Pentingnya Aktivitas Fisik untuk Anak, Apa Saja Manfaatnya?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Parents, kalau kita perhatikan, sekarang ini anak-anak cenderung lebih banyak duduk bermain gadget atau game dalam kesehariannya. Begitupun di sekolah, anak menghabiskan waktu untuk duduk, mengerjakan tugas dan membaca. Padahal, penting bagi mereka untuk beraktivitas fisik.

Data menyebutkan, hanya kurang dari seperempat (25%) anak-anak usia hingga 6-17 tahun yang melakukan aktivitas fisik setiap hari selama 60 menit. Hanya 26,1% siswa sekolah menengah yang melakukan aktivitas fisik setidaknya 60 menit setiap hari. Kemudian, hanya 29,9% siswa yang menghadiri kelas pendidikan jasmani setiap hari.  Hal tersebut tentu memprihatinkan ya. Padahal melakukan aktivitas fisik, sarat akan manfaat bagi kesehatan anak.

Segudang Manfaat Aktivitas Fisik

Ternyata, aktivitas fisik memiliki banyak manfaatnya, di antaranya adalah:

– Mengembangkan jaringan muskuloskeletal yang sehat, misalnya tulang, otot dan sendi.

– Meningkatkan kebugaran dan mengembangkan sistem kardiovaskular yang sehat, yaitu jantung dan paru-paru.

– Mengembangkan kesadaran neuromuskuler, misalnya koordinasi, kekuatan dan kontrol gerakan otot

– Mempertahankan atau mengontrol berat badan yang sehat

– Aktivitas fisik juga terkait dengan manfaat psikologis, misalnya meningkatkan kontrol mereka terhadap gejala kecemasan dan depresi.

– Tubuh menjadi lebih fleksibel dan meningkatkan keseimbangan dan postur tubuh

– Mengurangi risiko kesehatan yang kronis seperti: penyakit jantung, kanker, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, osteoporisis, dan obesitas.

– Anak cenderung memiliki nilai akademik yang lebih baik, tingkat kehadiran di sekolah, kinerja memori, konsentrasi, kemampuan berpikir atau kognitif yang baik dan perilaku di ruang kelas yang baik.

– Membantu dalam pengembangan sosial , dengan memberikan peluang untuk ekspresi diri, membangun kepercayaan diri, interaksi sosial dan integrasi.

Bila kurang melakukan aktivitas fisik

Ada beberapa risiko bila anak kurang melakukan aktivitas fisik, di antaranya:

  • Ketidakseimbangan energi. Misalnya, energi yang dikeluarkan lebih sedikit daripada energi yang didapat dari konsumsi makanan sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya kelebihan berat badan atau obesitas.
    • Meningkatkan risiko faktor penyakit kardiovaskular, termasuk hiperlipidemia (misalnya kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi), tekanan darah tinggi, obesitas, dan resistensi insulin serta intoleransi glukosa.
    •  
    • Meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2
    • Meningkatkan risiko kanker payudara, usus besar, endometrium, dan paru-paru
    • Menyebabkan kepadatan tulang yang rendah sehingga berisiko menyebabkan osteoporosis

Jenis Kegiatan Fisik untuk Anak

Nah, berikut ini aktivitas fisik yang disarankan untuk setiap rentang usia anak:

Bayi

Bayi perlu didorong untuk aktif setiap hari. Sebelum bayi bisa merangkak, dorong ia untuk aktif secara fisik dengan kegiatan meraih dan menggenggam, menarik dan mendorong, menggerakkan kepala, tubuh, dan anggota tubuhnya selama runititas sehari-hari. Setelah bayi dapat bergerak, dorong ia untuk seaktif mungkin di area bermain yang aman, nyaman dan dalam pengawasan.

Balita

Anak balita harus aktif secara fisik setiap hari selama setidaknya 180 menit (3 jam), baik kegiatan di dalam ruangan/rumah ataupun di luar. Kegiatan 3 jam tersebut dapat mencakup berbagai aktivitas ringan, seperti berdiri, bergerak, berguling dan bermain. Kemudian, aktivitas yang lebih energik seperti melompat, berlari, memanjat, bersepeda, bermain air, bermain kejar-kejaran, dan bermain bola.

Anak usia 5-12 tahun

Untuk anak usia 5-12 tahun, perlu melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga kuat setiap hari 60 menit. Mencakup berbagai aktivitas aerobik serta aktivitas yang memperkuat otot dan tulang.

Tidak harus berupa kegiatan olahraga terstruktur, apapun yang membuat mereka bergerak itu termasuk kegiatan aktif. Lakukan peningkatan aktivitas fisik. Memulai aktivitas fisik dalam jumlah yang lebih kecil dan secara bertahap meningkatkan durasi, frekuensi dan intensitas dari waktu ke waktu. Misalnya, jalan cepat, berlari, melompat, bersepeda, bermain, senam, menari atau melakukan permainan olahraga tertentu.

Tips Agar Anak Bergerak Aktif


– Pilih kegiatan yang disukai anak dan menyenangkan

-Pastikan banyak variasi kegiatan yang bisa anak coba lakukan

-Membiasakan beraktivitas fisik sehari-hari misalnya berjalan kaki ke sekolah, membantu mencuci mobil atau membantu Anda di kebun

-Beri hadiah anak dengan kegiatan seperti kunjungan ke taman

-Beri anak pujian dan dorongan

-Anda harus terlibat aktif juga dalam kegiatan fisik anak

-Hindari anak menghabiskan waktu lebih dari 2 jam sehari di depan layar televisi dan

perangkat elektronik portable atau komputer. Untuk anak usia 2-5 tahun, batasi maksimal 1 jam. Kemudian, anak di bawah 2 tahun tidak direkomendasikan sama sekali untuk berada di depan layar televisi, gadget atau komputer.

Intinya, menjadi aktif secara fisik setiap hari adalah penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat. Ajak anak untuk melakukan aktivitas fisik sesuai usianya, dengan kegiatan yang menyenangkan. Lakukan konsultasi untuk memahami jenis dan jumlah aktivitas fisik yang sesuai. Yang jelas, anak yang aktif setiap hari akan membuat mereka sehat sepanjang hidup mereka.***

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *