MYHOMMY.ID – Parents, Agar buah hati kita dapat tumbuh dan berkembang optimal, salah satu kuncinya harus sehat. Ya, tanpa kondisi fisik (dan psikis) yang prima, baik itu stimulasi, eksplorasi, ataupun pembelajaran akan sulit diberikan.
Nah, untuk mencapai kategori sehat ini tentu anak perlu memiliki sistem kekebalan tubuh. Masalahnya, anak usia balita relatif masih rentan menderita sakit/terinfeksi penyakit lantaran imunitasnya belum terbentuk secara sempurna. Meski begitu, kita dapat mengupayakan agar daya tahan tubuh anak tetap baik sehingga dapat menangkal kuman penyakit yang menyerang.
IMUNISASI
Vaksinasi sangat penting untuk melindungi si kecil dari berbagai penyakit tertentu. Ketika ia mendapatkan imunisasi, sistem kekebalan tubuhnya menguat dan antibodi siap melindungi tubuh dari zat asing, entah itu virus atau bakteri. Ada banyak sekali jenis vaksinasi yang dapat diberikan pada anak, bahkan sejak usia bayi. Dengan imunisasi, risiko si kecil terkena penyakit lebih kecil.
Imunisasi terdiri dari dua macam yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif. Imunisasi aktif memberikan kuman ataupun racun kuman yang dilemahkan sehingga merangsang tubuh melakukan antibodi sendiri. Sedangkan imunisasi pasif menyuntikan antibodi sehingga kadarnya meningkat di dalam tubuh anak.
Sistem imunitas yang baik berbanding lurus dengan kesehatan dan kecerdasan anak. Dengan fisik prima dan daya tahan tubuh yang maksimal, bibit kuman penyakit enggan menjangkiti anak, sehingga anak juga bisa beraktivitas dengan baik. Ketika seorang anak mengeksplorasi lingkungan sekitarnya untuk belajar, ia rentan terkena partikel berbahaya, seperti kuman penyakit. Kita tentu tidak boleh membatasi anak untuk belajar. Untuk itu diperlukan sistem imun yang baik dengan pemberian imunisasi sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
MAKANAN BERGIZI SEIMBANG
Agar daya tahan tubuh meningkat, kita perlu memberikan asupan makanan yang sehat dengan kandungan yang bergizi. Ya, komsusi makanan bergizi seimbang berhubungan erat dengan daya tahan tubuh.
Karena itu pastikan asupan gizi seimbang dalam menu harian anak, di antaranya kandunganprotein dan karbohidrat fungsinya untuk membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap dalam kondisi optimal dan siap untuk membangun pertahanan melawan infeksi. Protein dapat diperoleh dari produk susu dan daging, sedangkan karbohidrat kompleks, dari biji-bijian seperti beras merah dan gandum utuh.
Nah, berikut ini hal-hal yang perlu kita perhatikan:
-ASI Ekslusif
Secara alami, imunitas didapatkan seorang bayi dari mamanya melalui ASI. Memang, bayi yang mendapatkan ASI secara ekslusif (sejak usia 0-6 bulan), tidak sekadar mendapatkan asupan makanan saja. ASI mengandung antibodi dalam jumlah besar yang dapat mendukung sistem kekebalan tubuh si buah hati.
Tak sedikit riset yang menunjukkan, dengan memberikan ASI maka kekebalan tubuh bayi akan meningkat dan memberikan perlindungan terhadap penyakit. Penelitian jugamenunjukkan, dengan ASI, daya tahan bayi lebih tinggi daripada anak yang tidak diberi ASI.
-MPASI
Bila bayi sudah lepas dari ASI ekslusif (setelah usia 6 bulan) mulai diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI). ASI tetap diberikan hingga ia berusia 2 tahun. Nah pada MPASI ini, pastikan menu makanannya mencakup semua gizi yang dibutuhkan untuk perkembangan si kecil. Dalam makanan anak harus terpenuhi kategori gizi seimbang yang mencakup unsur karbohidrat, lemak, protein, serta vitamin dan mineral.
Makanan dan sistem imunitas tubuh memang berhubungan erat. Banyak makanan sumber gizi yang dibutuhkan anak agar daya tahan tubuhnya meningkat. Di antaranya adalah:
–Vitamin C
Vitamin C berguna meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan mempercepat penyembuhan luka. Kandungan vitamin C yang alami bisa didapat dari buah dan sayur, misalnya jeruk, wortel, dan lainnya.
–Kalsium
Unsur kalsium juga berperan untuk menjaga tubuh dengan melawan kuman atau zat asing lain yang hendak masuk ke dalam tubuh. Adapun sumber kalsium dari hewani antara lain adalah udang, daging sapi, kuning telur, ikan, dan susu. Sedangkan, sumber kalsium dari nabati antara lain adalah sayuran berdaun hijau seperti brokoli, daun singkong, daun pepaya, dan bayam. Kalsium juga banyak terkandung dalam biji kenari, wijen, almon, kacang kedelai, dan kacang merah.
–Seng
Di dalam tubuh manusia, seng/zinc merupakan mikronutrien penting yang paling banyak tersebar dalam sel.Fungsi seng antara lain adalah meningkatkan perkembangan tubuh, menambah inteligensi, memperkuat imunitas, meningkatkan kesehatan mata, meningkatkan pertumbuhan, perpecahan dan regenerasi sel, sistem syaraf, sistem pencernaan, dan lainnya. Bahkan, seng merupakan mikro-nutrien penting dalam otak besar.
Unsur seng banyak terdapat pada ikan, daging, telur, dan produk makanan hewani lainnya.
–Madu
Madu merupakan sumber protein penting yang membantu meningkatkan imunitas dan menjaga stamina tubuh. Riset yang dilakukan Peter C. Molan (1992), peneliti dari Departement of Biological Sciences, University of Waikoto, di Hamilton, Selandia Baru, membuktikan bahwa madu mengandung zat antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai patogen penyebab penyakit.
Beberapa penyakit infeksi dari berbagai patogen yang dapat dihambat dengan madu antara lain penyakit lambung dan saluran pencernanan; penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), batuk dan demam, penyakit jantung, hati, paru, dan penyakit-penyakit yang dapat mengganggu mata, telinga, dan syaraf.
–Prebiotik
Selain berfungsi memelihara bakteri baik di dalam pencernaan, prebiotik juga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam saluran pencernaan sekaligus mencegah timbulnya alergi. Ya,
bila kekebalan saluran pencernaan baik, kekebalan tubuh secara umum juga akan baik. Sistem pencernaan yang baik adalah benteng anak dari kuman penyakit.
Sumber prebiotik dapat diperoleh dari makanan alami seperti gandum, bawang, pisang, bawang putih, madu, dan kacang-kacangan. Prebiotik juga banyak terdapat makanan olahan seperti yogurt.
-Flavonoid
Flavonoid adalah sejenis pigmen, seperti zat hijau daun yang sering terdapat pada tanaman hijau yang dapat meningkatkan sistem imunitas. Secara ilmiah, flavonoid terbukti mampu mencegah dan mengobati berbagai penyakit.
Salah satu jenis flavonoid yang sangat banyak terdapat pada biji kedelai adalah isoflavon. Fungsi isoflavon adalah untuk meningkatkan sistem imunitas.
Susu kedelai juga mengandung flavonoid yang dapat menambah daya tahan tubuh. Menurut penelitian, susu kedelai umumnya mengandung protein, lemak, karbohidrat, serat, vitamin, dan sejumlah kecil mineral yang sangat tinggi dan dibutuhkan oleh tubuh, baik untuk memperlancar metabolisme maupun untuk pertumbuhan, perbaikan sel yang rusak, sumber energi, ataupun untuk menambah imunitas.
ISTIRAHAT/TIDUR CUKUP
Pastikan anak memiliki jam tidur yang cukup. Jam tidur yang cukup akan membuat sistem kekebalan tubuh anak lebih kuat. JIka anak kesulitan tidur dan kualitas tidurnya terus menurun akan menghambat produksi interleukin-1, protein yang diproduksi oleh sel-sel tertentu yang mencegah kuman penyakit memasuki tubuh melalui kulit. Istirahat yang cukup akan menurunkan risiko flu dibandingkan ketika kurang tidur.
Kebutuhan tidur anak lebih lama dibandingkan dengan orang dewasa.Bayi di bawah usia 6 bulan membutuhkan waktu tidur sebanyak 20 jam per hari. Sedangkan balita membutuhkan waktu tidur hingga 13 jam per hari. Di atas usia balita, porsi tidur sekitar 10 jam perhari.
JAGA KEBERSIHAN DIRI
Kebersihan diri juga perlu dijaga untuk menjaga si kecil terserang penyakit, misalnya teratur mencuci tangan sebelum dan setelah makan, juga setelah buang air kecil/air besar. Meski begitu, perlu kita tahu, sistem kekebalan tubuh butuh paparan bakteri dan virus untuk berlatih memeranginya. Hal ini merupakan cara kerja antibodi dimana mendukung sel tubuh dalam memerangi infeksi.
JAUHKAN DARI PAPARAN POLUSI
Polutan udara dapat akan merusak silia rambut di dalam hidung yang berfungsi sebagai penangkal masuknya benda asing ke dalam tubuh. Maka hindari anak dari pencemaran udara seperti asap rokok, asap pembakaran dan beberapa bahan kimia yang berbahaya yang sering dijadikan bahan dalam beberapa alat rumah tangga.
Satu contoh, asap rokok memiliki sekitar 4.000 bahan kimia yang berbeda yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh siapa saja yang menghirupnya. Anak yang terpapar asap rokok lebih rentan terhadap infeksi telinga, batuk, pilek, bronkitis, dan masalah pernapasan lainnya. Karena itu, mari ciptakan dan upayakan lingkungan yang bersih dan sehat untuk buah hati tercinta.***
0 Comments