10 Tanda Anak Bahagia

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

“Bahagia itu sederhana!“ Ya, istilah tersebut beberapa waktu lalu cukup sering di-posting sebagian orang di media sosial. Ini menunjukkan bahwa kebahagiaan itu merupakan keinginan semua orang. Pun, untuk mencapai kebahagiaan tidak perlu muluk –muluk.

Sebenarnya, menurut Satrianawati, M.Pd, dosen PGSD FKIP Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, bahagia mempunyai makna yang sangat luas. Pengertian atau definisi bahagia ini relatif  sesuai dengan masing-masing orang yang merasakannya. Sebagai contoh, ada orang yang berbahagia karena berkumpul dengan keluarga atau orang-orang terdekatnya, bahagia dalam pencapaian prestasi belajar, bahkan ada yang merasa bahagia karena melihat orang lain yang sedang bahagia, dan lain sebagainya.

Dalam konteks anak-anak, salah satu kebahagiaan yang berkesan adalah ketika ia berjuang mendapatkan keinginannya, lalu sempat mengalami kegagalan beberapa kali hingga akhirnya dia  mencapai keberhasilan atau kemenangan. Suatu kemenangan yang didapatkan pun identik dengan kebahagiaan.

Yang jelas, kebahagiaan merupakan satu rasa yang hadir dalam kehidupan seseorang, dalam pemikiran yang tenasg, kedamaian hati, serta damai dengan orang lain serta orang-orang terdekat dan  sebagainya.

Sehat karena Bahagia

Jadi, secara prinsip, bahagia adalah sesuatu yang identik dengan kesenangan, keceriaan, dan kemudahan dalam hal apapun. Dalam kajian psikologi, kebahagiaan itu ditandai dengan adanya gelombang otak yang sedang dalam posisi alpha (terjaga dan tenang).

Nah, banyak manfaat yang diperoleh ketika anak merasa bahagia. Anak akan lebih bersemangat dalam melakukan aktivitas dan pertumbuhan tubuhnya menjadi lebih baik. Kenapa? Karena anak bahagia itu biasanya anak yang sehat.

Tentunya perlu upaya untuk mendapatkan kebahagiaan pada anak. Pasalnya, kebahagiaan tidak akan datang dengan sendirinya, tanpa upaya dan kerja keras.

Pastinya, kebahagiaan anak adalah kebahagiaan orangtua. Bila anak berbahagia, aktivitas atau pekerjaan orangtua menjadi lancar, baik, aman terkendali.

Ciri Anak Bahagia

Nah, bagaimana dengan anak yang bahagia? Kapan kita bisa tahu bahwa anak merasa bahagia? Anak yang bahagia akan terlihat dari wajahnya.

Kebahagiaan anak yang utama dapat dilihat dari ekspresi wajahnya. Soalnya, anak selalu menampilkan atau mengekspresikan apa yang dirasakannya. Ia belum pandai menyembunyikan ketidaksukaannya karena masih lugu, polos, dan apa adanya.

Adapun beberapa ciri anak yang bahagia dan cara orangtua menciptakan kebahagiaan tersebut adalah

  1. Wajah Berseri-seri

Wajah berseri-seri dapat terlihat salah satunya ketika anak bermain, baik bersama orangtua maupun dengan temannya. Ia tampak bahagia ketika bermain. Itulah mengapa dikatakan dunia anak adalah dunia bermain. Ia akan mendapatkan kebahagiaan saat bermain.

Nah, untuk menciptakan hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, Anda meluangkan waktu untuk bermain dengan anak atau temannya, melakukan permainan yang ia inginkan, atau membelikan anak mainan yang dapat dimainkan bersama. Menyediakan permainan akan membuat anak bahagia.

Sebaliknya, anak yang tak bahagia biasanya berwajah kusam atau kusut. Misalnya, anak berwajah kusut karena kemauannya tidak dituruti. Yang terjadi kemudian, anak menjadi tidak bergairah untuk beraktivitas.

2. Riang Gembira

Anak yang bahagia akan tampak riang. Curahan perhatian dan kasih sayang orangtua dapat membuat bahagia sehingga ia tampak riang. Orangtua akan riang gembira ketika kemauannya terpenuhi. Akan tetapi, dalam menuruti kemauan anak, orangtua harus memahami batas kewajaran. Orangtua tidak boleh menuruti permintaan anak yang “aneh-aneh” misalnya dibelikan telpon genggam padahal anak masih usia balita.

3. Mata Berbinar

Anak yang bahagia tampak dari tatapan matanya yang berbinar penuh kesenangan. Misalya, anak tampak berbinar-binar ketika orangtua menjanjikan untuk pergi bertamasya di masa liburan sekolah. Ia merasa bahagia dan membayangkan asyiknya berlibur.  Jangan lupa, janji yang sudah dilontarkan harus ditepati ya!

4. Ceria

Anak yang bahagia biasanya tampak dari wajahnya yang ceria. Misalnya, ketika orangtua memberikan hadiah atau kado yang membuatnya senang. Tentu agar anak tampak ceria tidak harus berupa pemberian. Akan tetapi dengan menceritakan suatu yang menarik pun anak bisa tampak ceria.

5. Tersenyum

Rasa bahagia bisa muncul dari senyuman. Coba perhatikan, bila anak anak tersenyum manis boleh jadi ia sedang merasa bahagia. Ketika anak mendapatkan pujian dari orangtua karena suatu keberhasilan, ia akan tampak tersenyum bahagia. Orangtua harus memuji upaya anaknya, sekalipun tidak mendapatkan hasil yang maksimal.

Pujian yang diberikan orangtua dan penguatan yang memotivasi dan positif atas sesuatu yang dicapai anak akan membuatnya tersenyum dan semangat dalam menjalani aktivitas sehari-harinya.

6. Tertawa

Anak yang tertawa menandakan ia sedang bahagia. Coba ceritakan hal-hal yang dianggap anak lucu ataupun kejadian tertentu yang membuat anak tertawa bahkan sampai terpingkal.

7. Bersikap Terbuka

Anak yang bahagia biasanya memiliki sikap yang terbuka. Ia tidak menutup diri atau memilih menyendiri. Ia suka bersosialisasi, berteman dan bergaul. Ia merasa aman dan nyaman berada dengan orang lain. 

8. Percaya diri

Anak yang bahagia memiliki rasa percaya diri. Ia tidak minder. Ia merasa yakin dengan kemampuan yang dimilikinya. Ia ingin terus mengeksplorasi segala potensi yang masih terpendam dalam dirinya.  

9. Memiliki Cita-Cita Tak Terbatas

Anak yang bahagia memiliki cita-cita tak terbatas. Bak pepatah “Gantungkan cita-citamu setinggi langit” ia begitu antusias dengan harapan-harapannya

10. Selalu Bersyukur

    Anak yang bahagia selalu bersyukur atas situasi dan kondisi yang dialaminya.  Termasuk bersyukur atas kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Ia memiliki simpati dan empati yang tinggi karena sikapnya yang selalu bersyukur.

    Bila Anak Tak Bahagia

    Orangtua juga perlu mengenali ciri-ciri anak tak bahagia serta dampak yang bisa terjadi dalam kehidupannya. Berikut di antaranya:  

    1.Menangis merupakan kondisi yang paling mudah dikenali untuk mengetahui anak tidak bahagia. Anak yang menangis menunjukkan bahwa ia merasa tidak nyaman dengan kondisi yang terjadi padanya. Untuk menanganinya ada berbagai cara tergantung dari pendekatan yang biasa dilakukan orangtua. Cari tahu terlebih dulu apa yang menyebabkannya menangis. Kemudian, cari solusi agar ia kembali merasa bahagia.

    2. Anak terlihat lesu, tidak ingin tertawa, menyendiri, dan murung. Perasaan yang tidak bahagia akan membuat kehidupannya seperti tertekan, tidak ada semangat, dan merasa terpuruk. Ia pun menjadi pemalas dan suka mengganggu orang lain.

    3.Anak tampak cemberut. Lebih sering dilakukan oleh anak untuk menunjukkan rasa kesal atau kecewa terhadap sesuatu.

    4.Lemas dan malas untuk melakukan apapun. Anak mudah menyerah, prestasi belajar menurun, atau mengamuk tanpa jelas.

    5.Kesehatan terganggu. Anak yang sakit merasa tidak bahagia karena badan terasa lemas, suhu badan tinggi, kepala pusing, dan berbagai gejala sakit lainnya. Selain itu, ia pun tak bahagia karena tak bisa bermain, selera makan menurun dan sebagainya. 

    Nah, untuk membuat anak bahagia, peran orangtua sangatlah penting. Akan tetapi, pihak-pihak lain, misalnya guru di sekolah pun berperan agar anak merasa bahagia. Misalnya, menerapkan pola pembelajaran yang menyenangkan.

    Bila anak berbahagia maka kehidupannya pun akan semakin baik dan positif. Oleh karena itu, mari bekerja sama menciptakan kebahagiaan anak di sekitar kita!

    Ilustrasi: Pexels/Mike Birdy

    0 Comments

    Leave a Reply

    Avatar placeholder

    Your email address will not be published. Required fields are marked *