MYHOMMY.ID – Parents, semua orangtua tentu ingin buah hatinya tumbuh sehat dan cerdas. Anak yang cerdas umumnya ditandai dengan kemampuannya memahami pelajaran, bisa berkonsentrasi dengan baik dan akhirnya mencapai prestasi yang optimal. Tak heran bila disebut kecerdasan adalah aset yang paling berharga.
Lalu, apa sajakah faktor yang memengaruhi kecerdasan anak? Yuk simak uraian berikut ini:
- Rutin olahraga
Badan yang sehat dan bugar sangat penting bagi anak. Sehat dan bugar tak hanya membuat anak bisa beraktivitas, bermain dan berinteraksi dengan teman-teman, namun juga berefek pada kecerdasan.
Terkait hal ini, studi yang dimuat jurnal Brain Research, mengupas hubungan antara kebugaran tubuh dan kecerdasan dengan melibatkan 49 anak yang melakukan tes MRI (Magnetic Resonance Imaging).
Sang peneliti, Dr. Laura Chaddok, profesor psikiatri dari Universitas Illionis, menjelaskan bahwa riset ini fokus pada hippocampus, yaitu bagian otak yang berperan penting untuk belajar dan mengingat sesuatu. Sebelumnya, studi ini dilakukan juga pada orang dewasa, dengan tujuan yang sama. Hasilnya, mereka yang suka olahraga memiliki ukuran hippocampus yang lebih besar ketimbang orang yang tak doyan olahraga. Hippocampus yang besar ini berhubungan dengan kinerja dan penalara yang lebih baik.
Dr. Chaddok mengungkapkan, adanya pengaruh kebugaran tubuh dengan kecerdasan anak. Dari 49 anak tersebut, terbukti mereka yang tubuhnya sehat dan bugar memiliki volume otak yang lebih besar, yaitu sekitar 12% lebih besar ketimbang anak yang tubuhnya biasa-biasa saja.
Chaddok menyatakan, anak yang rajin olahraga, otaknya lebih mampu memanfaatkan oksigen yang masuk dan memiliki daya ingat yang lebih baik bila dibandingkan dengan anak yang tubuhnya kurang sehat.
Yuk parents, ajak anak rajin olahraga, setidaknya 3 kali seminggu.
2. Perhatikan asupan gizi
Zat-zat gizi dalam makanan juga dapat meningkatkan kecerdasan anak. Apa sajakah?
Omega-3 dan omega-6
Omega-3 dan omega-6 atau istilah lain DHA dan AA merupakan jenis asam lemak yang sangat diperlukan oleh otak anak. Adapun sumber pangan yang mengandung zat gizi tersebut di antaranya ikan berminyak seperti sarden, makarel, salmon. Kemudian, kacang-kacangan seperti kedelai, almond, dan mede.
Zat besi
Zat besi bukan hanya berperan mencegah anemia. Akan tetapi, zat besi juga mampu meningkatkan kecerdasan anak. Ya, sel darah merah butuh zat besi untuk mengangkut oksigen ke sel-sel tubuh, termasuk otak. Nah, zat besi ini akan dipakai untuk meningkatkan kemampuan dan fungsi otak. Adapun makanan yang mengandung zat besi di antaranya kacang-kacangan, daging merah, sereal.
Kolin
Kolin berperan menjalankan berbagai fungsi tubuh, termasuk fungsi kognitif dan kekuatan otak anak. Kolin membantu memproduksi DNA, sekaligus meningkatkan sinya saraf di otak. Jika aliran sinyal otak anak berkembang maksimal, maka perkembangan otak pun akan optimal dan anak makin cerdas.
Kemudian, kolin juga mengaktifkan asetilkolin yaitu senyawa kimia yang membantu komunikasi antar saraf dan otot. Karena itu, anak akan lebih mampu berkonsentrasi dan meningkatkan daya ingat. Adapun pangan sumber kolin di antaranya telur, daging, salmon, hati ayam dan susu.
Vitamin B12
Vitamin B12 atau kobalamin juga berperan dalam perkembangan otak. Riset yang dimuat dalam buletin Food and Nutrition menjelaskan, anak yang kurang vitamin B12 rentan mengalami peradangan dan menghambat kecepatan impuls saraf otak.
Vitamin ini juga membantu produksi materi genetik tubuh, yaitu DNA dan RNA yang berperan juga dalam perkembangan otak. Makin optimal perkembangan DNA dan RNA dalam otak, makin baik pula kemampuan otak anak di masa pertumbuhannya.
Adapun bahan pangan sumber vitamin B12 di antaranya tempe, telur, sereal, susu almond, susu kedelai, dan sebagainya.
Folat
Folat dibutuhkan untuk membentuk DNA dan menguatkan sistem saraf pada otak anak di masa pertumbuhan. Bahan pangan yang kaya folat di antaranya brokoli, bayam, tempe, biji-bijian, daging ayam dan hati sapi.
3. Atur pola istirahat anak
Umumnya, aktivitas anak terbilang tinggi namun bila tak diimbangi istirahat yang cukup, bisa memengaruhi kebugarannya. Ujung-ujungnya berdampak pula pada tingkat kecerdasannya.
Tidur memang tak berkolerasi langsung dengan kecerdasan. Akan tetapi, durasi tidur yang cukup membuat kondisi fisik dan psikis anak lebih siap menghadapi aktivitas esok hari. Nah, kondisi inilah yang memengaruhi kecerdasan anak.
Perlu kita tahu Parents, selama tidur, sel-sel tubuh mengalami pemulihan dan regenerasi, termasuk sel otot, hati, ginjal, tulang sumsum, dan sel otak. Begitu pun hormon-hormon, banyak diproduksi saat tidur. Alhasil, kualitas dan efisiensi kerja otak meningkat, proses pengangkutan asam amino dari darah ke otak pun lancar.
Salah satunya hormon pertumbuhan, yang berperan memperbaiki dan memperbarui sel-sel tubuh, termasuk sel saraf otak. Selain itu, saat tidur juga terjadi proses konsolidasi memori. Artinya, ketika anak cukup tidur, memori-memori baru akan tertanam dengan baik.
Maka tidur yang cukup sangat penting agar anak cerdas dan memiliki kemampuan otak yang optimal. Lalu, berapa lama tidur yang cukup itu? tentu berbeda sesuai dengan usia anak. Bayi usia 0-3 bulan butuh 14-17 jam tidur. Bayi usia 4-12 bulan butuh 15 jam waktu tidur.
Kemudian, anak usia 1-2 tahun butuh durasi tidur 11-14 jam. Anak usia 3-5 tahun butuh waktu tidur 10-13 jam sehari. Selanjutnya, anak usia 6-13 tahun butuh tidur 9-11 jam setiap hari. Jadi, tidur malam sekitar 7-8 jam ditambah tidur siang 2 jam.
Nah Parents, pastikan buah hati Anda tidur yang cukup ya, agar ia sehat dan cerdas.***
0 Comments