Menjelang waktunya berbuka puasa, Parents tentunya menyiapkan menu beragam di meja makan. Tapi, tahukah Parents, menu makanan apa yang baik dikonsumsi saat berbuka puasa?
Nah, sebelum membahas hal itu, kita perlu paham dulu apa saja yang terjadi pada tubuh saat berpuasa. Ada beberapa perubahan penting pada tubuh yang terjadi selama berpuasa.
Pertama, simpanan energi glukosa darah dan glikogen tubuh menurun, terjadi peralihan metabolisme dan peningkatan kadar keton yang didapat dari metabolisme lemak untuk menghasilkan energi. Keton ini diproduksi ketika glukosa tidak tersedia untuk sel tubuh sebagai sumber energi.
Kedua, sel-sel tubuh kekurangan nutrisi dan mulai memperbaiki atau menghilangkan sel-sel yang rusak. Ini mirip dengan konsep detoks dimana dapat melawan penyakit dan memperbarui sel-sel sistem kekebalan yang menua atau rusak.
Ketiga, istirahat pencernaan. Saat berpuasa, sebagian besar sistem pencernaan dalam keadaan istirahat. Semakin lama proses istirahat pencernaan berlangsung, biasanya semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke fungsi normal. Istirahat pencernaan juga dapat meningkatkan mikroba hidup yang ditemukan di usus.
Lalu, bolehkah makan dalam jumlah banyak saat berbuka puasa? Berbuka puasa dengan makan besar tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan stres setelah beberapa waktu istirahat pencernaan.
Tubuh kita belum cukup siap untuk mencerna makanan dalam jumlah besar. Pada awalnya membutuhkan makanan yang mudah dicerna. Makan terlalu banyak saat berbuka puasa dapat berdampak negatif terhadap bakteri baik.
Selain itu, puasa cenderung menurunkan kadar insulin, bukan hanya glukosa Mengonsumsi makanan yang meningkatkan kadar glukosa dalam darah akan meningkatkan insulin, yang dapat menyebabkan rasa lapar, sehingga berpotensi menyebabkan kita makan berlebihan.
Lalu, Apa Menu yang Harus Dikonsumsi Saat Berbuka Puasa?
Makanan yang ideal untuk berbuka puasa adalah makanan seimbang, yang mengandung protein, vitamin dan mineral, lemak sehat, dan biji-bijian. Yuk, kita bahas sekilas.
Protein
Mengisi kembali tubuh dengan protein penting karena tubuh yang berpuasa dapat beralih ke simpanan otot untuk mendapatkan energi. Protein kaya kolagen adalah jenis protein terbaik karena membantu sistem istirahat menghindari kebutuhan untuk mensintesis asam amino glisin dan prolin untuk membuat kolagen.
WebMD menjelaskan bahwa kolagen bertanggung jawab atas jaringan ikat yang mengelilingi tulang, kulit, dan organ penting untuk beberapa fungsi tubuh. Berikut beberapa makanan yang mengandung protein yang membantu tubuh mensintesisnya: Daging ayam, kaldu tulang, ikan kulit asam lemak omega-3, buah kaya vitamin C (pepaya atau jeruk), sayuran kaya vitamin C (kembang kol, sayuran berdaun hijau, dan brokoli). Selain itu, telur memberi nutrisi penting seperti magnesium, natrium, kalsium, kalium, zat besi, dan fosfor.
Vitamin dan mineral
Sayuran mentah kurang baik dikonsumsi saat berbuka puasa karena mengandung selulosa. Ilmuwan Jepang telah menemukan bahwa selulosa dalam sayuran merupakan sumber serat yang tidak dapat dicerna, sehingga sayuran mentah cocok untuk membuat tetap kenyang saat berdiet, namun bukan pilihan ideal saat berbuka puasa. Oleh karena itu, disarankan agar Parents memasak, merebus, mengukus, atau menumis sayuran guna mengurangi dampak selulosa terhadap usus saat berbuka puasa. Mengonsumsi sayuran berdaun hijau yang dimasak seperti bayam, kangkung, kelor, dan kubis juga akan memberi kita beragam vitamin dan mineral.
Lemak Sehat
Parents juga harus melengkapi makanan seimbang dengan lemak sehat. Alpukat tinggi serat tetapi memiliki lemak sehat, magnesium, potasium, dan vitamin B, C, E, dan K (4). Selain itu, sebuah penelitian menemukan bahwa alpukat meningkatkan rasa kenyang.
Buah
Parents juga bisa berbuka puasa yang sehat dengan meminum smoothie yang mengandung protein nabati, sayuran hijau yang dimasak, dan buah-buahan. UCLA Health menyarankan konsumsi buah untuk merehidrasi diri setelah berpuasa. Pilihan lainnya buah beri dan semangka sebagai buah rendah karbohidrat dengan lebih dari 80% air.
Gandum Utuh
Biji-bijian utuh yang tepat menyediakan serat, sejumlah protein, dan nutrisi berkualitas lainnya tanpa terlalu sulit dicerna. Cornell Health merekomendasikan biji-bijian seperti oat dan quinoa saat berbuka puasa.
Rekomendasi Menu Sumber Protein
Seperti sudah diulas di atas, makanan mengandung protein dibutuhkan saat berbuka, salah satunya adalah daging ayam. Ya, daging ayam memiliki beberapa keunggulan dibandingkan daging lainnya. Di antaranya, daging ayam tidak mengandung lemak trans yang berkontribusi terhadap penyakit jantung koroner.
Nah, salah satu rekomendasi menu sumber protein yang wajib Parents coba adalah Ayam Bunmar. Ayam Bunmar merupakan hidangan yang menggabungkan kelezatan ayam kampung dengan kekayaan cita rasa rempah.
Daging ayam kampung yang digunakan memberikan rasa gurih dan tekstur yang lebih padat dibandingkan dengan ayam komersial. Kulitnya cenderung lebih tebal dan renyah, memberikan sensasi yang memuaskan ketika digigit.
Selain itu, rempah dari merek “Bunmar” membawa dimensi baru ke dalam hidangan ini. Rempah-rempah ini bisa beragam, mungkin termasuk campuran kunyit, jahe, ketumbar, lada, dan bumbu-bumbu lain yang memberikan rasa khas dan aroma yang khas.
Ayam Bunmar ini menghasilkan hidangan yang kaya rasa, dengan paduan sempurna antara rasa alami ayam dan cita rasa rempah yang menggugah selera. Hidangan ini cocok untuk Parents yang mencari pengalaman kuliner yang autentik dan unik, serta menginginkan sensasi dari rempah-rempah khas “Bunmar”. Yuk Parents, langsung order ke nomor 0877 99001708.
0 Comments