Bagaimana Mengasuh Anak Introvert atau Ekstrovert? Begini Caranya

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Parents, kata “introvert” dan “ekstrovert” sering digunakan dan sering disalahpahami untuk menyiratkan bahwa seseorang pemalu atau supel. Esensi sebenarnya di balik anak-anak introvert versus ekstrover mengacu pada preferensi kepribadian mereka – khususnya, cara anak menghabiskan dan mengisi ulang energinya.

Ingatlah bahwa anak-anak terus-menerus belajar memahami diri mereka sendiri dan tempat mereka di dunia. Meskipun seorang anak mungkin terlihat memiliki kecenderungan introvert atau ekstrover, penting untuk tidak memberi label atau menempatkan mereka dalam pengkotak-kotakan. Seiring pertumbuhan mereka, preferensi mereka mungkin (dan akan) berubah.

Orang yang mengidentifikasi diri sebagai ekstrover cenderung memberi energi ketika bersama orang lain. Di sisi lain, introvert mendapat energi karena sendirian dan merasa berada di dekat orang lain menguras tenaga. Memahami preferensi anak dan peka terhadap kebutuhan mereka membantu kita menjadi pengasuh yang lebih baik.

Bagaimana cara mengetahui apakah anak introvert?

Introvert berasal dari bahasa Latin intro-, “ke dalam,” dan vertere, “berputar.” Introvert sebagai kata kerja secara harfiah berarti “melipat ke dalam,” atau “berbalik ke dalam.”

Tidak ada introvert yang sama. Anak introvert bisa menjadi komunikatif dan lincah, sama seperti anak ekstrovert! Kunci untuk mengetahui apakah seorang anak introvert biasanya terletak pada cara mereka mengisi ulang tenaga dan melakukan refleksi ke dalam.

Anak introvert mungkin:

• Pulihkan tenaga dengan menyendiri

• Lebih banyak mendengarkan daripada berbicara

• Luangkan waktu mereka untuk memproses sesuatu (pemrosesan internal)

• Menjadi lebih pendiam atau reflektif

• Lebih cenderung untuk berbagi ide ketika diminta dibandingkan mengungkapkannya sendiri

• Lebih menikmati percakapan satu lawan satu daripada percakapan kelompok

Apakah anak ekstrover?

Bertentangan dengan anggapan umum, orang ekstrovert bisa jadi pemalu dan butuh waktu menyendiri. Namun mereka biasanya diidentifikasi dengan memproses informasi secara lahiriah dan mendekati orang lain sebagai sumber energi.

Anak-anak ekstrover biasanya:

• Dapatkan sebagian besar energi mereka dari bersosialisasi

• Berpikir atau memproses dengan suara keras

• Merasa bosan atau sedih ketika mereka sendirian dalam waktu singkat

• Memproses pikiran dan emosi setelah mereka melakukan sesuatu

Selain itu, ada banyak orang yang ambivert atau memiliki kepribadian yang menyeimbangkan ciri-ciri introvert dan ekstrovert. Saat mencoba menentukan preferensi apa yang mungkin ditunjukkan seorang anak, pertimbangkan pertanyaan berikut: Bagaimana cara anak memperoleh energi?

Interaksi yang sehat dengan anak introvert dan ekstrovert

Saat berinteraksi dengan manusia dari segala usia, terutama anak-anak, penting untuk mengenali kebutuhan orang tersebut dan kemudian mengambil tindakan sesuai kebutuhan tersebut. Peka terhadap kepribadian anak membantu mereka merasa aman dan belajar percaya. Keamanan dan kenyamanan ini membantu anak-anak tumbuh, belajar, dan berkembang. Orangtua harus menyesuaikan cara mereka berinteraksi dengan anak berdasarkan emosi dan kebutuhan mereka yang selalu berubah.

Sebelum memutuskan bagaimana mendekati anak yang tampak lebih introvert atau ekstrover, penting untuk merenungkan preferensi kepribadian Anda sendiri. Kesadaran diri sendiri sangat penting untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain.

Dengan mengetahui kecenderungan Anda sendiri, Anda akan lebih mampu berempati dengan anak-anak yang mungkin serupa atau lebih siap berinteraksi dengan mereka yang memiliki kebutuhan energi berbeda.

Tips merawat anak introvert

Anda mungkin bisa mendeteksi kecenderungan introvert sejak seorang anak masih balita atau masih kecil. Meskipun anak-anak rentan terhadap perubahan seiring berjalannya waktu, kecenderungan yang sama dapat terdeteksi pada masa remaja dan dewasa.

Saat membesarkan atau merawat anak introvert, penting untuk:

• Hargai kebutuhan mereka akan waktu menyendiri

• Hadiri pertemuan besar lebih awal

• Bicarakan situasi sosial sebelumnya

• Bantu mereka beristirahat

• Jangan memaksa mereka untuk mempunyai banyak teman

• Tegur mereka secara pribadi

• Jangan menyela mereka

Tips mengasuh anak ekstrover

Sebagai pemroses eksternal, anak ekstrover mungkin lebih sering melontarkan ide dan pemikiran dari Anda dibandingkan anak introvert. Mereka mungkin juga membutuhkan Anda untuk mengingatkan mereka untuk istirahat dan istirahat.

Jika anak Anda cenderung ekstroversi, penting untuk:

• Akui kebutuhan mereka untuk berbicara

• Menjadwalkan waktu henti (untuk membantu mereka belajar mengatur)

• Berikan penguatan positif

• Mendorong minat mereka

• Tawarkan pilihan pada mereka

• Pahami kapan mereka sedang sibuk

• Biarkan mereka bersinar

Introversi atau ekstroversi seorang anak tidak mengubah kepemimpinan, komunikasi, atau kemampuan kreatifnya. Membantu anak Anda memahami dirinya sendiri akan membuat anak tetap percaya diri pada dirinya dan merawat dirinya dengan baik. Memahami introversi versus ekstroversi juga bermanfaat bagi orang dewasa karena dapat memperkuat hubungan mereka dengan anak tersebut.

Anak-anak ingin dikenal, dilihat, dan dicintai. Mengidentifikasi anak-anak introvert versus anak-anak ekstrovert dapat membantu kita melakukan hal tersebut.***

Ilustrasi: Pexels/ Jessica West

Referensi: childsavers.org

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *