4 Cara Memilihkan Jenis Olahraga untuk Anak Disabilitas

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Parents, sebagian orang menjadikan akhir pekan menjadi momen untuk berolahraga bersama keluarga. Ya, olahraga penting untuk setiap anak, tak terkecuali bagi anak disabilitas. Lalu, bagaimana cara memilihkan olahraga yang tepat supaya ia senang melakukannya dan banyak manfaat yang didapatkannya?

Berikut ini kiat dari dr. Meta Hadininta, Sp.A mengenai cara memilihkan olahraga untuk anak special needs:

  1. Carilah olahraga yang disukai oleh anak disabilitas

Jika memang abk tidak menyukai olahraga apapun, dorong ia untuk melakukan aktivitas fisik yang melibatkan gerakan seperti olahraga. Misalnya mengumpulkan batu, daun, bunga. Atau berkebun, bermain hulahop, atau bermain di playground.

2. Pertimbangkan beberapa hal sebelum mengajak anak berolahraga.

Intinya, kesiapan anak, seperti  Kemampuan fisik (termasuk diantaranya motorik kasar, halus, kekuatan otot dll), kemampuan sosial harus dipertimbangkan agar olahraga dapat dimodifikasi atau diadaptasi sesuai dengan kemampuan abk. Jangan sampai olahraga ini justru memberatkan fisik maupun psikis abk.

3. Lakukan gerak fisik secara bertahap agar hasilnya optimal.

Misal, dalam mengajarkan mendribel, menembak dan mengoper dalam olahraga basket, lakukan pendekatan bagian perbagian atau bertahap sebelum diberikan pengalaman bermain basket secara utuh. Hal ini cukup efektif bagi abk, namun tergantung dari berat ringannya tugas gerakan yang dilakukan dengan kondisi disabilitas anak. Yang pasti, semakin simpel langkah-langkah pembelajaran yang diberikan kepada anak, semakin besar peluangnya untuk menguasai tugas-tugas gerak yang diajarkan.

3. Jelaskan (baik secara verbal, tertulis maupun manual) yang dilanjutkan dengan peragaan atau demonstrasi tugas gerak yang perlu dilakukan.

Melalui penjelasan dan demonstrasi, abk akan lebih terdorong dan termotivasi untuk melakukan aktivitas gerak tersebut.

Bagi sebagian anak disabilitas, terutama yang memiliki hambatan bicara, hambatan pendengaran dan keterbelakangan mental, penjelasan-penjelasan yang diberikan secara sistematis dan runtut kelihatannya kurang bermanfaat.

Namun, peragaan dan demonstrasi yang dapat dilihat dan diamati dari berbagai arah, sangat membantu persepsi abk terhadap suatu gerak fisik yang dapat dilakukannya. Sebaliknya, bagi anak  yang mengalami hambatan visual, akan lebih bermakna informasi melalui penjelasan dibanding melalui peragaan atau demonstrasi.

4. Perlu kreativitas dan kejelian orangtua dalam memilih jenis dan metode yang cocok sesuai dengan jenis dan tingkat disabilitas anak.

Soalnya, setiap abk memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda sehingga dibutuhkan penyesuaian dengan kebutuhan anak agar mendapat hasil yang maksimal.

Nah, selamat memilihkan olahraga yang tepat ya untuk Si Kecil tersayang.***

Ilustrasi: Pexels/Pixabay

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *