MYHOMMY.ID – Bagaimana reaksi Moms ketika melihat rumah berantakan seperti ‘kapal pecah’? Mungkin respons pertama yang muncul adalah kesal sekaligus bingung memulai darimana untuk membereskannya. Moms tentunya tak perlu mengerjakannya sendiri. Yuk, ajak juga anak untuk membantu beres-beres rumah.
Melakukan berbagai pekerjaan beres-beres rumah sebenarnya sekaligus memberikan pembelajaran pada remaja tentang mengurus dirinya sendiri dan anggota keluarga lainnya. Anak mempelajari keterampilan yang kelak dapat digunakan di kehidupan dewasa, seperti menyiapkan makanan, membersihkan, mengatur, bahkan berkebun.
Terlibat dalam pekerjaan rumah juga memberi anak pengalaman keterampilan menjalin hubungan seperti berkomunikasi dengan jelas, bernegosiasi, bekerja sama, dan bekerja sebagai tim.
Ketika anak-anak berkontribusi dalam kehidupan keluarga, ia mungkin merasa kompeten dan bertanggung jawab. Sekalipun anak remaja awalnya tidak menikmati tugas tersebut, ketika ia terus mengerjakannya, ia akan merasa puas karena telah menyelesaikan tugas tersebut.
Dan, berbagi pekerjaan rumah juga dapat membantu keluarga bekerja lebih baik dan mengurangi stres keluarga. Ketika remaja ikut membantu, pekerjaan rumah akan selesai lebih cepat dan orang tua tidak perlu melakukan banyak hal. Ini memberikan waktu bagi keluarga untuk melakukan hal-hal menyenangkan bersama.
Bagaimana cara melibatkan anak dalam pekerjaan rumah?
Yang terbaik adalah memulai dengan memilih tugas yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Pekerjaan rumah yang terlalu sulit dapat membuat frustrasi – atau bahkan berbahaya – dan pekerjaan rumah yang terlalu mudah mungkin akan membosankan.
Bahkan anak kecil pun dapat membantu pekerjaan rumah jika memilih aktivitas yang sesuai dengan usianya. Si kecil bisa memulai dengan pekerjaan sederhana seperti mengemas mainan. Pekerjaan seperti ini membawa pesan bahwa kontribusi anak itu penting.
Penting juga untuk memikirkan tugas-tugas yang membuat anak terlibat dalam mengurus keluarga secara keseluruhan. Cara sederhananya adalah meminta anak membantu menyiapkan atau membereskan meja. Pekerjaan seperti ini cenderung memberi anak rasa tanggung jawab dan partisipasi.
Jika anak sudah cukup besar, Moms dapat berdiskusi dengan keluarga tentang pekerjaan rumah. Hal ini dapat memperkuat gagasan bahwa seluruh keluarga berkontribusi terhadap jalannya rumah tangga. Anak-anak di atas 6 tahun dapat menentukan tugas apa yang mereka lakukan.
Moms dapat memotivasi anak untuk terlibat dalam pekerjaan rumah dengan:
- Melakukan tugas bersama-sama sampai anak dapat melakukannya sendiri
- Memperjelas tugas masing-masing orang pada hari atau minggu tersebut – tuliskan agar mudah diingat
- Berbicara tentang mengapa suatu pekerjaan tertentu dapat dilakukan dengan baik
- Menunjukkan minat pada bagaimana anak melakukan pekerjaan itu
- Memuji perilaku positif seperti mengerjakan tugas tanpa diminta
- Memberikan reward atau hadiah saat Moms memperkenalkan tugas baru.
Dengan banyaknya dorongan dapat membuat anak-anak tertarik untuk membantu. Moms dapat meningkatkan peluang keberhasilan anak dengan menjelaskan pekerjaannya dan memberi tahu anak bahwa mereka melakukannya dengan baik. Ada baiknya juga untuk berterima kasih kepada anak atas kontribusinya. Ini mencontohkan rasa syukur dan membantu anak merasa dihargai.
Uang saku untuk pekerjaan anak-anak
Beberapa anak termotivasi melakukan pekerjaan rumah demi uang jajan. Namun beberapa keluarga percaya bahwa semua anggota keluarga mempunyai tanggung jawab untuk membantu, sehingga mereka tidak memberikan uang saku untuk pekerjaan rumah.
Jika Moms memutuskan untuk membayar uang saku untuk pekerjaan rumah, jelaskan pekerjaan rumah dengan jelas dan pastikan pekerjaan rumah dilakukan secara teratur, sehingga tidak ada kebingungan atau tawar-menawar tentang apa yang perlu dilakukan dan kapan. Misalnya, beri tahu anak bahwa merapikan kamar tidurnya berarti merapikan tempat tidur dan merapikan pakaian, dan mereka perlu melakukannya setiap hari.
Pekerjaan rumah untuk anak-anak dari berbagai usia
Berikut adalah ide tugas untuk anak-anak dari berbagai usia.
Balita (2-3 tahun)
- Membantu merapikan mainan setelah waktu bermain.
- Membantu memasukkan cucian ke dalam mesin cuci.
- Membantu mengisi mangkuk air hewan peliharaan.
Anak prasekolah (4-5 tahun)
- Atur meja untuk makan.
- Membantu menyiapkan makanan, di bawah pengawasan.
- Membantu menumpukkan pakaian bersih untuk setiap anggota keluarga, siap dilipat.
- Membantu berbelanja dan menyimpan bahan makanan.
Anak usia sekolah dan pra remaja (6-11 tahun)
- Menyiram taman dan tanaman dalam ruangan.
- Memberi makan hewan peliharaan.
- Membantu menjemur pakaian dan melipat cucian.
- Membuang sampah.
- Membantu memilih makanan dan berbelanja.
- Membantu menyiapkan dan menyajikan makanan, di bawah pengawasan.
- Menyapu lantai.
- Membersihkan wastafel kamar mandi, lap bangku dapur, atau pel lantai.
- Mengosongkan mesin cuci piring.
Remaja (12-18 tahun)
- Remaja dapat melakukan tugas-tugas yang mereka lakukan ketika masih kanak-kanak, namun mereka dapat bertanggung jawab untuk melakukannya sendiri.
- Remaja juga dapat melakukan tugas-tugas yang lebih sulit. Misalnya, remaja dapat mencuci, membersihkan kamar mandi dan toilet, memotong rumput, menumpuk mesin pencuci piring, berbelanja bahan makanan pokok, atau memasak makanan sederhana untuk keluarga seminggu sekali.
- Saat memilih tugas untuk remaja, pikirkan keterampilan yang Moms ingin mereka pelajari.
Referensi: https://raisingchildren.net.au/
Ilustrasi: Pexels/Gustavo Fring
0 Comments