Mengenal Kurma, Menu Kaya Gizi Khas Buka Puasa Ramadan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Kurma identik dengan bulan puasa Ramadan. Ya, saat berbuka atau ifthar puasa Ramadan, kita sering mendapatkan kurma sebagai hidangan yang disajikan. Sebenarnya, apa sih kurma itu?

Parents, pohon kurma (Phoenix dactylifera L.) adalah tanaman penting yang dibudidayakan di banyak negara mulai dari Afrika Utara hingga Timur Tengah. Pohon kurma telah tumbuh selama 5.000 tahun terakhir dan buahnya menjadi sumber energi dan nutrisi yang sangat baik. Kurma diyakini memiliki khasiat yang meningkatkan kesehatan sejak zaman nabi. Kurma sering dikonsumsi di kalangan masyarakat Arab bukan hanya karena kesadarannya tetapi juga karena nilai gizinya yang tinggi

Kurma segar terdiri dari daging yang lembut dan mudah dicerna serta gula sederhana. Kurma membantu mengembalikan energi dan merevitalisasi tubuh secara instan. Kurma secara kimia terdiri dari gula (81–88%, terutama fruktosa, glukosa, dan sukrosa), serat makanan ( 5–8,5%) dan sejumlah kecil protein, lemak, dan fenol dalam jumlah tinggi (Elleuch et al., 2008).

Buah kurma telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk pengobatan berbagai penyakit menular, kanker dan aktivitas imunomodulator (Puri et al., 2007). Oleh karena itu, konsumsi kurma secara teratur terbukti memberikan perlindungan dari kanker usus besar, prostat, payudara, endometrium, paru-paru, dan pankreas.

Menurut publikasi jurnal yang diterbitkan Neural Regenation Research, kurma tidak hanya merupakan sumber energi yang baik tetapi juga merupakan sumber vitamin dan mineral yang luar biasa. Selain nilai gizinya, buah kurma kaya akan senyawa fenolik dan kandungan flavonoid dengan aktivitas menangkal radikal bebas dan antioksidan. Senyawa fenolik umumnya merupakan antioksidan baik yang diketahui dapat melindungi sel dari kerusakan. Mereka diketahui memiliki peran pencegahan terhadap radikal bebas.

Efek menguntungkan dari kurma, khususnya sebagai sumber energi dan kesehatan, telah dipelajari secara ekstensif oleh banyak peneliti di seluruh dunia. Baru-baru ini, diketahui efek menguntungkan kurma terhadap penyakit neurologis seperti penyakit Alzheimer (AD), penyakit Parkinson (PD), penyakit Huntington (HD) dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS). Di antaranya, DA merupakan salah satu kelainan neurodegeneratif progresif dan penyebab utama demensia, yang ditandai dengan gangguan kognitif dan memori.

Kesimpulannya, buah kurma memberikan perlindungan terhadap peradangan dan stres oksidatif di otak. Berdasarkan studi eksperimental in vivo dan profil bahan aktifnya, dapat disimpulkan bahwa buah-buahan ini memiliki potensi terapi yang menjanjikan bagi penyembuhan penyakit. Tak terkecuali, kurma juga menjadi salah satu menu hidangan pembuka puasa Ramadan.***

Ilustrasi foto: Pexels/Khats Cassim

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *