Parents, agar tubuh bugar dan sehat, setiap anak perlu melakukan olahraga,termasuk anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) .
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) juga memiliki kebutuhan untuk bergerak atau berolahraga meski dirinya memiliki hambatan dalam merespons rangsangan untuk melakukan atau menirukan suatu gerakan. Bahkan ada yang memang fisiknya terganggu sehingga tidak dapat melakukan gerakan yang terarah. Hal tersebut terjadi karena abk memiliki masalah dengan kemampuan sensoris, motorik, belajar dan sebagainya.
Menurut dr. Meta Hadininta, Sp.A, umumnya jenis olah fisik bagi abk sama saja dengan anak lainnya. Namun yang membedakan adalah strategi dan model aktivitasnya disesuaikan kebutuhan, kemampuan dan tingkat disabilitasnya. Karena itulah ada yang disebut dengan olahraga adaptif. Maksudnya adalah metode olahraga yang disesuaikan dengan kapasitas fungsional tubuh seseorang.
Jadi, olahraga ini diadaptasi, dimodifikasi atau dirancang sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan seseorang dengan disabilitas sesuai dengan keunikannya. Misalnya aktivitas gerak dengan kegiatan permainan yang disesuaikan dengan kemampuan, keterbatasan, kesegaran jasmani, sosial, kultural, dan emosional anak.
TUJUAN DAN MANFAAT
Aktivitas gerak yang dilakukan abk prinsipnya berguna untuk memenuhi kebutuhan gerak dan menunjang tumbuh-kembangnya, baik fisik maupun psikis sehingga seluruh potensinya optimal.
Adapun tujuan dan manfaat lain olahraga bagi abk di antaranya:
-Meminimalisasi deconditioning syndrome (sekumpulan gejala yang menimbulkan kapasitas fungsional menurun pada beberapa sistem tubuh akibat imobilisasi/gerakan tubuh berkurang dalam jangka waktu yang lama).
-Mengoptimalkan fungsi fisik. Terkadang anak dengan disabilitas tidak dapat mengoptimalkan fungsi fisik atau keterampilan gerak karena berbagai keterbatasan. Jadi selain meningkatkan kebugaran jasmani, juga mengakomodasi hambatan dan kebutuhan anak misalnya dalam hal motorik, komunikasi, kognitif, emosi, perilaku, -sosial dan sebagainya.
-Membantu memperbaiki penyimpangan postur tubuh, meningkatkan kekuatan otot, kelincahan, kelenturan. Namun kembali lagi, setiap abk memiliki kebutuhan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Karena itu, kegiatan gerak fisik akan lebih efektif bila diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi disabilitasnya.
– Dengan olahraga bersama bisa melatih dan meningkatkan kemampuan sosial dan emosi bahkan mengembangkan perasan memiliki harga diri dan percaya diri.
-Memberi kesempatan abk untuk mempelajari dan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas jasmani/olahraga dan mengisi waktu luang yang bersifat rekreasi
-Meningkatkan well-being (membuat ABK merasa nyaman dengan keadaannya, sehat dan merasa bahagia).
-Bertujuan kompetitif atau berkompetisi juga bisa saja namun sangat tergantung dengan sejauh mana keterbatasan yang dimiliki seorang abk. Akan tetapi, sebaiknya selalu tekankan pada abk bahwa fokus olahraga dilakukan bukan untuk berkompetisi semata.
PERLU DIMODIFIKASI
Ada beragam jenis gerak fisik adaptif yang bisa dilakukan oleh anak abk ini. Di antaranya adalah berenang, berjalan, bersepeda, main sepak bola, senam, basket dll.
Adapun durasi dan frekuensi per minggu agar didapat bermanfaat bagi anak abk secara optimal akan sangat tergantung dan bervariasi antar individu. Seperti apakah disabilitas yang dialami seorang anak, keterbatasan apa saja yang ia miliki dapat menentukan jenis olahraga, durasi dan frekuensinya.
Berikut contoh beberapa olahraga yang dimodifikasi peraturan permainannya bagi abk:
Basket
Dalam permainan bola basket bagi abk peru beberapa penyesuaian dan perubahan peraturan seperti: pemain yang mengikuti permainan terdiri dari 6 orang atau lebih, diperbolehkan melangkah dua atau tiga kali setelah menangkap bola.
Bagi anak tunadaksa yang menggunakan kursi roda penyesuaian yang dilakukan dengan cara menurunkan tinggi ring dalam permainan. Bagi anak tunanetra bola yang digunakan harus mengeluarkan bunyi. Begitu pula dengan keranjang atau ringnya harus mengeluarkan bunyi agar dapat dikenali oleh para pemain.
Sepak bola
Permainan sepakbola bagi kebanyakan abk tidak terlalu banyak memerlukan penyesuaian. Hanya ukuran lapangan yang harus di modifikasi karena abk memiliki tingkat kekuatan atau kemampuan fisik yang lemah sehingga mudah kecapean. Jadi mereka hanya bermain setengah lapangan sepak bola besar atau lebih kecil lagi dari itu sesuai dengan kemampuan mereka.
Bagi anak tunanetra ada beberapa penyesuaian yang dilakukan di antaranya bola dan gawang yang harus mengeluarkan bunyi agar bisa dikenali oleh mereka. Lapangan yang diperkecil serta tidak ada aturan bola keluar.
Atletik
Bagi beberapa abk olahraga atletik terutama berlari tak butuh begitu banyak penyesuaian. Namun bagi anak tunanetra dan tunarungu sangat membutuhkan penyesuaian. Contoh penyesuaian yang dilakukan adalah pada saat berlari, anak tunanetra memegang tali yang terbentang dari garis start sampai garis finish.
Jadi saat berlari, anak tidak tersesat atau bertabrakan dengan anak lainnya. Atau cara lain seperti yang diungkapkan Auxter (2005;) pada saat berlari anak tunanetra diikuti oleh teman yang memiliki penglihatan normal dari belakang dengan saling memegang tali. Jadi pada saat harus berbelok ke kanan temannya menggerakan talinya k esebelah kanan dan itu menandakan berbelok ke sebelah kanan dan sebaliknya.
Masih banyak lagi permainan atau olahraga bagi abk yang memerlukan penyesuaian.***
Ilustrasi: Pexels/Pixabay
0 Comments