MYHOMMY.ID – Parents, merawat anak berkebutuhan khusus atau disabilitas membutuhkan kesabaran ekstra karena penuh akan tantangan, misalnya bagaimana cara memberi makan, melatih ke toilet, dan sebagainya.
Seorang anak berkebutuhan khusus mungkin mengalami masalah dalam makan karena berbagai alasan, seperti:
• Masalah fisik yang menyebabkan kesulitan menelan, mengunyah, menghisap atau mencerna makanan tertentu
• Mobilitas terbatas, sehingga sulit untuk duduk saat makan atau minum
• Ketidakmampuan belajar
Mungkin diperlukan waktu lebih lama bagi anak untuk dapat makan sendiri. Namun, mengembangkan keterampilan untuk melakukannya juga dapat membantu anak adalam hal lain, seperti perkembangan bicara dan bahasa serta koordinasi.
Seiring pertumbuhan anak, Anda mungkin bisa mendapatkan rujukan dari dokter untuk mendapatkan layanan di antaranya:
• Terapis wicara dan bahasa – untuk membantu mengatasi masalah fisik seperti mengunyah dan menelan
• Ahli terapi okupasi – untuk memberi saran tentang alat bantu yang mungkin bisa membantu anak, seperti piring khusus, mangkuk, cangkir, peralatan makan yang disesuaikan, atau alas antiselip.
• Fisioterapis atau ahli terapi okupasi – dapat memberikan saran agar anak mendapatkan posisi fisik yang tepat untuk makan
• Ahli gizi untuk membantu Anda jika khawatir anak kurang makan
Jika anak perlu diberi makan melalui selang yang langsung masuk ke perutnya, Anda bisa mendapatkan saran dari kelompok dukungan PINNT (Pasien dengan Terapi Intravena dan Naso-lambung dan Nutrisi).
Masalah Tidur
Anak berkebutuhan khusus dapat mengalami masalah tidur karena berbagai alasan fisik, seperti kejang otot atau kesulitan bernapas, bergantung pada masalah kesehatan khusus mereka.
Anak-anak dengan beberapa ketidakmampuan belajar mungkin merasa sulit memahami mengapa dan kapan mereka perlu tidur.
Dokter mungkin juga dapat membantu atau merujuk ke spesialis tidur atau psikolog jika diperlukan.
Pelatihan toilet (Toilet training)
Setiap anak berbeda-beda, namun sebagian besar menunjukkan tanda-tanda siap belajar menggunakan toilet pada usia sekitar 2 atau 3 tahun.
Beberapa anak berkebutuhan khusus mungkin belum siap sampai mereka dewasa, atau mereka mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk belajar.
Hal ini mungkin disebabkan oleh ketidakmampuan belajar atau tantangan fisik, seperti gangguan mobilitas, keterampilan bergerak, atau tonus otot.
Beberapa anak mungkin tidak pernah belajar menggunakan toilet sendiri. Beberapa kondisi kesehatan mungkin memerlukan kolostomi atau ileostomi permanen.
Jika kondisi kesehatan anak memengaruhi kemampuannya mengendalikan kandung kemih atau usus, dokter mungkin dapat merujuk ke spesialis kontinensia.***
Ilustrasi: Charles Parker/Pexels
Referensi: nhs.uk
0 Comments