Posisi Tidur Bayi yang Aman, Telentang atau Telungkup?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Banyak orang tua dan pengasuh yang bertanya-tanya posisi tidur mana yang paling aman untuk bayi, jenis tempat tidur apa yang terbaik, dan apakah tempat tidur bayi sebaiknya memiliki bantalan

MYHOMMY.ID – Banyak orang tua dan pengasuh yang bertanya-tanya posisi tidur mana yang paling aman untuk bayi, jenis tempat tidur apa yang terbaik, dan apakah tempat tidur bayi sebaiknya memiliki bantalan yang disebut bumper.

Posisi tidur bayi yang paling aman adalah telentang, bukan miring atau telungkup. Tempat tidur juga harus rata dan kokoh serta bebas dari tali, mainan, bantal, dan benda lain yang dapat membahayakan.

Demi keamanan, semua bayi harus tidur telentang selama tahun pertama kehidupannya, demikian rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP) dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan. Mereka memberikan panduan yang sama untuk bayi yang lahir prematur.

Bayi yang tidur telentang tampaknya memiliki risiko lebih rendah terkena sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Sejak AAP membuat rekomendasi ini pada tahun 1992, jumlah kasus SIDS jauh lebih sedikit. Namun, sindrom ini menyebabkan kematian sekitar 1.400 bayi di Amerika Serikat pada tahun 2017 – dan angka tersebut mungkin sebenarnya lebih tinggi, karena SIDS mungkin berkontribusi terhadap kematian karena penyebab yang tidak diketahui.

Risiko SIDS tampaknya lebih tinggi dalam 6 bulan pertama kehidupan, dan sebagian besar kasus terjadi antara usia 1 dan 4 bulan. Oleh karena itu, tidur telentang adalah yang paling penting dalam 6 bulan pertama. SIDS tidak mungkin terjadi setelah 12 bulan kehidupan.

Bisakah tidur telentang berisiko?

Beberapa bayi prematur dengan penyakit pernapasan mungkin perlu tidur tengkurap. Tindakan ini hanya boleh dilakukan di lingkungan yang diawasi secara medis, seperti rumah sakit.

Beberapa orang khawatir tidur telentang akan membuat kepala bayi menjadi rata, namun jika ini terjadi, biasanya hanya bersifat sementara. Mendorong bayi untuk berbaring dan bermain tengkurap saat bangun tidur juga dapat membantu mencegah hal ini.

Kekhawatiran lainnya adalah bayi mungkin tersedak muntahan atau air liur saat tidur telentang. Namun, National Institutes of Health (NIH) melaporkan bahwa tidak ada bukti mengenai hal ini. Faktanya, kata mereka, bayi yang tidur telentang dapat mengeluarkan cairan dengan lebih efektif.

Lebih banyak hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat tidur

Menyediakan lingkungan tidur yang aman sama pentingnya dengan memastikan bayi berada pada posisi yang tepat.

Sangat penting untuk memastikan bahwa tidak ada benda yang dapat menyebabkan mati lemas atau terjebak di tempat tidur bayi. Pada tahun 2017, 900 bayi di AS meninggal karena tercekik atau mati lemas di tempat tidur.

Bunda dapat melakukan tindakan pencegahan berikut untuk memastikan tidur bayi aman.

Letakkan bayi telentang untuk tidur.

Pastikan permukaan tempat tidur rata dan kokoh.

Gunakan tempat tidur bayi, keranjang bayi, atau tempat tidur bayi portabel.

Dorong waktu tengkurap dengan pengawasan saat bayi terjaga.

Pastikan tidak ada kabel atau benda gantung lainnya di dekatnya.

Tutupi kasur dengan sprei.

Gunakan pakaian tidur

Pastikan tempat tidur bayi sudah direkomendasikan dalam hal keselamatan.

Pertahankan suhu ruangan yang nyaman.

Tetapkan rutinitas waktu tidur saat bayi berusia 4–6 bulan.

Berbagi kamar dengan bayi jika berada sedekat ini dirasa penting.

Hindari:

Menyediakan bantalan bemper, alas tidur longgar, bantal, boneka binatang, selimut, atau bean bag di tempat tidur.

Memberikan bayi tidur di kasur empuk, sofa, atau kasur air.

Menutupi kepala bayi.

Bayi terpapar asap rokok

Berbagi tempat tidur dengan bayi karena berisiko mati lemas.

Menggunakan selimut atau penutup longgar.

Menempatkan bayi terlalu dekat dengan AC atau ventilasi.

Gunakan monitor detak jantung atau pernapasan, karena monitor tersebut tampaknya tidak mengurangi risiko kesehatan pada bayi yang sehat.

Hal-hal berikut juga dapat membantu mengurangi risiko SIDS:

Menyusui, jika memungkinkan, setidaknya selama 6 bulan.

Siapa pun yang merasa khawatir atau memiliki pertanyaan tentang tidur yang aman dapat bertanya kepada penyedia layanan kesehatan, seperti dokter anak, untuk informasi lebih lanjut.

Penting untuk memastikan bahwa setiap orang yang merawat bayi mengikuti panduan tidur yang aman dan memiliki akses ke penyedia layanan kesehatan.

Monitor bayi dapat membantu seseorang mendengarkan — dan bahkan melihat — bayi di ruangan lain. ***

Referensi: https://www.medicalnewstoday.com
Ilustrasi: Pexels/William Fortunato

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *