Cara Melatih Anak Balita untuk Toilet Training (1)

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Kapan anak usia balita siap untuk toilet training? Bunda mungkin melihat tanda-tanda bahwa Si Kecil siap untuk toilet training sejak usia 2 tahun. Beberapa anak menunjukkan tanda-tanda siap pada usia 18 bulan dan beberapa anak mungkin menunjukkan tanda kesiapan pada usia lebih dari 2 tahun.

Mungkin ini saatnya untuk pelatihan toilet jika anak menunjukkan tanda:

• Sedang berjalan dan dapat duduk dalam waktu singkat
• Umumnya lebih mandiri, termasuk lebih sering mengatakan ‘tidak’

• Tertarik melihat orang lain pergi ke toilet
• Popok kering selama 2 jam atau lebih

• Memberitahu bunda dengan kata-kata atau gerak tubuh saat ia buang air besar atau kecil di popoknya
• Mulai tidak suka memakai popok, mungkin mencoba melepasnya saat basah atau kotor

• Bisa menarik celananya ke atas dan ke bawah
• Dapat mengikuti instruksi sederhana seperti ‘Berikan bolanya kepada Ayah’.

Tidak semua tanda-tanda ini perlu muncul saat anak sudah siap. Tren umum akan memberi tahu Bunda kapan saatnya untuk memulai.

Berikut hal-hal yang dibutuhkan untuk pelatihan toilet:

Pispot atau Toilet

Anak bisa memulai toilet training dengan menggunakan pispot atau toilet. Anak mungkin lebih menyukai salah satunya, menggunakan pispot atau ke toilet. Atau, Bunda dapat mendorong anak untuk menggunakan keduanya.

Pispot mudah untuk dipindahkan dan beberapa anak menganggapnya tidak seseram toilet. Di sisi lain, toilet adalah tempat semua orang buang air kecil dan besar.

Jika anak akan menggunakan toilet, Bunda juga memerlukan:
• Pijakan atau tumpuan kaki – anak dapat menggunakannya untuk pergi ke toilet dan mengistirahatkan kaki sambil duduk
• Tempat duduk yang lebih kecil yang dapat dipasang dengan aman di dalam tempat duduk toilet yang besar.

Celana Latihan/training

Anak akan lebih mudah memahami cara pergi ke toilet jika ia tidak lagi memakai popok. Jadi mungkin ini saatnya untuk membeli celana latihan:

Celana training merupakan pakaian dalam yang dapat menyerap keringat untuk toilet training. Bahan ini memiliki daya serap yang lebih rendah dibandingkan popok, namun dapat menampung kotoran yang lebih besar seperti kotoran yang tidak disengaja. Setelah anak mengenakan celana latihan, pakaikan anak dengan pakaian yang mudah dilepas dengan cepat.

Mempersiapkan anak untuk toilet training

Nah sebelum anak memulai toilet training, Bunda bisa mempersiapkan anak untuk langkah berikut ini:

Mulailah mengajari anak kata-kata untuk pergi ke toilet – misalnya, ‘pipis’, ‘pup’, dan ‘mau pipis’

Saat mengganti popok anak, masukkan popok yang basah dan kotor ke dalam pispot – ini dapat membantu anak memahami kegunaan pispot.

Biarkan anak memperhatikan Bunda atau anggota keluarga tepercaya lainnya menggunakan toilet, dan bicarakan apa yang Bunda lakukan.

Sekali atau dua kali sehari, mulailah mengenakan celana olahraga pada anak – ini membantu anak memahami perasaan basah.

Pastikan anak banyak mengonsumsi serat dan banyak minum air putih agar tidak mengalami sembelit. Sembelit dapat membuat latihan toilet menjadi lebih sulit.***

Referensi: https://raisingchildren.net.au/
Ilustrasi: Freepik

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *