Pilihan Aktivitas Seru dan Stimulasi untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Parents, melakukan beragam kegiatan atau aktivitas yang seru dan menyenangkan bagi anak-anak penyandang disabilitas dapat membangun harga diri, keterampilan, persahabatan, dan rasa memiliki. Berinteraksi dalam upaya bersama dengan anak-anak lain bisa sangat bermanfaat.

Berikut ini rekomendasi kegiatan yang tepat untuk anak-anak berkebutuhan khusus

Anak dengan AD/HD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder)

Drama:

Kegiatan drama secara alami mencontohkan perilaku dan menawarkan anak dengan AD/HD kesempatan untuk mempelajari keterampilan sosial dan menguji ide-ide baru dalam lingkungan yang terkendali dan dapat diprediksi (sesuai naskah).

Drama menawarkan kesempatan untuk tampil secara individu dan tetap bekerja sama dengan orang lain dalam menciptakan sebuah pertunjukan.

Seni atau teknologi industri:

Banyak anak dengan AD/HD menemukan peluang untuk membangun sesuatu yang menarik. Anak yang mungkin mempunyai masalah dengan konsep-konsep abstrak dapat memahami, secara harfiah, ide-ide baru dan keterampilan motorik halus ketika mereka bekerja dengan tangan mereka. Mereka mempunyai kesempatan untuk misalnya membentuk dengan tanah liat dalam lingkungan yang diawasi.

Fotografi:

Tidak semua orang melihat dunia dengan cara yang sama. Bagi siswa dengan AD/HD, belajar memotret cara mereka memandang dunia dapat menjadi pengalaman yang membebaskan. Dari keterampilan menggunakan kamera hingga pencitraan komputer atau pemrosesan film fisik dan pencetakan foto, anak memperoleh kepercayaan diri, keterampilan penuh perhatian, dan kesempatan untuk berbagi apa yang mereka lihat dengan orang-orang di sekitar mereka.

Olahraga:

Banyak anak dengan AD/HD menemukan perpaduan yang baik antara kegembiraan dan aksi dalam berbagai olahraga sekolah. Mereka bertemu teman baru dan beraktivitas dalam sistem terstruktur dengan peluang pribadi untuk sukses dan tujuan bersama untuk menang.

Sindrom Asperger

Kelas Drama:

Anak-anak belajar membaca isyarat sosial, bekerja secara kolaboratif, melakukan percakapan yang bermakna, dan berteman. Kreativitas didorong.

Kelas etika:

Anak-anak tidak hanya mempelajari aturan perilaku sosial, mereka juga memperoleh pemahaman tentang pentingnya aturan tersebut. Bukan hanya ibu yang memberi tahu mereka cara berperilaku, tapi juga ahlinya.

Hippoterapi:

Anak-anak dengan spektrum autisme terkadang memiliki masalah sensorik dan integrasi sensorik. Bergerak dengan kuda dapat membantu mereka memahami posisi tubuh mereka sehingga membantu koordinasi.

Klub perpustakaan:

Perpustakaan bisa menjadi tempat yang aman bagi anak-anak yang unik. Pustakawan seringkali memberikan pengertian. Beberapa perpustakaan memiliki klub video game atau klub khusus lainnya yang dapat menarik minat khusus.

Klub Robotika dan Lego:

Banyak anak dengan spektrum autisme suka membangun dan merakit sesuatu. Klub membutuhkan kerja tim untuk memecahkan masalah.

Pramuka atau Kepanduan:

Banyak anak dengan sindrom Asperger menyukai lencana dan penghargaan, struktur hierarki, berpindah dari satu tingkat ke tingkat lainnya. Harapannya jelas. Partisipasi dalam proyek kelompok dan berkemah membangun keterampilan sosial.

Tim olahraga:

Beberapa departemen atau organisasi rekreasi menawarkan tim olahraga, seperti sepak bola atau T-ball untuk anak-anak disabilitas. Ini adalah cara untuk berada dalam tim bagi anak yang prosesnya lambat.

Gangguan Komunikasi

Pengabdian masyarakat:

Kegiatan yang melibatkan tugas-tugas sederhana yang berulang seperti pengumpulan makanan atau mengemas perlengkapan sekolah untuk keluarga yang membutuhkan mengajarkan nilai melayani orang lain sambil membangun persahabatan dan melatih keterampilan seperti kategorisasi, mengikuti arahan, mengurutkan dan mendeskripsikan.

Kelas memasak:

Tugas yang melibatkan menu sederhana dan makan berkelompok memfasilitasi keterampilan sosial dan dapat ditugaskan berdasarkan tingkat kemampuan. Mereka membantu siswa mempelajari kosakata baru, mendeskripsikan, mengurutkan, dan berinteraksi dengan orang lain pada topik yang lebih terfokus.

Kelompok yang fokus membuat suatu produk:

Anak belajar mengorganisasi, mengurutkan dan fokus.

Perawatan hewan peliharaan:

Anak dapat terlibat dengan orang lain, meminimalkan stres, dan menunjukkan keahlian.

Kelompok daur ulang:

Anak mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk dikirim ke pusat daur ulang, mengajarkan nilai pengabdian masyarakat, berinteraksi dengan orang baru, membangun persahabatan, mengikuti arahan dan kosa kata.

Klub bahasa isyarat:

Anak terlibat satu sama lain sambil mempelajari keterampilan, fokus, dan mengikuti arahan. Hal ini sangat baik terutama untuk anak-anak dengan gangguan komunikasi yang berhubungan dengan gangguan pendengaran.

Disabilitas Intelektual dan Perkembangan

Program setelah sekolah dapat berupa jenis program yang sama yang dapat diikuti oleh anak-anak non-disabilitas, namun fokus pada pengintegrasian anak-anak disabilitas ke dalam program dan kegiatan masyarakat. Contohnya meliputi:

Pramuka

Kelas seni bela diri

Karya seni

Kelas rekreasi adaptif dan olahraga seperti bola basket, baseball, softball, bowling, dan tenis ditawarkan di beberapa tempat.

Mencoba berbagai aktivitas memberi anak kesempatan untuk mempelajari apa yang mereka sukai, menambah keterampilan mereka, dan meningkatkan kemungkinan menemukan aktivitas untuk partisipasi seumur hidupnya.***

Referensi: metrokids.com

Ilustrasi: Pexels/Kampus Production

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *