Mengenal Hemofilia, Penyakit Genetik Gangguan Pembekuan Darah

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Hemofilia merupakan gangguan pembekuan darah yang terjadi akibat kekurangan faktor VIII dan IX atau protein plasma yang merupakan komponen yang diperlukan untuk pembekuan darah.

Penegakkan diagnosis hemofilia dengan melakukan pemeriksaan jumlah dan kadar faktor VIII dan IX. Yuk, kenali lebih lanjut mengenai diagnosis Hemofilia berikut.

Beberapa orang mengalami kesulitan pembekuan darah dan mungkin mengalami pendararahan lebih lama dibandingkan orang normal. Terutama jika pendarahan terjadi pada otot atau persendian.

Pemeriksaan sederhana bisa dilakukan dengan cara mendeteksi beberapa hal berikut ini:

  • Adakah riwayat keluarga dengan hemofilia
  • Adakah pendarahan yang sulit berhenti ketika terjadi cedera
  • Adakah pendarahan pada sendi, misalnya pada pergelangan tangan, siku, lutut, pergelangan kaki, dan pinggul.
  • Tidak dapat melakukan beberapa aktivitas fisik tertentu.

Mengapa beberapa orang mengalami pendarahan lebih lama? Ketika terluka dan berdarah, tubuh akan mengaktifkan mekanisme “pembekuan darah” untuk menghentikan pendarahan. Dalam proses ini, beberapa jenis faktor pembekuan darah bekerja sama untuk membuat bekuan darah.

Jika faktor pembekuan darah jumlahnya rendah atau tidak cukup, maka dapat terjadi perdarahan yang lebih lama. Hemofilia adalah penyakit gangguan pembekuan darah yang diturunkan secara genetik. Biasanya terjadi pada laki-laki.

Lalu, bagaimana hemofilia didiagnosis? Diagnosis hemofilia dilakukan dengan mengambil sampel darah dan mengukur jumlah faktor pembekuan di dalam darah.

Ilustrasi: Pexels/ Karolina Grabowska

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *