MYHOMMY.ID – Parents, untuk anak-anak, makanan memiliki fungsi yang lebih selain sebagai sumber energi. Makanan yang dikonsumsi anak juga memengaruhi proses tumbuh kembangnya. Sebagai contoh, anak yang tidak mendapat gizi yang cukup, lebih rentan mengalami stunting, atau gangguan pertumbuhan yang membuat anak tidak mencapai potensi tinggi maksimal.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) juga menunjukkan angka stunting 30.8 persen pada balita. Tidak heran banyak orang tua yang berusaha semaksimal mungkin agar anak mengonsumsi lebih banyak makanan sehat dibanding jajanan.
Anda mungkin sering mendengar atau merasakan sendiri anak yang susah makan, terutama makan sayur. Sayur-sayuran memang salah satu jenis makanan penting. Namun, masih banyak lagi gizi lain yang dibutuhkan anak untuk memaksimalkan tumbuh kembangnya. Yuk, simak penjelasannya.
Perbedaan Tumbuh dan Kembang
Sebelum membahas lebih dalam tentang gizi, akan dibahas terlebih dahulu sedikit perbedaan antara tumbuh dan kembang anak. Karena yang akan dibahas dalam artikel ini adalah gizi untuk memaksimalkan pertumbuhan anak.
Istilah tumbuh kembang anak tentu sudah sering terdengar untuk para orang tua. Walaupun sering terdengar beriringan ada perbedaan antara tumbuh dan kembang. Definisi tumbuh adalah peningkatan dalam angka dan ukuran sel dalam tubuh yang membuat berat dan tinggi badan anak bertambah. Tumbuh dapat juga disebut perubahan kuantitatif dimana anak dipantau pertambahan berat badan dan tinggi badannya.
Sementara itu kembang adalah perubahan kualitatif, dimana anak mengalami kemajuan dari tingkat kompleksitas yang lebih rendah ke yang tinggi. Yang dipantau adalah kemampuan belajar atau milestone anak.
Gizi untuk Mendukung Pertumbuhan
Secara umum, proses pertumbuhan anak termasuk cepat. Untuk mengimbangi kecepatan pertumbuhan tersebut, dibutuhkan cukup banyak energi yang sedang dalam masa pertumbuhan membutuhkan banyak energi. Oleh karena itu, markonutrisi sangat penting untuk mendukung proses pertumbuhan ini. Beberapa makronutrisi yang dibutuhkan oleh anak adalahl protein, lemak, dan karbohidrat.
- Protein
Anak membutuhkan protein untuk dapat tumbuh dengan baik, karena salah satu fungsi protein adalah membangun jaringan-jaringan baru. Fungsi lainnya adalah menjaga ketahanan tulang, gigi, serta otot tubuh. Protein juga membantu melawan infeksi. Tanpa asam amino yang dibentuk oleh protein, anak akan lebih mudah terserang penyakit serius.
Makanan yang mengandung protein adalah berbagai jenis daging, mulai dari daging sapi, ayam, ikan. Demikian juga dengan produk turunannya seperti yogurt, keju, susu, dan telur. Makanan hewani tersebut kaya akan protein dan asam amino.
Protein juga banyak ditemukan dalam produk nabati seperti kacang-kacangan, biji-biji, gandum, tahu, tempe, dan makanan lainnya.
Walaupun daging mengandung protein dan zat besi yang juga dibutuhkan oleh tubuh, sebaiknya porsi yang diberikan tidak berlebihan. Pasalnya daging merah tidak hanya kaya akan protein, tapi juga juga tinggi lemak dan kolesterol. Untuk menghindari obesitas dan penyakit turunan lainnya, sebaiknya daging dibersihkan dulu dari lemak-lemaknya sebelum dimasak dan diberikan pada anak.
- Lemak
Gizi lain yang juga menjadi sumber energi untuk anak adalah lemak. Selain itu, lemak juga berfungsi untuk menyeimbangkan energi dalam tubuh anak.
Ada dua jenis lemak yang dibutuhkan anak, yaitu lemak struktural (structural fats) dan lemak tersimpan (stored fats). Lemak struktural adalah bagian penting dari membran sel, jaringan saraf, serta struktur sel secara keseluruhan. Sementara itu, lemak tersimpan tersusun dari trigliserida yang menyediakan cadangan energi jangka panjang untuk tubuh.
Hal yang perlu diingat adalah kadar lemak yang terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah, walaupun terjadi pada anak-anak. Lemak yang ada pada daging merah, susu, keju, dan es krim, dapat berkontribusi pada menumpuknya plak aterosklerotik yang akan memicu penyakit arteri coroner ketika ia dewasa nanti.
Untuk menghindari kelebihan lemak atau kadar kolesterol, pilih daging tanpa lemak. Tips lain adalah dengan menghindari masak dengan cara digoreng.
Sebagai panduan umum, jumlah lemak maksimal untuk anak adalah 30 persen dari jumlah kalori yang dibutuhkan anak. Dari jumlah tersebut, 1/3 adalah lemak jenuh (yang berasal dari daging atau makanan) dan 2/3 lemak tak jenuh (lemak cair yang terdapat dalam minyak).
- Karbohidrat
Jika diurutkan, sebenarnya karbohidrat menempati urutan ketiga dalam sumber energi, setelah 2 gizi sebelumnya. Karbohidrat (gula, pati, dan serat) adalah sumber energi untuk agar tiap sel tubuh dapat beraktivitas, terutama otak dan sel darah merah yang menggunakan glukosa sebagai ‘bahan bakar.’
Karbohidrat yang paling umum untuk masyarakat Indonesia tentu adalah nasi. Selain nasi, pilihan lainnya adakah roti, havermut, atau turunan lain dari gandum.
- Vitamin dan Mineral
Selain makronutrisi, anak juga membutuhkan vitamin dan mineral untuk proses tumbuhnya. Salah satu vitamin yang anak butuhkan adalah vitamin A. Vitamin A penting untuk perkembangan mata, diferensiasi jaringan, dan kesehatan kulit. Vitamin C berfungsi untuk optimalisasi sistem kekebalan tubuh dan membantu penyerapan zat besi. Selain itu, ada vitamin D untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang.
Untuk mineral, pertumbuhan anak membutuhkan berbagai jenis mineral seperti zat besi, kalsium, magnesium, sodium, zinc, fosfor, dan yodium.
Untuk mendapatkan vitamin dan mineral ini, anak perlu mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Mulai dari sayuran yang berwarna hijau seperti brokoli dan bayam, hingga sayuran berwarna merah dan orange seperti tomat dan wortel. Buah-buahan tentu sudah tidak asing bagi Anda. Buah dapat dikonsumsi sebagai jus, namun sebaiknya tidak diberi pemanis.***
Ilustrasi: Pexels/Ella Olsson
0 Comments