Kiat Mengatasi Anak Tantrum Berlebihan, Begini Caranya

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

 MYHOMMY.ID – Parents, temper tantrum pada balita dan anak merupakan hal yang normal dalam perkembangannya. Menjerit, menendang, menangis adalah bagian dari perkembangan umum dan memungkinkan anak mengomunikasikan ketidakbahagiaan dan/atau frustrasi mereka tentang suatu peristiwa atau respons, biasanya ketika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan atau sesuatu yang mereka inginkan.

Kebanyakan tantrum balita berlangsung selama beberapa hingga 15 menit, dan bagi sebagian besar anak, mereka akan pulih. Jennifer Katzenstein, Ph.D., direktur psikologi dan neuropsikologi di Johns Hopkins All Children’s Hospital, membantu orang tua memahami amarah dan kapan harus merasa khawatir.

Apa yang harus dilakukan jika anak sedang marah?

Hal terbaik yang harus dilakukan saat menghadapi balita yang tantrum adalah tetap tenang dan mengabaikan perilakunya. Artinya mengalihkan pandangan mata dari anak, Anda sendiri melakukan perilaku yang berbeda, dan tidak berbicara atau berinteraksi dengan anak.

Ini bisa jadi sangat sulit, namun perhatian kita terhadap anak-anak kita adalah cara terbaik yang kita miliki untuk mengelola perilaku. Kita ingin menggunakan perhatian kita untuk memperkuat perilaku positif dan mengalihkan perhatian kita dari perilaku negatif, seperti amarah.

Begitu anak berhenti mengamuk, kita ingin memberikan pujian khusus karena sudah menghentikan perilakunya, dengan mengatakan sesuatu seperti, “Terima kasih banyak sudah duduk diam.” Dan kemudian, orang tua dapat mengarahkan kembali situasi tersebut, atau diskusikan apa yang menjadi pemicu kejadian tersebut.

Memberi label pada suatu emosi setelahnya dan mengungkapkan pemahaman tentang kemarahan atau frustrasi anak juga dapat membantu, seperti mengatakan, “Saya tahu Kakak sedang frustrasi dan marah saat ini.” Kita juga dapat beralih ke cara lain untuk mengelola rasa frustrasinya, seiring bertambahnya usia seorang anak.

Jika amarah mulai menjadi agresif, baik terhadap anak, orang lain, atau benda, maka kita harus turun tangan. Ini mungkin berarti beralih ke waktu istirahat, atau mendiskusikan dengan dokter atau psikolog.Mengalah pada amukannya dengan mengajaknya bicara atau memberikan perhatian pada amukannya sebelum berakhir dapat memperburuk keadaan.

Apa yang harus dilakukan ketika menghadapi tantrum di depan umum?

Tetap tenang sangatlah penting selama masa ini, karena hal ini dapat memalukan. Bawa anak ke tempat yang aman, di mana mereka tidak dapat melukai dirinya sendiri dan Anda dapat mengawasinya. Jika bisa, biarkan mereka mengamuk, awasi mereka, dan abaikan secara aktif sebaik mungkin.

Cobalah untuk mengatur pandangan dan tatapan orang lain sebaik mungkin, ingatkan diri bahwa Anda melakukan hal yang benar sampai perilaku tersebut berakhir. Kemudian, Anda harus mengerahkan seluruh energi dan memberikan pujian yang spesifik!

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah tantrum?

Temper tantrum merupakan respons terhadap sesuatu yang terjadi di lingkungan. Jika ada pemicu yang terus-menerus membuat anak kesal, maka “pendahulu” ini adalah sesuatu yang perlu diperhatikan dan diatasi semampunya.

Jika tantrum terjadi karena perubahan rutinitas, atau saat anak selesai bermain, penting untuk memberikan peringatan transisi selama lima menit. Hal ini dapat membantu mempersiapkan ia menghadapi perubahan dan menghindari kemarahan.

Sebagai bagian dari pengabaian aktif, sangat penting juga untuk memberikan pujian yang teratur, spesifik, dan tepat sasaran kepada seorang anak. Pastikan mereka mendapatkan dua hingga tiga pujian untuk setiap pernyataan korektif atau negatif yang dibuat. Memberikan pilihan bila memungkinkan, antara dua baju atau dua pilihan makanan, dll., juga dapat membantu.

Kapan harus khawatir tentang amarah dan mendapatkan bantuan tambahan?

Jika tantrum lebih parah, berlangsung lebih lama, dan terjadi berkali-kali dalam sehari dan/atau terjadi pada anak berusia di atas 5 tahun secara teratur, maka mungkin inilah saatnya untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau melibatkan psikolog untuk menanganinya.

Selain itu, jika anak melukai dirinya sendiri atau orang lain, menghancurkan benda, menahan napas, atau mengalami sakit kepala, sakit perut, atau kecemasan, segera hubungi dokter anak. Mengasuh anak bukanlah tugas yang mudah, dan jika Anda khawatir dengan tingkat stres sendiri, merasa frustrasi, atau tidak yakin bagaimana cara menangani tantrum, inilah saatnya untuk menghubungi ahli.

American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar Anda menghubungi penyedia layanan kesehatan anak Anda jika:

Tantrum menjadi lebih buruk setelah usia 4 tahun

Anak melukai dirinya sendiri atau orang lain atau merusak benda saat mengamuk

Anak menahan napas saat mengamuk, terutama jika kemudian pingsan

Anak juga mengalami mimpi buruk, sakit kepala, sakit perut, gelisah, menolak makan atau tidur.***

Ilustrasi: Pexels

Referensi: hopkindsmedicine.org

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *