MYHOMMY.ID – Saat ini mayoritas wilayah di Indonesia mengalami peningkatan suhu sehingga cuaca lebih terasa panas. Salah satu dampak atau risiko karena cuaca panas yang ekstrem ini adalah dehidrasi.
Dehidrasi adalah masalah umum yang berhubungan dengan panas yang dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani.
Apa itu dehidrasi?
Dilansir dari laman hopkinsmedicine.org, dehidrasi bisa menjadi masalah serius yang berhubungan dengan panas. Selain karena faktor cuaca yang panas, dehidrasi juga merupakan efek samping yang berbahaya karena diare, muntah, dan demam. Anak-anak dan orang yang berusia di atas 60 tahun sangat rentan mengalami dehidrasi.
Apa penyebab dehidrasi?
Dalam kondisi normal, kita semua kehilangan air tubuh setiap hari melalui keringat, air mata, pernapasan, urin, dan tinja. Pada orang sehat, air ini digantikan dengan minum cairan dan mengonsumsi makanan yang mengandung air.
Dehidrasi selain karena demam, diare, atau muntah, dehidrasi terjadi, juga karena terkena sinar matahari dan kurang minum air. Hal ini disebabkan ketika tubuh kehilangan kandungan air dan garam penting tubuh, seperti natrium dan kalium.
Terkadang, dehidrasi bisa disebabkan oleh obat-obatan, seperti diuretik. Ini menguras cairan dan elektrolit tubuh. Apapun penyebabnya, dehidrasi harus ditangani sesegera mungkin.
Apa saja gejala dehidrasi?
Berikut ini adalah gejala dehidrasi yang paling umum. Namun setiap individu mungkin mengalami gejala yang berbeda-beda. Gejala mungkin termasuk:
Haus
Buang air kecil yang lebih jarang
Kulit kering
Kelelahan
Sakit kepala ringan
Pusing
Kebingungan
Mulut dan selaput lender kering
Peningkatan detak jantung dan pernapasan
Pada anak-anak, gejala tambahan mungkin termasuk:
Mulut dan lidah kering
Tidak ada air mata saat menangis
Tidak ada popok basah selama beberapa jam
Perut, mata, atau pipi cekung
Lesu
Sifat lekas marah
Kulit yang tidak rata saat dicubit dan dilepaskan
Gejala dehidrasi mungkin mirip dengan kondisi atau masalah medis lainnya. Selalu bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan untuk diagnosis.
Penanganan dehidrasi
Jika diketahui lebih awal, dehidrasi seringkali dapat ditangani di rumah dengan bimbingan dokter. Pada anak-anak, petunjuk pemberian makanan dan cairan akan berbeda-beda tergantung penyebab dehidrasinya, jadi penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan anak.
Dalam kasus dehidrasi ringan, rehidrasi sederhana dianjurkan dengan minum cairan. Banyak minuman olahraga yang beredar di pasaran efektif mengembalikan cairan tubuh, elektrolit, dan keseimbangan garam.
Untuk dehidrasi sedang, cairan intravena (IV) mungkin diperlukan. Jika diketahui sejak dini, rehidrasi sederhana mungkin efektif. Kasus dehidrasi serius harus ditangani sebagai keadaan darurat medis, dan rawat inap, serta pemberian cairan infus, diperlukan. Tindakan segera harus diambil.
Bagaimana cara mencegah dehidrasi?
Lakukan tindakan pencegahan untuk menghindari dampak buruk dehidrasi, antara lain sebagai berikut:
Minumlah banyak cairan, terutama saat bekerja atau bermain di bawah sinar matahari.
Pastikan mengonsumsi lebih banyak cairan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
Cobalah untuk menjadwalkan aktivitas fisik di luar ruangan pada waktu yang lebih sejuk.***
Ilustrasi: Pexels/Anna Shvets
0 Comments