8 Masalah Kulit yang Sering Dialami Bayi

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Lahirnya buah hati tentunya membawa banyak kebahagiaan bagi orang tua baru. Seiring dengan bayi yang baru lahir datang banyak tantangan. Orang tua baru harus siap mempelajari banyak hal mulai dari menggendong bayi, memberi makan, mengganti popok, dan menidurkan bayi.

Selain itu, muncul pula beberapa tantangan bagi orang tua dalam hal masalah kesehatan. Masalah kulit pada bayi merupakan salah satu masalah yang paling sering ditemui orang tua.

Sebagian besar masalah kulit pada bayi ini umum terjadi dan dapat teratasi dengan sendirinya seiring pertumbuhan bayi. Dalam beberapa kasus, konsultasi dokter anak mungkin diperlukan. Berikut ini beberapa masalah kulit yang umum terjadi pada bayi, penyebabnya, dan cara mengobatinya.

Masalah Kulit pada Bayi

Kulit bayi sangat sensitif dan halus. Bakteri, panas, air liur, dan hal-hal lain dapat mempengaruhi kulit bayi. Biasanya bayi mengalami ruam dan benjolan di daerah wajah, punggung, dan pinggul. Mayoritas masalah kulit tidak berbahaya, namun beberapa masalah kulit menyebabkan ketidaknyamanan pada bayi.

Masalah kulit ringan ini menjadi perhatian para ibu. Jadi, jika Moms melihat ada masalah kulit seperti ruam pada bayi, jangan panik. Ketahui beberapa masalah kulit yang umum terjadi pada bayi dan cara mengatasinya.

8 Masalah Kulit Umum pada Bayi

Berikut adalah beberapa masalah kulit paling umum yang mungkin dialami bayi, di antaranya:

  1. Eksim Bayi

Eksim bayi adalah kondisi kulit kering, ruam merah, dan bersisik. Eksim biasanya terjadi pada wajah, lengan, siku, dan dada bayi. Alergi kulit biasanya dipicu karena losion, sabun, dan deterjen berbahan kimia berbahaya yang digunakan untuk mencuci pakaian bayi. Masalah yang berhubungan dengan kulit ini bisa bertahan lebih lama dan biasanya hilang seiring pertumbuhan bayi.

Penyebab Eksim Bayi pada Bayi

Penyebab pasti eksim pada bayi belum diketahui. Namun penyebab umum yang memicu respons alergi adalah tungau debu rumah, suhu, infeksi virus, sabun, dan deterjen.

Pengobatan Eksim Bayi pada Bayi

Eksim pada bayi bisa bertahan lebih lama. Namun penyakit ini bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Namun, sangat penting untuk melembabkan kulit balita untuk mencegah pembentukan kerak dan kambuhnya penyakit. Selain itu, selalu gunakan emolien kulit beberapa kali sehari pada bayi untuk mencegah kulit mengering. Ini juga membantu mencegah rasa gatal.

  1. Ruam Popok

Ruam popok sangat umum terjadi dan biasanya terjadi pada bayi yang memakai popok dalam jangka waktu lama. Ruam tersebut tidak berbahaya namun dapat menyebabkan iritasi kulit dan rasa tidak nyaman pada si kecil. Apalagi kulit menjadi perih dan merah.

Penyebab Ruam Popok pada Bayi

Ruam terjadi pada bayi jika memakai popok terus-menerus. Selain itu, ruam popok juga bisa terjadi jika tidak mengganti popok bayi setelah mengompol.

Pengobatan Ruam Popok pada Bayi

Cara terbaik untuk menyembuhkan bayi dari masalah ini adalah dengan membiarkan si kecil bebas popok selama beberapa waktu dan membiarkan kulitnya bernapas. Lalu, oleskan minyak kelapa dan krim anti ruam sebelum memakai popok atau setelah melepasnya untuk melindungi kulit dari iritasi. Selain itu, pastikan popok tidak terlalu ketat di kulit. Ini dapat meningkatkan iritasi kulit.

  1. Jerawat Bayi

Benjolan kecil berwarna merah pada kulit bayi disebut dengan jerawat. Ini adalah kondisi umum yang biasanya hilang dengan sendirinya setelah jangka waktu tertentu dan biasanya tidak memerlukan pengobatan.

Penyebab Jerawat pada Bayi

Tidak ada penyebab khusus munculnya jerawat pada bayi. Namun biasanya terjadi karena panas berlebih, suhu, dan infeksi kulit akibat bakteri.

Pengobatan Jerawat Bayi

Penyakit ini dapat disembuhkan dengan sendirinya setelah beberapa waktu. Namun cobalah untuk menghindari penggunaan apa pun, terutama larutan berbahan kimia, pada jerawat. Jagalah agar kuku si kecil tetap rapi karena dapat menggores jerawatnya. Usahakan untuk menghindari memencet dan mencubit jerawat karena dapat memperburuk kondisinya.

  1. Tanda Lahir Pada Bayi

Tanda lahir adalah hal yang umum dan beberapa bayi dilahirkan dengan tanda lahir ini. Ini mungkin muncul setelah beberapa bulan setelah melahirkan. Ini bukan masalah kulit dan menimbulkan kekhawatiran.

Penyebab Tanda Lahir pada Bayi

Sejauh ini belum diketahui alasan khusus mengenai tanda lahir pada bayi.

Pengobatan Tanda Lahir pada Bayi

Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, apapun tentang tanda lahir. Biasanya bertahan selama beberapa bulan dan menghilang. Namun, beberapa tanda lahir tetap ada selamanya. Mereka tidak berbahaya, jadi tidak diperlukan perawatan khusus apa pun.

  1. Ruam Biang Keringat pada Bayi

Benjolan berwarna merah muda kemerahan pada kulit dikenal sebagai biang keringat. Moms tidak perlu panik dengan biang keringat karena ini terjadi akibat suhu tinggi dan keringat. Ini bisa terjadi di dekat garis leher, wajah, dada bagian atas, ketiak, dan area popok.

Penyebab Ruam Biang Keringat pada Bayi

Biang keringat biasanya terjadi akibat keringat berlebih, panas berlebih, dan suhu tinggi. Selain itu, iritasi kulit dan pakaian yang ketat juga bisa menyebabkan biang keringat.

Pengobatan Ruam Biang keringat pada Bayi

Jangan panik dengan biang keringat, karena biang keringat dapat disembuhkan setelah beberapa waktu. Namun jika menyebabkan iritasi kulit, usahakan bayi tetap sejuk, kenakan pakaian berbahan katun, dan pastikan pakaiannya tidak ketat. Selain itu, jaga agar bayi Anda sejuk, dan jangan mengoleskan bedak pada bayi.

  1. Infeksi Ragi atau Jamur

Bayi dapat dengan mudah tertular infeksi jamur jika ia melihat bercak putih di lidah dan mulutnya, yang menandakan adanya infeksi jamur. Selain itu, ruam popok yang tampak berwarna merah tomat dan benjolan kecil berwarna merah menunjukkan bahwa bayi mengalami infeksi jamur.

Penyebab Infeksi Jamur pada Bayi

Jamur yang paling umum, yaitu ragi, adalah penyebab utama infeksi pada bayi.

Pengobatan Infeksi Jamur pada Bayi

Bila melihat kondisi seperti itu pada bayi, sebaiknya mengunjungi dokter yang berpengalaman untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dokter akan memantau tingkat keparahan dan memberikan obat untuk mengatasi infeksinya.

  1. Dermatitis Perioral

Dermatitis perioral adalah suatu bentuk reaksi alergi di mana timbul benjolan kecil berwarna merah muda di wajah. Biasanya terjadi di sekitar mulut, mata, dan hidung. Ruamnya bisa terasa gatal dan menimbulkan rasa sakit.

Penyebab Dermatitis Perioral pada Bayi

Penyebab pasti dari dermatitis perioral masih belum diketahui sampai saat ini. Biasanya, hal ini terjadi karena tingginya kadar steroid. Selain itu, beberapa produk perawatan kulit dan gigi berfluorinasi yang mengandung parafin dan isopropil dapat memicu dermatitis perioral.

Pengobatan Dermatitis Perioral pada Bayi

Jika Anda melihat ruam seperti itu di wajah bayi Anda, konsultasikan dengan dokter berpengalaman. Mereka akan mendiagnosis dengan lebih baik dan memberikan pengobatan yang tepat.

  1. Eritema Toksikum

Eritema toksikum- Masalah Kulit pada Bayi

Ini adalah masalah umum berupa ruam yang biasanya terlihat pada bayi baru lahir. Biasanya terjadi pada minggu pertama dan menghilang dalam beberapa minggu. Ruam dapat terjadi pada wajah, lengan, dada, siku, dan daerah leher.

Penyebab Eritema Toxicum pada Bayi

Alasan penyebab eritema toksikum masih belum diketahui. Ada banyak teori mengenai hal ini, namun yang paling populer adalah Neonatus memiliki folikel yang berlebihan dibandingkan orang dewasa. Sel-sel inflamasi berkumpul pada folikel rambut. Bakteri telah ditemukan di sel inflamasi yang dapat menyebabkan eritema toksikum.

Pengobatan Eritema Toxicum pada Bayi

Tidak diperlukan pengobatan karena ruam akan hilang dalam beberapa minggu. Namun, Moms perlu merawat bayi baru lahir dan memastikan untuk memandikan spons dan mencuci pakaiannya dengan benar.

Merawat Kulit Bayi

Kulit bayi sangat lembut dan sensitif dan merawatnya dengan baik sangatlah penting. Berikut beberapa hal yang perlu diingat.

Melembabkan kulit bayi setelah mandi dan menggunakan pelembab berbahan dasar gel atau krim.

Selalu gunakan sabun bayi dengan pH netral.

Hindari penggunaan produk perawatan kulit berbahan kimia pada kulit bayi.

Hindari mendudukkan bayi di bak mandi dan minum sabun lebih lama. Hal ini dapat membuat kulitnya kering dan menyebabkan iritasi kulit.

Keringkan bayi dengan tepuk-tepuk setelah mandi dan hindari menggosokkan handuk pada kulit. Hal ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan dapat menyebabkan masalah goresan yang parah.

Tips Menghindari Masalah Kulit pada Bayi

Kulit bayi sangat halus; mudah terkena infeksi, yang menyebabkan masalah kulit seperti ruam. Nah, berikut beberapa tips umum merawat kulit bayi.

  • Gunakan hanya sabun obat pada kulit bayi.
  • Gunakan deterjen ringan untuk mencuci pakaian bayi. Selain itu, pastikan selimut bayi, sarung bantal, dan seprai dicuci dengan deterjen lembut secara terpisah. Moms dapat menggunakan larutan anti bakteri dengan deterjen.
  • Selalu gunakan produk perawatan kulit yang bebas pewarna, pewangi, paraben, dan ftalat karena dapat menyebabkan masalah kulit seperti iritasi dan ruam.
  • Gunakan air hangat saat mandi dan oleskan losion bayi yang lembut sesudahnya.
  • Ganti popok beberapa kali di siang hari. Membantu mencegah ruam pada kulit. Alangkah baiknya jika mengganti popok dua kali pada malam hari saat malam hari.
  • Pijat seluruh tubuh dengan baby oil. Ini membantu menjaga kulit tetap lembut dan lembab. Selain itu, ini meningkatkan kualitas tidur.

Kapan Harus Mengunjungi Dokter?

Jika ruam kulit menjadi merah atau bengkak dan tidak kunjung sembuh setelah perawatan berikut, konsultasikan dengan dokter. Dokter anak akan mendiagnosis kulit untuk mengetahui penyebab sebenarnya dari masalah kulit tersebut. Kemudian, berdasarkan laporan diagnosis, dokter akan menawarkan pengobatan yang tepat untuk bayi.

Itulah beberapa solusi mudah untuk mengatasi masalah kulit bayi. Namun, ingatlah bahwa ruam kulit dan masalah lainnya memerlukan waktu untuk disembuhkan. Jadi, Moms harus tenang saat memberikan pengobatan untuk masalah kulit. Namun jika tidak melihat adanya perubahan pada kulit meski telah menjalani perawatan di atas, konsultasikan dengan dokter anak untuk memberikan perawatan medis yang tepat.***

Referensi: https://www.beingtheparent.com
Ilustrasi: Pexels/Lisa Fotios

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *