Hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei, Jauhkan Anak dari Asap Rokok

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID  – Parents, setiap tanggal 31 Mei ini kita memeringati Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day (WNTD). Tahun ini, Badan Kesehatan Dunia dan para pemimpin di sektor kesehatan masyarakat di seluruh dunia akan bersatu untuk meningkatkan kesadaran mengenai dampak buruk industri tembakau terhadap generasi muda.

Bagaimana Rokok Membahayakan Anak

Bayi dan anak-anak menjadi perokok pasif yang terpapar lebih dari 50 bahan kimia. Karena bayi dan anak kecil masih dalam masa pertumbuhan, bahan kimia dalam perokok pasif lebih berbahaya bagi mereka dibandingkan orang dewasa.

Menghirup asap rokok dalam waktu singkat sekalipun dapat membahayakan tubuh bayi atau anak. Seiring berjalannya waktu, perokok pasif dapat menyebabkan penyakit dan kemungkinan kematian pada anak-anak.

Ingat, tidak ada jumlah perokok pasif yang aman. Bayi dan anak kecil yang terpapar asap rokok dapat mengalami:

• Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Bayi yang berada di sekitar perokok pasif—dari ibu, ayah, atau siapa pun—setelah dilahirkan, lebih mungkin meninggal karena SIDS dibandingkan anak yang tidak berada di sekitar perokok pasif.

• Berat badan lahir rendah.

Ibu yang menghirup asap rokok saat hamil lebih besar kemungkinannya untuk melahirkan bayi dengan berat badan 5,5 pon atau kurang. Bayi yang lahir sekecil ini lebih lemah dan memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan serius.

• Paru-paru lemah.

Bayi yang menghirup asap rokok bisa memiliki paru-paru yang lebih lemah dibandingkan bayi lainnya. Hal ini meningkatkan risiko masalah kesehatan.

• Risiko penyakit bronchitis dan pneumonia.

Anak-anak yang orang tuanya merokok lebih sering terkena bronkitis dan pneumonia.

• Asma.

 Jika anak-anak sudah menderita asma, perokok pasif dapat menyebabkan lebih banyak serangan asma dan gejala yang lebih parah.

• Masalah paru-paru kronis.

Perokok pasif dapat menyebabkan gangguan paru-paru, antara lain batuk, dahak terlalu banyak, mengi, dan sesak napas pada anak usia sekolah.

• Infeksi telinga.

Anak-anak yang terpapar asap rokok mempunyai risiko lebih tinggi terkena infeksi telinga. Mereka juga cenderung memerlukan pembedahan untuk mendapatkan tabung telinga untuk drainase.

Berikan Teladan yang Sehat

Anak-anak yang mempunyai saudara kandung atau orang tua yang merokok lebih besar kemungkinannya untuk menjadi perokok. Dengan menjadi orangtua yang tidak merokok, Anda akan menjadi panutan yang sehat bagi keluarga.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk melindungi orang-orang terkasih dari perokok pasif.

• Jagalah rumah dan mobil Anda bebas asap rokok. Anak-anak lebih banyak menghirup asap rokok di rumah atau di mobil dibandingkan di tempat lain.

• Pastikan pengasuh anak, pengasuh bayi, dan staf tempat penitipan anak tidak merokok.

• Pilihlah tempat makan di restoran bebas rokok.

• Cobalah untuk menghindari mengunjungi tempat-tempat yang mengizinkan merokok.

• Ajari anak untuk menjauhi perokok pasif

Sebagai informasi, tema WNTD 2024 ini difokuskan pada advokasi diakhirinya penargetan produk tembakau berbahaya kepada generasi muda. Wacana ini menyediakan platform bagi kaum muda, pembuat kebijakan dan pendukung pengendalian tembakau secara global untuk membahas masalah ini dan mendesak pemerintah untuk mengadopsi kebijakan yang melindungi kaum muda dari praktik manipulatif tembakau dan industri terkait.

Menurut data tahun 2022, di seluruh dunia, setidaknya 37 juta anak muda berusia 13–15 tahun menggunakan beberapa jenis tembakau. Di WHO Wilayah Eropa, 11,5% anak laki-laki dan 10,1% anak perempuan berusia 13–15 tahun adalah pengguna tembakau sejumlah 4 juta orang.

Mengapa industri tembakau menyasar kaum muda

Untuk terus menghasilkan pendapatan miliaran dolar, industri tembakau perlu menggantikan jutaan pelanggan yang meninggal dan mereka yang berhenti menggunakan tembakau setiap tahunnya. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan berupaya menciptakan lingkungan yang mendorong penyerapan produk-produknya di kalangan generasi berikutnya, termasuk peraturan yang longgar untuk memastikan produk-produknya tersedia dan terjangkau.

Industri ini juga mengembangkan produk dan taktik periklanan yang menarik bagi anak-anak dan remaja, menjangkau mereka melalui media sosial dan platform streaming.

Produk seperti rokok elektronik semakin populer di kalangan anak muda. Diperkirakan 12,5% remaja di Kawasan Eropa menggunakan rokok elektrik pada tahun 2022 dibandingkan dengan 2% orang dewasa. Di beberapa negara di Kawasan ini, tingkat penggunaan rokok elektrik di kalangan anak sekolah 2–3 kali lebih tinggi dibandingkan tingkat penggunaan rokok.

Industri tembakau dengan sengaja menjual ketergantungan yang mematikan kepada generasi muda, oleh karena itu WNTD 2024 menyerukan kepada pemerintah dan komunitas pengawas tembakau untuk melindungi generasi sekarang dan masa depan dan meminta pertanggungjawaban industri tembakau atas kerugian yang ditimbulkannya.***

Ilustrasi: Basil MK/Pexels

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *