Kenapa Anak Mengalami Terlambat Berjalan? Ini Penyebabnya

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Parents, ada banyak alasan mengapa anak tidak berjalan sesuai tahapan perkembangan yang ditetapkan. Secara umum, anak dapat mulai berjalan antara usia 9-15 bulan, namun pada beberapa kasus, beberapa bayi berjalan lebih awal, dan beberapa bayi berjalan lebih lambat dari rentang tersebut.

Umumnya, jika anak belum bisa berjalan mandiri pada usia 18 bulan, pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk memahami penyebab keterlambatan dan alasan yang mendasari keterlambatan tersebut.

Berjalan merupakan keterampilan motorik kasar yang melibatkan otot-otot besar pada kaki. Biasanya dalam masa tumbuh kembang bayi akan didahului dengan berguling, belajar duduk mandiri, merangkak, berdiri mandiri, dan menggunakan furnitur atau alat peraga lainnya untuk berkeliling ruangan.

Kadang-kadang keterlambatan berjalan dapat terjadi karena keterlambatan pada area lain dalam perkembangan motorik kasar bayi. Mungkin terjadi keterlambatan perayapan, sebagai salah satu contohnya. Misalnya, tidak jarang bayi tidak merangkak.

Namun, berjalan merupakan keterampilan motorik kasar yang penting, dan keterlambatan dalam mencapainya pasti akan memicu kekhawatiran pada orang tua dan pengasuh jika seorang anak telah menyelesaikannya, bahkan jika dengan sedikit penundaan, pencapaian motorik kasar utama lainnya mungkin tidak terjadi secara langsung. untuk khawatir ketika datang terlambat.

Beberapa penyebab utama terlambat berjalan pada bayi dan balita adalah:

Keturunan

Mungkin ada hubungan antara orang tua yang terlambat berjalan dan akibatnya adalah keterlambatan berjalan anak mereka. Beberapa bayi terlambat berjalan, dan seringkali tidak ada penyebab yang mendasarinya.

Kepribadian

Beberapa bayi tidak terburu-buru untuk berjalan dan beberapa lebih berhati-hati dalam mengambil risiko yang diperlukan untuk menguasai berjalan mandiri. Anak mungkin puas dengan meluangkan waktu dan mempelajari langkah-langkah perkembangan pada waktu mereka sendiri. Meskipun alasannya tidak dapat diukur, hal ini merupakan alasan yang bersifat anekdotal mengenai keterlambatan berjalan.

Lingkungan

Anak yang mungkin menderita penyakit atau dirawat di rumah sakit dalam jangka waktu lama pada mungkin tidak memiliki kesempatan untuk bergerak dan melatih keterampilan motorik kasar yang membantu berjalan.

Bayi yang berada di lingkungan dimana mereka tidak diberi kesempatan untuk bergerak, bermain di lantai, dan menggunakan keterampilan motorik kasarnya yang sedang berkembang juga mungkin mengalami keterlambatan dalam berjalan.

Penting agar bayi diberikan kesempatan untuk bergerak dan bermain dan tidak menghabiskan waktu lama di gendongan (kereta dorong, kursi bayi) yang membatasi kemampuan mereka untuk bergerak.

Prematuritas

Bayi yang lahir lebih awal mungkin mencapai semua tahap perkembangannya lebih lambat. Biasanya, dan tergantung pada tingkat prematuritasnya, bayi yang lahir lebih awal harus dilacak berdasarkan tanggal perkiraan kelahirannya dan bukan tanggal lahirnya.

Penyakit langka atau sindrom genetik

Terkadang keterlambatan berjalan (dikombinasikan dengan keterlambatan motorik kasar lainnya) mungkin merupakan tanda atau gejala penyakit langka. Contohnya termasuk sindrom Barth, sindrom Rett, dan sindrom Russell-Silver.

Jika dicurigai adanya penyakit langka, analisis genetik mungkin disarankan untuk mengetahui penyebab keterlambatan motorik kasar pada anak.

Kesehatan atau kondisi fisik yang mendasari

Hipotonia (kekencangan otot rendah) merupakan penyebab utama keterlambatan berjalan pada bayi. Hipotonia juga dapat muncul dengan penyakit langka, sindrom Williams sebagai salah satu contohnya. Keterlambatan berjalan juga merupakan tanda Cerebral Palsy ringan.

Dalam kebanyakan kasus, keterlambatan dalam berjalan, tanpa penundaan pada area lain dalam perkembangan bayi, tidak menimbulkan kekhawatiran. Beberapa bayi memerlukan lebih banyak rangsangan dan dorongan untuk menguasai keterampilannya sendiri.

Jika Parents memiliki kekhawatiran mengenai perkembangan anak, termasuk keterampilan berjalannya, atau kekhawatiran mengenai keterampilan motorik kasarnya, orang pertama yang harus dihubungi adalah dokter.***

Ilustrasi: pexels/Juan Pablo Serrano

Referensi: fdna.health

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *