MYHOMMY.ID – Parents, setiap anak pastinya memiliki karakter yang berbeda. Bahkan, sekalipun kakak-adik, tentu memiliki karakter masing-masing yang bisa jadi malah “bertolak belakang”. Nah, dalam belajar pun, anak-anak memiliki gayanya sendiri yang berlainan.
Kita mungkin bisa mendapatkan anak yang senang belajar sambil menyanyikan materi yang dipelajari. Ada pula yang senang menuangkannya dalam gambar-gambar. Perbedaan cara belajar inilah yang dikenal sebagai gaya belajar.
Gaya belajar setiap anak bisa berbeda. Bahkan jika anak-anak terlahir dari kedua orang tua yang sama, mungkin saja cara belajar yang menurut mereka nyaman tidaklah sama. Gaya anak belajar akan mempengaruhi bagaimana mereka mencoba mencerna, memahami, dan menyimpulkan hal-hal di sekeliling mereka. Karenanya, penting bagi orang tua untuk memahami bagaimana gaya belajar anak agar dapat membantu mereka untuk mengerti dengan maksimal.
Memahami Gaya Belajar Anak
Gaya belajar merupakan istilah yang mengacu pada berbagai cara manusia belajar, mencerna dan memperoleh informasi. Dalam hal ini, anak-anak memperoleh informasi melalui cara-cara seperti menulis, mengamati, menggambar, dan lain sebagainya. Semakin kita mengamati, semakin terlihat pula kekuatan dan kecenderungan yang memperlihatkan gaya belajar anak-anak yang bervariasi.
Setiap orang tua tentu ingin mendukung anaknya dalam belajar semaksimal mungkin. Namun, ingat bahwa setiap anak memiliki kesukaan dan kesulitannya tersendiri saat belajar. Untuk itu pahamilah sebisa mungkin apa yang anak Anda sukai dan apa yang menjadi hambatannya agar suasana belajar menjadi tepat sasaran.
4 Jenis Gaya Belajar
Mengacu pada Fleming dan Mills, secara garis besar ada 4 jenis gaya belajar yang sering disingkat menjadi VARK:
- Visual (Mengamati)
Gaya belajar visual, sesuai namanya mengandalkan penglihatan. Anak-anak akan senang mempelajari sesuatu dengan menatap benda atau tulisan, mengamati dengan seksama, dan mencerna apa yang ia lihat sebelum akhirnya menyimpulkan.
Anak dengan tipe belajar ini mudah untuk paham saat dilibatkan gambar grafis yang bermacam-macam serta simbol. Mereka juga senang melihat padu-padan warna dan gambar bergerak seperti dalam film.
Jika di dalam kelas, anak dengan tipe belajar ini akan lebih antusias melihat papan tulis yang diberi grafik seperti diagram ataupun bagan, dibandingkan dengan hanya deret angka dan tulisan. Mereka senang saat guru mulai memberikan gambaran, karena otak dengan mudah menyimpan dan mengingat objek atau catatan penting lainnya melalui sebuah gambar.
Untuk mendukung mereka saat belajar di rumah, cobalah memberikan arahan agar mereka menggambarkan sesuatu yang mengingatkan akan materi tertentu. Misalnya saja, tentang tumbuhan dan gambar bagian-bagian pentingnya dengan bentuk yang mudah diingat.
2. Auditory (Mendengarkan)
Anak-anak dengan gaya belajar ini senang mendengarkan. informasi lebih mudah diingat dan dipahami melalui suara-suara dibandingkan tulisan dan gambar. Instruksi lisan yang diberikan oleh orang lain lebih menarik perhatian bagi sang anak. Umumnya, pembelajar auditori akan sangat peka terhadap musik. Ketika mendengarkan musik, mereka cenderung mengikuti irama yang mereka tahu dan bahkan ikut bersenandung.
Saat di kelas, anak yang seorang pembelajar auditori akan sangat peka terhadap apa yang diucapkan gurunya. Ciri lainnya, mereka senang melafalkan apa yang sedang dibaca dengan suara yang cukup keras. Bagi pembelajar auditory, menghafal dengan menyanyikan pelajaran akan lebih mudah diingat. Saat harus berbicara di depan kelas pun, mereka tidak takut dan antusias untuk menjelaskannya secara verbal.
3. Reading & Writing (Membaca dan Mencatat)
Anda mungkin sudah bisa menebak gaya pembelajar reading & writing dari namanya. Anak dengan gaya belajar yang satu ini lebih suka belajar melalui tulisan dan kata-kata. Melihat rentetan kata-kata membuat mereka lebih fokus dan dapat mencerna informasi dengan lebih tenang. Karenanya, mereka akan senang-senang saja saat diminta gurunya menulis esai.
Salah satu karakter yang melekat dari pembelajar reading & writing tentu senang membaca, baik itu buku, artikel, atau apa pun. Selain itu, mereka juga biasanya senang menulis dan mengekspresikan isi kepalanya pada buku seperti buku harian.
4, Kinesthetic/Tactile (Melakukan Sesuatu dan Aktif Bergerak)
Saat anak Anda tak cukup belajar hanya dengan mendengar atau membaca dan lebih senang mempraktikkan apa yang ia pahami, mungkin ia adalah seorang pembelajar tactile. Gaya belajar tactile mendorong anak untuk melakukan sesuatu dan aktif bergerak.
Anak dengan gaya belajar ini senang mengingat dan mencerna sesuatu yang berhubungan dengan gerakan fisik. Kombinasi aktivitas seperti menggambar, menyusun, membongkar pasang, atau apapun yang melibatkan fisik yang berpindah adalah favoritnya. Pelajaran dan informasi akan lebih mudah dicerna saat tubuh ikut bergerak.
Meskipun gaya belajar ini menjadi penentu yang penting saat anak belajar, bukan berarti setiap anak hanya cocok dengan satu cara saja. Sangat mungkin bagi mereka untuk memiliki kombinasi dari beberapa cara belajar yang menurut mereka nyaman. ***
Ilustrasi: Katerina Holmes/Pexels
0 Comments