MYHOMMY.ID – Parents, mungkin sudah banyak yang tahu ya mengenai autisme. Tapi, tahukah ada yang disebut dengan Sindrom Asperger.
Apa itu Sindrom Asperger? Sindrom Asperger merupakan salah satu gangguan spektrum autisme (ASD) dan merupakan gangguan perkembangan yang memengaruhi cara otak memproses informasi.
Para ahli berbeda pendapat mengenai penyebab sindrom Asperger. Penelitian terbaru menunjukkan kemungkinan penyebab neurologis dan genetik. Artinya, pada beberapa keluarga akan terdapat lebih dari satu anak, atau anggota keluarga, yang menderita ASD.
Bagaimana Sindrom Asperger didiagnosis?
Karena sifat gejala dan gambaran Asperger, diperlukan waktu beberapa tahun sebelum pola perilaku tersebut dikaitkan dengan sindrom Asperger. Hal ini dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua karena mereka mungkin sudah lama menyadari bahwa anak menderita sindrom Asperger. Perilakunya berbeda dengan anak-anak pada usia yang sama.
Diagnosis sindrom Asperger biasanya dibuat setelah penilaian mendalam terhadap keterampilan dan kemampuan anak oleh dokter anak, sering kali bekerja sama dengan tim spesialis, seperti psikolog dan ahli patologi wicara.
Penilaian biasanya mencakup pertanyaan tentang kemampuan sosial dan emosional, keterampilan komunikasi, kemampuan belajar, keterampilan gerak dan minat khusus.
Penilaian ini dapat dilakukan selama beberapa hari, di rumah, di klinik, atau di taman kanak-kanak atau sekolah. Meskipun proses diagnosisnya seringkali memakan waktu lama, memberikan perawatan terbaik kepada anak tersebut sangatlah penting.
Apa saja gejala Sindrom Asperger?
Gejala dan tanda sindrom Asperger bervariasi, di antaranya adalah:
Kesulitan dalam menjalin hubungan dan menjalin persahabatan.
Lebih suka bermain sendiri atau dengan anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa.
Kesulitan dengan komunikasi sebenarnya meskipun kemampuan bahasanya tampak baik.
Kesulitan dalam memahami bahwa komunikasi yang efektif memerlukan mendengarkan dan juga berbicara.
Kecenderungan untuk memahami secara harafiah apa yang telah dikatakan.
Kesulitan atau ketidakmampuan mengelola dan memahami aturan umum perilaku sosial, perasaan orang lain, dan kesulitan ‘membaca’ bahasa tubuh.
Perilaku dapat bervariasi dari yang agak tidak biasa, eksentrik, atau ‘aneh’, hingga cukup agresif dan sulit.
Frustrasi terlihat ketika segala sesuatunya tidak terjadi sesuai keinginannya.
Terlalu sensitif terhadap kritik.
Bidang minat yang sempit dan kemampuan/keinginan untuk mempelajari semua yang perlu diketahui tentang topik tertentu.
Apa pengobatan untuk Sindrom Asperger?
Meskipun tidak ada obat atau pengobatan khusus untuk sindrom Asperger, pelatihan keterampilan sosial dapat membantu.
Demikian pula dengan memastikan diagnosis dapat membantu anggota keluarga dan orang lain untuk memahami perilaku dan perasaan anak dengan sindrom Asperger.
Sindrom Asperger dan autisme
Sindrom Asperger merupakan salah satu gangguan spektrum autisme (ASD). Artinya, penderita sindrom Asperger dapat menunjukkan berbagai perilaku dan keterampilan sosial, dan tidak ada dua individu yang memiliki karakteristik yang sama.
Beberapa orang akan menunjukkan keterampilan yang sebagian besar sejalan dengan rekan-rekan mereka, sementara yang lain mungkin menunjukkan perilaku yang ‘berbeda’. Orang lain akan tampak sangat berbeda dari rekan-rekannya.
Orang dengan sindrom Asperger memandang dunia secara berbeda dan mengalami kesulitan dalam keterampilan sosial, emosional, dan komunikasi. Mereka sering dianggap eksentrik. Tidak ada obatnya, namun dukungan, pengertian, rutinitas dan pelatihan dapat membantu anak dengan Sindrom Asperger.***
Sumber : healthywa.wa.gov.au
Ilustrasi: Pexels/Yan Krukau
0 Comments