Tips Tetap Sehat Saat Menikmati Menu Lebaran

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Parents, tinggal satu hari lagi kita akan merayakan hari raya Idul Fitri. Saat kumpul bersama keluarga, biasanya ada menu khas Lebaran yang dihidangkan, seperti ketupat, opor ayam, rendang semur, sambal goreng ati dan sebagainya.

Aneka hidangan khas Lebaran umumnya mengandung lemak tinggi. Jika tak disiasati, efeknya bisa tidak baik untuk kesehatan, misalnya memicu peningkatan kadar kolestrol. Nah, ada berbagai cara bisa dilakukan untuk menyiapkan makanan sehat saat Lebaran. Berikut ini tips yang bisa Parents terapkan, di antaranya:

  1. Tetap menyediakan menu-menu khas Lebaran tersebut namun dilakukan beberapa penyesuaian. Misalnya, porsi yang dihidangkan tidak terlalu banyak.
  2. Hindari pemberian garam yang berlebihan dalam proses pembuatan menu-menu khas Lebaran tersebut, agar tidak terlalu asin dan juga bisa berefek pada kesehatan.
    Makanan lebaran memang cenderung tinggi lemak, tinggi garam dan juga seringkali tinggi gula. Ini yang seringkali susah untuk dihindari Jadi, yang penting adalah bagaimana kita bisa mengonsumsinya dengan tidak berlebihan.
  3. Beras yang biasanya digunakan untuk membuat ketupat sebaiknya diganti dengan beras merah. Jadi kita tetap dapat menikmati ketupat tapi dengan cara yang lebih sehat.
  4. Untuk untuk opor ayam, rendang atau menu lainnya yang memiliki bahan dasar santan beresiko akan dipanaskan berulang-ulang, sebaiknya menggantinya dengan susu rendah lemak atau skim milk. Pilihkan juga ayam bagian dada, bukan paha.
  5. Jangan lupa untuk selalu menambahkan sayuran dan buah-buahan dalam porsi makanan sehari-hari, termasuk pada momen Lebaran.

Nah, cara-cara tersebut bisa dilakukan sehingga kita tetap sehat di saat Lebaran.

Lalu, bagaimana mengajarkan anak-anak agar tetap mengonsumsi makanan bergizi dan sehat di saat Lebaran?

Pada momen puasa sebulan penuh di bulan Ramadan, anak mendapatkan pengalaman untuk menahan diri, termasuk menahan nafsu makan yang berlebihan. Hal ini juga sebaiknya diaplikasikan saat berlebaran. Jadi tetap makan hidangan yang disajikan tapi tidak berlebihan.

Kue-kue Lebaran umumnya berbahan dasar tepung dan mengandung unsur gula. Jadi, tinggi kalori dan tinggi juga gulanya. Sebaiknya, porsi makan kue-kue ini dikurangi, jangan berlebihan. Misalnya, bila anak suka kue nastar, cukup makan 1-2 buah dalam sehari. Bukan langsung makan kue satu toples.

Mengonsumsi makanan tinggi kalori, tinggi lemak dan tinggi garam secara berlebihan akan berpengaruh pada metabolisme tubuh. Makanan tinggi kalori bisa menyebabkan berat badan naik dan berisiko menimbulkan obesitas. Karena itu, berat badan harus tetap dikontrol dalam kondisi yang normal.

Berbagai penelitian juga banyak menyebutkan mengenai hubungan antara asupan gula atau karbohidrat dengan sistem imunitas. Daya tahan tubuh atau imunitas bisa turun kalau asupan gula terlalu tinggi.

Karena itu kita harus mengatur porsi tidak berlebihan dan menggunakan bahan-bahan yang lebih sehat, jaga berat badan dalam kondisi ideal, jangan terlalu kurus atau terlalu gemuk.

Selain itu, perbanyak konsumsi sayur dan buah sebagai sumber vitamin, mineral dan serat. Lalu, terapkan pola makan atau diet gizi seimbang. Jangan lupa untuk tetap melakukan aktivitas fisik.

Jadi, saat Lebaran jangan dianggap sebagai liburan. Tetaplah melakukan aktivitas fisik, bisa sekadar jalan di sekitar rumah, misalnya. Jadi, tetap aktif bergerak. Terakhir, istirahat yang cukup dan mengendalikan stres.

Nah, selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri, tetap jaga kesehatan dengan mengontrol konsumsi makanan khas Lebaran secara tidak berlebihan. ***

Ilustrasi: Pexels/Timur Weber

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *