MYHOMMY.ID – Parents, apa itu perkembangan sensorik? Secara umum, ini mengacu pada pematangan lima indera yaitu pendengaran, penciuman, rasa, sentuhan, dan penglihatan. Ini juga melibatkan cara sistem saraf anak menerima masukan dari indera ini dan kemudian membentuk respons motorik atau perilaku yang sesuai. Ini dikenal sebagai pemrosesan sensorik atau integrasi sensorik.
Selain mengatur masukan dari panca indera dasar, pemrosesan sensorik juga berfokus pada sensasi gerakan. Anak menjelajahi dan menemukan dunia melalui indranya. Bayi dilahirkan dengan sebagian besar indera ini hampir berkembang sepenuhnya. Namun beberapa perubahan halus terjadi pada akhir tahun kedua seorang anak.
Masalah pada satu sistem sensorik saja dapat sangat memengaruhi kesehatan dan perkembangan anak secara keseluruhan. Misalnya, ketika pendengaran bayi tidak optimal dan tidak terkoreksi, perkembangan bicara dan bahasa, komunikasi, dan pembelajarannya mungkin tertunda.
Anda pasti ingin memahami bagaimana sistem sensorik anak berkembang. Dan waspadai tanda-tanda kekhawatiran apa pun. Ini akan membantu memastikan anak mencapai potensi penuhnya.
Perubahan apa saja yang dapat saya harapkan pada perkembangan sensorik bayi? Sangat berguna untuk memperhatikan perubahan-perubahan dalam perkembangan sensorik anak.
Pendengaran:
Bayi baru lahir tidak dapat mendengar suara-suara tertentu yang sangat pelan. Namun sebagian besar indera pendengaran mereka sudah berkembang dengan baik. Setelah sekitar tiga bulan, dia akan menunjukkan kepada Anda bahwa dia mendengar suara dengan menoleh ke arah suara tersebut. Pada usia empat hingga delapan bulan, ia akan mendengar seluruh frekuensi suara.
Penciuman:
Indera penciuman bayi baru lahir sangat tajam sehingga ia sudah bisa membedakan antara bau susu ibunya dan bau susu ibu lainnya. Para peneliti melakukan percobaan di mana dua bantalan payudara (satu dari ibu bayi, yang lain dari ibu menyusui lainnya) ditempatkan di sisi kepala bayi yang baru lahir. Bayi-bayi itu menghadap ke bantalan payudara ibu mereka sendiri. Sekitar usia lima tahun, anak dapat mengidentifikasi beberapa makanan melalui baunya.
Rasa:
Bayi baru lahir dapat membedakan rasa manis, asin, asam, dan pahit. Dia lebih menyukai rasa manis, seperti ASI, dan kemudian menyukai rasa asin. Bayi akan mencapai kepekaan penuh terhadap rasa pada usia 12 hingga 19 bulan.
Sentuhan:
Istilah sentuhan di sini digunakan untuk menggambarkan semua sensasi fisik yang dapat dirasakan melalui kulit. Sentuhan sebenarnya bukan satu indera, melainkan beberapa. Ada saraf terpisah di kulit untuk mendeteksi panas, dingin, tekanan, nyeri, dan sentuhan.
Saat lahir atau segera setelahnya, bayi dapat membedakan suhu panas dan dingin serta merasakan nyeri. Tangan dan mulut bayi sangat sensitif terhadap sentuhan. Antara usia satu hingga sembilan bulan, ia akan mampu membedakan perbedaan tekstur dengan tangan dan mulut. Sebagai anak prasekolah, ia akan mampu membedakan perbedaan ukuran dan bentuk melalui sentuhan.
Penglihatan:
Bayi baru lahir dapat fokus pada objek yang berjarak sekitar delapan hingga 15 inci. Dalam satu bulan, dia akan melihat sekitar tiga kaki jauhnya. Saat lahir, ia memiliki penglihatan warna yang terbatas. Namun pada usia dua bulan, dia sudah bisa membedakan warna dasar.
Dia akan mencapai penglihatan warna penuh antara usia empat dan tujuh bulan. Persepsi kedalaman berkembang antara tiga dan tujuh bulan. Ini akan mencapai ketajaman dewasa penuh selama tahun kedua.
Pemrosesan Sensorik:
Mengingat semua informasi sensorik yang dapat diterima oleh bayi baru lahir, ia harus mulai mengembangkan keterampilan pemrosesannya dan belajar bagaimana menggunakan informasi sensorik yang masuk untuk bertindak secara efektif terhadap lingkungannya.
Jika bayi terlalu terstimulasi oleh semua informasi sensorik ini, bayi akan membutuhkan bantuan untuk menenangkan dirinya. Saat dia dewasa, dia akan belajar mengatur diri sendiri dan menunjukkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menenangkan diri.
Seiring dengan pengembangan kontrol keterampilan motorik yang lebih baik, sistemnya akan belajar memproses sensasi gerakan yang datang dari tubuhnya melalui reseptor saraf vestibular dan proprioseptif.
Saat ia dewasa, ia kemudian akan belajar menggunakan semua pemandangan, suara, dan informasi sensorik lainnya di lingkungannya untuk mengeksplorasi dan belajar tentang dirinya dan dunianya***
Ilustrasi: Pexels/ Tatiana Syrikova
Referensi: abilitypath.org
0 Comments