Cukupi Asupan Gizi Saat Mengajarkan Anak Puasa Ramadan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Hai Parents, sebagai orangtua, kita perlu mengenalkan pada anak kecil mengenai puasa Ramadan. Tentu caranya tidak dengan memaksakan. Akan tetapi, kita coba mengenalkan secara perlahan-lahan dengan durasi atau waktu puasa yang terus ditingkatkan.

Misalnya, pada tahap awal, anak mencoba puasa Ramadan setengah hari. Artinya, anak berpuasa mulai dari sahur hingga jam 12 siang atau waktu Dzhuhur. “Kalau masih kuat, bisa diteruskan hingga Magrib,” kata dr. Archi Cherrya Oktiandini.

Menurut paparan dr. Archi dalam tayangan youtube channel, sebelum mengenalkan anak mengenai puasa, tentu harus diperhatikan kondisi psikis dan fisik anak. Misalnya, apakah berat badannya normal, gizinya tercukupi dan tidak ada masalah kesehatan lainnya.

Bila kondisinya terpantau baik, maka anak bisa diajarkan untuk berpuasa. Selain itu, diharapkan orangtua dapat menjelaskan apa itu puasa dan apa saja manfaatnya sehingga anak termotivasi untuk belajar puasa Ramadan.

Jadi, yang paling penting sebelum mengajak anak berpuasa, lanjut dr. Archi, orangtua harus melihat dulu kondisi kesehatan anak secara umum, apakah pertumbuhannya tidak terganggu, perkembangannnya bagus, maka tak berpengaruh terhadap kesehatannya. “Pada saat berpuasa, gula darah memang akan berkurang, tapi itu justru akan mengefisiensikan insulin dalam tubuh,” jelasnya.

Karena itu, perhatikan menu makanan saat sahur dan berbuka puasa Ramadan. “Makan saat sahur tak boleh terlewat. Sahur didekatkan pada waktu imsak. Pilih makanan yang indeks glikemik yang rendah sehingga rasa kenyang lebih lama. Misalnya, beras merah, gandum, kacang-kacangan. Jangan hanya karbohidrat, tapi juga siapkan menu mengandung protein. Protein bisa didapat dari hewani dan nabati yaitu sayur-sayuran, ikan, dan daging sapi. Jangan lupa minum air putih yang cukup,” papar dokter.

Tak kalah penting juga memerhatikan pola tidur. Orang tua perlu memodifikasi pola tidur anak sehingga waktu istirahat tetap optimal. Pasalnya, anak harus bangun lebih pagi untuk makan sahur, maka harus diperhatikan pola tidurnya. Misalnya, menjadwalkan jam tidur siang.

Satu lagi, kalau anak diketahui mengalami sakit, harus dikonsultasikan dengan tenaga medis atau dokter. Jangan memaksakan anak untuk berpuasa bila diketahui mengalami sakit.

Nah, selamat mengajak si Kecil berpuasa, pastikan menu makanan yang disajikan mencukupi kebutuhan gizinya ya Parents!***

Foto ilustrasi: Pexels/Isil

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *