Benarkah Anak Autis Lebih Cerdas? Begini Faktanya

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Parents, apakah benar dengan pendapat bahwa anak autis lebih cerdas? Memang ada penelitian yang mendukung hubungan antara autisme dan pemikiran logis.

Autisme adalah perbedaan perkembangan saraf yang mempengaruhi cara berpikir dan berkomunikasi dengan orang lain. Preferensi untuk berpikir logis merupakan ciri khas autisme pada banyak orang.

Namun, tidak semua orang autis mengandalkan logika untuk memandu pemikiran mereka. Seperti kelompok orang lainnya, terdapat variasi dalam preferensi dan gaya berpikir.

Peningkatan logika hanyalah salah satu dari beberapa variasi kognitif yang dialami oleh penyandang autisme.

Autisme dan pemikiran logis

Jika anak Anda autis dan merasa berpikir logis adalah salah satu kekuatannya, ada penelitian yang mendukung hal ini.

Anak dengan autis cenderung memiliki kemampuan logika dan pertimbangan yang lebih baik, yang dapat membantu mengimbangi berkurangnya dorongan terhadap intuisi dan pengambilan keputusan secara spontan.

 Sebuah studi pada tahun 2017 terhadap peserta dari kedua jenis kelamin menemukan bahwa perempuan autis memiliki respons intuitif yang lebih sedikit dibandingkan perempuan non-autis.

Karena anak autis cenderung lebih logis dan kurang emosional dalam mengambil keputusan, efek framing mungkin tidak terlalu berdampak pada pilihan yang mereka ambil.

Penelitian lain dari tahun 2016 menunjukkan bahwa penurunan pengambilan keputusan emosional ini mungkin merupakan bagian dari alexithymia, yaitu berkurangnya kemampuan untuk memahami atau mengenali emosi. Hanya sekitar setengah orang autis menderita alexithymia.

Alexithymia berhubungan dengan interoception, atau kesadaran internal tubuh, yang juga dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang. Jika Anda pernah merasakan detak jantung meningkat Anda pernah mengalami interoception.

Akurasi interoseptif (IA) dikaitkan dengan penalaran berbasis emosi. Penderita alexithymia memiliki IA yang lebih sedikit, namun tidak semua penderita autis mengalami hal ini. Penelitian menunjukkan bahwa orang autis tanpa alexithymia memiliki IA yang utuh dan dapat membuat keputusan secara intuitif.

Sama seperti orang alistis, orang autis memiliki gaya berpikir yang beragam. Anak mungkin menderita alexithymia dan menganggap kemampuan logis sebagai kekuatan supernya. Anak bisa memiliki IA dan menjadi lebih intuitif. Atau, anak mungkin berada di antara keduanya.

Bagaimana autisme mempengaruhi gaya berpikir?

Variasi dalam penggunaan logika hanyalah salah satu dari beberapa perbedaan kognitif yang mungkin dialami sebagai anak autis:

Penelitian dari tahun 2019 meninjau kembali dan mempertanyakan keyakinan lama bahwa anak autis memiliki teori defisit pikiran. Teori pikiran adalah kemampuan seseorang untuk mengenali bahwa orang lain mempunyai sudut pandang dan pengalaman yang berbeda.

Meskipun beberapa orang autis mungkin mengalami perbedaan teori pikiran, banyak yang memiliki kemampuan teori pikiran yang utuh.

Lalu apa upaya selanjutnya?

Anak autis dan alistis memiliki beberapa perbedaan dalam gaya berpikir. Ada kekuatan dan kelemahan dalam kedua cara berpikir tersebut. Mengenali perbedaan dapat menjadi langkah awal untuk mengoptimalkan komunikasi.***

Ilustrasi:  Tara Winstead/Pexels

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *