MYHOMMY.ID – Kalau bicara soal kebiasaan makan, anak balita memang sulit diprediksi. Kadang-kadang anak balita mungkin tidak makan banyak. Di hari lain, sepertinya si balita makan sepanjang hari.
Si balita mungkin menginginkan satu makanan setiap hari selama berminggu-minggu dan kemudian tiba-tiba tidak menyukainya. Jumlah makan yang dimakan anak mungkin berbeda dengan jumlah makan anak lainnya. Tapi jangan khawatir. Kebiasaan makan balita yang tidak dapat diprediksi ini adalah hal yang normal.
Picky eater merupakan perilaku khas balita. Dengan menolak makan, anak melatih kemandiriannya.
Berikut beberapa reaksi umum yang mungkin dialami pada anak yang susah makan.
• Menolak suatu makanan berdasarkan warna atau tekstur
• Memilih sedikit makanan dan tidak makan apa pun kecuali makanan tersebut
• Tidak mau mencoba sesuatu yang baru
• Kehilangan minat terhadap makanan yang dulu ia sukai
• Hanya ingin makan sendiri dengan sendok atau garpu
Moms tidak bisa memaksa anak balita untuk makan. Namun, Moms bisa memberikan makanan bergizi, menunjukkan kebiasaan makan yang sehat, dan mengatur waktu makan yang menyenangkan. Secara umum balita membutuhkan nutrisi harian sebagai berikut:
• 7 miligram zat besi
• 700 miligram kalsium
• 600 IU vitamin D
Kebiasaan makan yang sehat
• Sajikan dalam jumlah yang tepat. Tawarkan kepada anak 1 sendok makan setiap makanan untuk setiap usia satu tahun. Misalnya jika jumlahnya 3, sajikan 3 sendok makan untuk setiap makanan. Porsi kecil memberi ia kesempatan untuk meminta lebih banyak.
• Bersabarlah. Tawarkan makanan baru berkali-kali. Moms mungkin harus menawarkan makanan 10 hingga 15 kali sebelum anak mencobanya.
• Biarkan anak membantu. Biarkan ia memilih makanan di toko kelontong. Kemudian temukan cara ia dapat membantu menyiapkan makanan atau menata meja. Berpartisipasi dalam waktu makan yang berbeda mungkin membuat ia lebih cenderung untuk makan.
• Jadikan hal-hal menyenangkan. Potong makanan menjadi beberapa bentuk dengan pemotong kue. Peragakan makanan dengan cara yang kreatif di piring anak. Mintalah anak memberikan nama khusus untuk makanan favoritnya.
• Tawarkan pilihan. Daripada menyajikan sayur kepada balita, biarkan ia memilih di antara dua pilihan. “Apakah kamu ingin brokoli atau kembang kol untuk makan malam?”
• Campurkan yang baru dengan yang lama. Sajikan makanan baru bersama makanan favorit. Ini mungkin membuat mencoba sesuatu yang baru menjadi lebih mudah.
• Biarkan ia mencelupkannya. Sediakan saus yang sehat untuk mendorong anak mencoba buah atau sayuran baru. Ini bisa termasuk hummus, yogurt, atau saus salad rendah lemak.
• Menjadi contoh yang baik. Jika anak melihat Moms mengonsumsi berbagai makanan sehat, kemungkinan besar ia akan mencobanya.
Buatlah daftar makanan sehat yang disukai anak sehingga Moms dapat memastikan ia mengonsumsi makanan yang seimbang.
Waktu makan yang menyenangkan
• Beri tahu anak. Sepuluh hingga 15 menit sebelum waktu makan, beri tahu anak bahwa sudah waktunya makan segera. Terkadang anak-anak terlalu lelah atau bersemangat karena aktivitas bermain sehingga mereka tidak mau makan. Memberi tahu ia bahwa waktu makan akan segera tiba akan membuat ia beralih dari waktu bermain ke waktu makan.
• Tetapkan rutinitas. Anak-anak suka jika segala sesuatunya sama saja. Tetapkan waktu makan yang teratur. Duduklah di tempat yang sama setiap kali makan.
• Sediakan waktu makan untuk makan dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Jangan biarkan anak bermain dengan mainan atau perangkat elektronik di meja. Jangan biarkan ia membaca buku atau menonton TV. Jelaskan kepada anak betapa enaknya makan bersama. Minta si balita untuk tetap berada di meja sampai semua orang selesai makan. Semua orang di meja perlu mencontohkan perilaku yang sama untuk menghindari pengiriman pesan yang bertentangan kepada balita.
• Jadikan waktu makan menyenangkan. Jika waktu makannya menyenangkan, anak akan lebih bersemangat untuk makan. Cobalah untuk menghindari pertengkaran atau pembicaraan negatif di meja.
• Kelola ekspektasi. Jangan mengharapkan tata krama yang terlalu sulit bagi anak. Misalnya, jangan berharap anak usia 3 tahun bisa makan dengan peralatan yang tepat. Bagi banyak anak, sendok lebih mudah dipegang dibandingkan garpu.
Bagaimana dengan makanan ringan?
Setiap hari, anak harus makan 3 kali dan 2 kali camilan. Balita biasanya tidak makan cukup dalam satu kali makan sehingga tetap kenyang hingga waktu makan berikutnya. Tawarkan anak camilan kecil dan sehat di antara waktu makan. Camilan sehat meliputi:
• Keju rendah lemak
• Yogurt
• Irisan apel atau potongan stroberi
• Gandum utuh dengan selai kacang
Tawarkan camilan hanya jika jam makan berikutnya tinggal beberapa jam lagi. Jika waktu makan akan dilakukan dalam satu jam berikutnya, lewati camilan. Jika anak datang ke meja dalam keadaan lapar, kemungkinan besar ia akan makan.
Jika anak tidak makan saat makan, berikan camilan bergizi beberapa jam kemudian. Jika anak tidak mau makan camilannya, tawarkan makanan lagi pada waktu makan berikutnya. Seorang anak biasanya akan makan pada waktu makan kedua. Dengan pendekatan ini, moms dapat membantu memastikan anak tidak mengalami masalah dengan pola makan yang buruk.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mendorong anak mau makan. Namun ada beberapa hal yang juga tidak boleh dilakukan.
Jangan memaksa anak Anda untuk membersihkan piringnya. Setelah ia tidak lagi lapar, anak harus diperbolehkan berhenti makan. Memaksa ia makan saat tidak lapar dapat mengganggu isyarat alami yang memberi tahu kapan ia sudah kenyang. Membiarkan ia memilih kapan harus berhenti makan akan mengajarkan cara mendengarkan tubuh dan membuat pilihan makanan sehat.
Jangan bernegosiasi atau menyuap anak. Ancaman, hukuman, dan penghargaan juga bukan ide bagus. Hal ini dapat menyebabkan perebutan kekuasaan. Hindari membuat kesepakatan. Misalnya, jangan beri tahu ia jika makan 3 suap lagi, ia boleh mendapat makanan penutup. Hal ini mengajarkan ia untuk membuat kesepakatan untuk mendapatkan imbalan atas hal lain. Selain itu, menjadikan makanan penutup sebagai hadiah akan memberikan nilai lebih tinggi di benak anak. Hal ini dapat menimbulkan sikap tidak sehat terhadap makanan manis.
Jika Anda khawatir balita menolak makan, jangan biarkan hal itu terlihat. Ia mungkin mencari perhatian, dan ketidaksetujuan Moms memenuhi kebutuhan tersebut. Hal itu mungkin menyebabkan hal yang sama terjadi berulang kali.
Bicaralah dengan dokter jika Moms memiliki kekhawatiran tentang pertumbuhan anak atau jika Moms khawatir bahwa pilih-pilih makanan akan memperlambat pertumbuhan anak.***
Referensi: https://familydoctor.org
Ilustrasi: Pexels/ Andrea Piacquadio
0 Comments