Ilustrasi: Freepik.com
0 Comments