MYHOMMY.ID – Parents, anak-anak tumbuh dan berkembang dengan cepat selama masa balita. Anak mulai menjelajahi dunianya secara lebih mandiri. Kemampuan koordinasi meningkat dan mulai melakukan lebih banyak hal untuk dirinya sendiri. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membantu balita Anda mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar (gerakan).
Apa itu keterampilan motorik? Anak-anak mengembangkan 2 jenis keterampilan motorik (gerakan) yaitu keterampilan motorik halus dan keterampilan motorik kasar. Keterampilan motorik halus melibatkan penggunaan tangan dan jari untuk mengendalikan benda-benda kecil. Sedangkan, keterampilan motorik kasar melibatkan penggunaan otot-otot besar di tubuh untuk melakukan gerakan-gerakan besar.
Keterampilan motorik halus
Keterampilan motorik halus melatih otot-otot kecil di tangan dan jari sehingga anak dapat:
Memegang, mencengkeram, berpegangan, mencubit dan lain-lainnya.
Contoh keterampilan motorik halus adalah:
Mengancingkan kemeja
Memegang pensil
Mengambil makanan
Anak-anak mengembangkan keterampilan motorik halus sehingga mereka dapat belajar bagaimana menjaga diri sendiri. Keterampilan ini membantu mereka pada akhirnya belajar menulis.
Keterampilan motorik halus itu penting. Bukti menunjukkan ada hubungan antara perkembangan keterampilan motorik halus dan bahasa, literasi, dan perkembangan otak.
Contoh lain dari keterampilan motorik halus meliputi:
Bertepuk tangan, membersihkan gigi, mengambil dan meletakkan benda, memakai sepatu, menggulung adonan mainan, mengguncang alat musik.
Pada usia berapa anak akan mengembangkan keterampilan motorik halusnya?
Meskipun semua anak berkembang dengan kecepatannya masing-masing, mereka mencapai beberapa tahap dalam rentang usia tertentu.
Bayi mulai menggenggam benda menggunakan tangannya (tetapi belum tentu ibu jarinya) antara usia 5 dan 6 bulan. Mereka biasanya mulai bermain dengan mainan genggam antara usia 6 dan 12 bulan.
Pada usia 18 bulan, sebagian besar balita akan mencoba keterampilan yang lebih kompleks. Ini mungkin termasuk:
minum dari cangkir secara mandiri
mencoba berpakaian sendiri
menggunakan krayon atau pensil
Mulai usia 2 tahun, kemampuan motorik halus balita semakin canggih. Mereka mungkin mulai menunjukkan minat pada:
mencoret-coret
menggambar
mencoba menulis
Antara usia 2 dan 3 tahun, mereka mungkin sudah bisa memutar kenop pintu dan tutup stoples.
Pada usia 5 tahun, anak mungkin lebih menyukai satu tangan dibandingkan tangan lainnya.
Bagaimana membantu anak meningkatkan keterampilan motorik halusnya?
Anda dapat membantu anak tumbuh dan melatih keterampilan barunya melalui permainan dan aktivitas. Misalnya:
Bermain cat, gambar, rekatkan, dan potong (dengan gunting pengaman).
Ambil benda dengan penjepit atau pinset mainan.
Bermain dengan balok, Lego, atau mengerjakan teka-teki bersama.
Gulung adonan mainan menjadi beberapa bentuk dan potong dengan pemotong kue.
Bermain pasir dengan menggunakan sekop dan ember.
Menumpuk cangkir atau wadah agar dapat memasukkan cangkir atau wadah yang lebih kecil ke dalam wadah yang lebih besar. Mereka juga dapat menggunakannya untuk mengisi air dan berlatih menuang.
Manik-manik benang.
Keterampilan motorik kasar
Keterampilan motorik kasar melibatkan pergerakan otot-otot yang lebih besar di lengan, kaki, dan badan, seperti:
Merangkak
Melompat
Berlari
Pelempar bola
Anda mungkin memperhatikan bahwa saat balita membangun keterampilan motorik kasarnya, mereka tidak suka diam.
Kapan anak akan mengembangkan keterampilan motorik kasarnya?
Seperti halnya keterampilan motorik halus, anak-anak mulai mengembangkan keterampilan motorik kasar ketika mereka masih bayi. Bahkan pada 2 bulan pertama, bayi akan menendang-nendangkan kaki dan melambaikan tangan.
Pada usia 6 hingga 8 bulan, bayi seharusnya sudah bisa berguling, meraih, dan duduk secara mandiri (walaupun hanya sebentar).
Antara 12 dan 18 bulan, sebagian besar bayi sudah bisa berjalan.
Pada usia 2 tahun, balita biasanya dapat:
melompati benda-benda kecil
melempar bola atau benda kecil
berjalan naik dan turun tangga
Antara usia 2 dan 3 tahun, anak sudah mampu melakukan gerakan yang lebih kompleks seperti:
menaiki tangga tanpa memegang pagar
berjalan lebih cepat
menghindari rintangan
Pada usia 3 hingga 5 tahun, pergerakan dapat berkembang menjadi:
memanjat peralatan bermain
berjalan di atas balok keseimbangan
Bagaimana membantu anak meningkatkan keterampilan motorik kasarnya?
Beri anak ruang untuk menjelajahi lingkungannya dengan aman dan melatih keterampilan motorik kasarnya.
Anda mungkin akan mengalami beberapa kali terjatuh dan terbentur. Mereka kemungkinan besar akan menguji batas fisik mereka untuk mengetahui seberapa jauh mereka dapat berlari, memanjat, dan melompat.
Dorong anak untuk ‘membantu’ tugas sehari-hari, seperti berkebun atau menggantungkan pakaian di tali
Anda dapat melempar bola besar ke arahnya dan minta ia melemparkannya kembali
Mengunjungi taman bermain, taman, dan pantai
Roda, dorong atau kendarai mainan besar
Cobalah untuk membatasi waktu menatap layar karena hal ini dapat menghambat pergerakan dan permainan fisik.
Wajar jika anak-anak membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk mencapai pencapaian yang berbeda-beda. Namun, jika Anda merasa keterampilan motorik anak tidak berkembang dengan baik, mintalah nasihat. Temui dokter atau perawat kesehatan anak jika anak berusia 2 atau 3 tahun:
Tidak bisa lari
Tidak bisa berjalan naik turun tangga, meski dengan bantuan
Mengalami kesulitan menggunakan benda kecil, seperti krayon
Tidak mencoret-coret atau mencoba menggambar
Kehilangan keterampilan fisik yang mereka miliki sebelumnya. ***
Ilustrasi: Pexels
0 Comments