Cegah Asma pada Anak, Waspadai Alergen Pemicunya

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Lebih dari 8% anak-anak di Amerika Serikat saat ini menderita asma. Data tersebut diungkapkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Asma adalah penyakit paru-paru kronis yang meradang dan mempersempit saluran udara. Hal ini menyebabkan serangan mengi berulang, sesak dada, sesak napas, dan batuk.

Asma dapat mengakibatkan anak tak masuk sekolah dan merupakan penyebab utama kunjungan ke unit gawat darurat anak dan rawat inap.

Penelitian telah menemukan bahwa mengurangi alergen (zat yang menyebabkan reaksi alergi) di rumah dapat mengurangi gejala asma pada anak penderita asma yang sensitif terhadap alergen tersebut.

Sebaliknya, temuan dari studi Urban Environment and Childhood Asthma (URECA) menunjukkan bahwa paparan terhadap alergen dan bakteri tertentu sejak awal kehidupan, sebelum asma berkembang, dapat melindungi anak-anak dari mengi, yang merupakan cikal bakal asma, pada usia 3 tahun.

Sejak tahun 2005, URECA peneliti telah mendaftarkan 560 bayi baru lahir dari Baltimore, Boston, New York City, dan St. Louis yang berisiko tinggi terkena asma karena setidaknya salah satu orang tuanya menderita asma atau alergi.

Laporan baru dari tim URECA mengevaluasi anak-anak hingga usia 7 tahun. Para peneliti memiliki cukup data untuk menilai status asma pada usia 7 tahun untuk 442 anak. Temuan ini dipublikasikan pada 19 September 2017 di Jurnal Alergi dan Imunologi Klinis.

Dari 442 anak, 130 (29%) menderita asma pada usia 7 tahun. Tingkat alergen kecoa, tikus, dan kucing yang lebih tinggi pada sampel debu yang dikumpulkan dari rumah anak-anak selama 3 tahun pertama kehidupannya (pada usia 3 bulan, 2 tahun, dan 3 tahun) dikaitkan dengan risiko asma yang lebih rendah pada usia 7 tahun. Hubungan serupa juga terjadi pada alergen anjing, namun tidak signifikan secara statistik, yang berarti hal ini mungkin terjadi secara kebetulan.

Para peneliti juga menemukan hubungan antara jenis bakteri tertentu dalam debu rumah dan diagnosis asma pada usia 7 tahun. Temuan ini mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa paparan bakteri tertentu di awal kehidupan mungkin mempengaruhi perkembangan asma. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memperjelas hubungan kompleks ini.

“Pengamatan kami menyiratkan bahwa paparan terhadap berbagai macam alergen dalam ruangan, bakteri, dan produk bakteri di awal kehidupan dapat mengurangi risiko terkena asma,” kata peneliti utama URECA, Dr. James E. Gern di Universitas Wisconsin-Madison. “Penelitian tambahan dapat membantu kami mengidentifikasi target spesifik untuk strategi pencegahan asma.”

Penyidik akan terus memantau anak-anak tersebut. Penelitian yang sedang berlangsung oleh kelompok ini dan kelompok lainnya bertujuan untuk menunjukkan dengan tepat bagaimana faktor lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan asma.***

Referensi: https://www.nih.gov/news-events/nih-research-matters/infant-exposure-pet-pest-allergens-may-reduce-asthma-risk

Ilustrasi: Pexels/Pixabay

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *