MYHOMMY.ID – Parents, perkembangan anak usia sekolah menggambarkan kemampuan fisik, emosional, dan mental yang pesat. Apa dan bagaimana tumbuh kembang anak usia 6-12 tahun ini?
PERKEMBANGAN FISIK
Anak usia sekolah paling sering memiliki kemampuan motorik halus dan kasar. Namun koordinasinya (terutama mata-tangan), daya tahan, keseimbangan, dan kemampuan fisiknya berbeda-beda.
Keterampilan motorik halus juga sangat bervariasi. Keterampilan tersebut dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam menulis dengan rapi, berpakaian pantas, dan melakukan tugas-tugas tertentu, seperti merapikan tempat tidur atau mencuci piring.
Akan ada perbedaan besar dalam tinggi badan, berat badan, dan bentuk tubuh di antara anak-anak pada rentang usia ini. Penting untuk diingat bahwa latar belakang genetik, serta nutrisi dan olahraga, dapat mempengaruhi pertumbuhan anak.
Perasaan terhadap citra tubuh mulai berkembang sekitar usia 6 tahun. Kebiasaan tidak aktif pada anak usia sekolah dikaitkan dengan risiko obesitas dan penyakit jantung pada orang dewasa. Anak-anak pada kelompok usia ini sebaiknya melakukan aktivitas fisik minimal 1 jam per hari.
Terdapat juga perbedaan besar pada usia di mana anak-anak mulai mengembangkan ciri-ciri seksual sekunder. Pada anak perempuan, ciri-ciri seks sekunder antara lain:
Perkembangan payudara
Pertumbuhan rambut ketiak dan kemaluan
Untuk anak laki-laki, meliputi:
Pertumbuhan rambut ketiak, dada, dan kemaluan
Pertumbuhan testis dan penis
USIA MASUK SEKOLAH
Pada usia 5 tahun, sebagian besar anak siap untuk mulai belajar di lingkungan sekolah. Beberapa tahun pertama, fokus pada mempelajari dasar-dasarnya. Di kelas tiga, fokusnya menjadi lebih kompleks. Membaca menjadi lebih tentang isinya daripada mengidentifikasi huruf dan kata.
Kemampuan memperhatikan penting untuk keberhasilan baik di sekolah maupun di rumah. Seorang anak berusia 6 tahun harus bisa fokus pada suatu tugas setidaknya selama 15 menit. Pada usia 9 tahun, seorang anak seharusnya sudah bisa memusatkan perhatian selama sekitar satu jam.
Penting bagi anak untuk belajar bagaimana menghadapi kegagalan. Penyebab kegagalan sekolah ada banyak, antara lain:
Ketidakmampuan belajar, misalnya ketidakmampuan membaca
Stresor, seperti intimidasi atau bullying
Masalah kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi
Jika mencurigai anak mengalami hal ini, bicarakan dengan guru atau penyedia layanan kesehatan.
PERKEMBANGAN BAHASA
Anak usia sekolah awal seharusnya sudah bisa menggunakan kalimat sederhana namun lengkap yang rata-rata terdiri dari 5 sampai 7 kata. Saat anak melewati tahun-tahun sekolah dasar, tata bahasa dan pengucapan menjadi normal. Anak-anak menggunakan kalimat yang lebih kompleks seiring pertumbuhan mereka.
Keterlambatan bahasa mungkin disebabkan oleh masalah pendengaran atau kecerdasan. Selain itu, anak yang tidak mampu mengekspresikan dirinya dengan baik kemungkinan besar akan berperilaku agresif atau tantrum.
Anak usia 6 tahun normalnya sudah bisa mengikuti rangkaian 3 perintah secara berurutan. Pada usia 10 tahun, sebagian besar anak dapat mengikuti 5 perintah berturut-turut.
PERILAKU ANAK USIA SEKOLAH
Keluhan fisik yang sering muncul (seperti sakit tenggorokan, sakit perut, atau nyeri lengan atau kaki) mungkin saja disebabkan oleh meningkatnya kesadaran tubuh anak. Meskipun sering kali tidak ada bukti fisik mengenai keluhan tersebut, keluhan tersebut harus diselidiki untuk menyingkirkan kemungkinan adanya kondisi kesehatan.
Penerimaan teman sebaya menjadi lebih penting selama tahun-tahun usia sekolah. Persahabatan pada usia ini cenderung terutama dengan sesama jenis.
Berbohong, menyontek, dan mencuri adalah contoh perilaku yang mungkin “dicoba” oleh anak-anak usia sekolah ketika mereka belajar bagaimana menegosiasikan harapan dan aturan yang diberikan kepada mereka oleh keluarga, teman, sekolah. Orang tua sebaiknya menangani perilaku ini secara pribadi dengan anaknya
FAKTOR KEAMANAN
Keamanan penting bagi anak usia sekolah. Anak usia sekolah sangat aktif. Mereka membutuhkan aktivitas fisik dan persetujuan teman sebaya, serta ingin mencoba perilaku yang lebih berani dan penuh petualangan.
Anak-anak harus diajar untuk bermain olahraga di tempat yang sesuai, aman, dan diawasi, dengan peralatan dan peraturan yang tepat. Sepeda dan jenis perlengkapan olahraga rekreasi lainnya harus sesuai untuk anak.
Anak usia sekolah sangat aktif. Mereka membutuhkan aktivitas fisik serta ingin mencoba perilaku yang lebih berani dan penuh petualangan.
TIPS MENDIDIK ANAK USIA SEKOLAH
Jika perkembangan fisik anak tampak di luar normal, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan. Jika keterampilan bahasa tampak terlambat, mintalah evaluasi bicara dan bahasa.
Jagalah komunikasi yang erat dengan guru, dan pihak sekolah lainnya, dan orang tua teman anak Anda agar mewaspadai kemungkinan terjadinya masalah.
Dorong anak untuk mengekspresikan dirinya secara terbuka dan membicarakan kekhawatirannya tanpa takut akan hukuman.
Anak-anak saat ini terpapar, melalui media dan teman-temannya, terhadap banyak isu yang berhubungan dengan kekerasan dan seksualitas. Diskusikan masalah ini secara terbuka dengan anak untuk berbagi kekhawatiran atau memperbaiki kesalahpahaman.
Dorong anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan konstruktif seperti olahraga, klub, seni, dan pramuka. Menjadi tidak aktif pada usia ini meningkatkan risiko obesitas. Namun, penting untuk tidak menjadwalkan anak secara berlebihan. Cobalah untuk menemukan keseimbangan antara waktu keluarga, tugas sekolah, bermain dan aktivitas terstruktur.
Anak-anak usia sekolah harus berpartisipasi dalam pekerjaan keluarga, seperti menyiapkan meja dan membersihkan.Batasi waktu pemakaian perangkat (televisi dan media lainnya) hingga 2 jam sehari.***
Ilustrasi: Pexels
Referensi: mountsinai.org
0 Comments