MYHOMMY.ID – Parents, produk roti Aoka dan roti Okko baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah beredarnya tuduhan bahwa produsen menggunakan bahan pengawet dalam roti tersebut. Tuduhan ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan konsumen.
Hasil uji terbaru dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) menunjukkan bahwa roti Aoka relatif aman dikonsumsi, sementara roti Okko ditemukan mengandung senyawa terlarang, yaitu natrium dehidroasetat. BPOM memberikan ‘lampu hijau’ kepada roti Aoka karena tidak ditemukan bahan pengawet yang dilarang. Pengawet yang digunakan dalam roti Aoka adalah bahan tambahan pangan (BTP) seperti asam sorbat dan natrium diasetat.
“BPOM juga menguji roti Aoka, jadi ada beberapa merek roti termasuk Aoka, bahan tambahan pangannya persis seperti yang didaftarkan. Ada asam sorbat, natrium diasetat,” ujar Plt Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Ema Setyawati dalam keterangan pers. Ema menambahkan bahwa natrium diasetat memiliki izin khusus dan keamanannya sudah terjamin.
Sebaliknya, roti Okko mendapatkan ‘lampu merah’ dari BPOM karena produsen roti Okko, PT Abadi Rasa Food, menggunakan BTP yang dilarang oleh BPOM, yaitu natrium dehidroasetat yang biasa digunakan sebagai pengawet kosmetik.
Ema menjelaskan bahwa dalam inspeksi di sarana produksi PT Abadi Rasa Food pada 2 Juli 2024, ditemukan bahwa penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) tidak konsisten dan tidak sesuai standar. Uji sampling laboratorium menunjukkan bahwa roti Okko mengandung natrium dehidroasetat, yang tidak sesuai dengan komposisi yang terdaftar pada Oktober 2023.
BPOM juga memberikan penjelasan mengenai masa kedaluwarsa roti Aoka yang cukup lama, bahkan hingga tiga bulan. Menurut Ema, hal ini disebabkan oleh proses teknologi pengawetan yang digunakan selain dari BTP itu sendiri. “Intinya tentang masa simpan, bahwa di pangan itu ada teknologi pengawetan. Macam-macam teknologi pengawetan bisa diberikan pengawet itu sendiri, bisa dengan cara produksi bahan-bahan yang baik teknologi pengawetan pemanasan, kita punya sterilisasi, kita punya pasteurisasi, dan teknologi yang lain,” jelas Ema.
Ema menegaskan bahwa sejak awal, produsen roti Aoka, PT Indonesia Bakery Family, tidak mengubah komposisi bahan mereka. “Dan dari temuan, tidak ada perubahan komposisi seperti yang didaftarkan pada awal registrasi roti Aoka,” kata Ema.
Dengan hasil ini, konsumen dapat merasa lebih tenang mengonsumsi roti Aoka, sementara roti Okko harus ditarik dari peredaran hingga masalah ini terselesaikan.
Klarifikasi dari PT Indonesia Bakery Family
Manajemen PT Indonesia Bakery Family (PT IBF) yang memproduksi roti Aoka, melalui pernyataan dari Head Legal Kemas Ahmad Yani, S.H, M.H., dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Kemas menegaskan bahwa semua produk roti Aoka telah diuji oleh Badan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dan telah mendapatkan izin edar untuk semua variannya, yang tertera pada kemasan produk Roti Aoka.
“Seluruh produk roti Aoka tidak mengandung sodium dehydroacetate dan masa kedaluwarsa Roti Aoka bukan 6 bulan seperti yang dikutip beberapa media,” kata Kemas.
Kemas menambahkan bahwa dalam beberapa pemberitaan, Roti Aoka dikaitkan dengan hasil uji laboratorium PT SGS Indonesia. Namun, dalam surat nomor 001/SGS-LGL/VII/2024 tertanggal 15 Juli 2024, PT SGS Indonesia memberikan klarifikasi bahwa informasi tersebut tidak berasal dari mereka.
Menurut Kemas, isu tersebut telah menyebabkan kegaduhan dan kerugian ekonomis bagi PT IBF dan para distributornya. Ia menduga berita menyesatkan ini sengaja disebarkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menjatuhkan Roti Aoka melalui persaingan yang tidak sehat. PT IBF telah melakukan investigasi intensif terhadap penyebaran informasi ini.
“PT Indonesia Bakery Family sebagai produsen Roti Aoka sangat memperhatikan kualitas bahan baku dan aspek kesehatan konsumen. Aoka diproduksi dari bahan berkualitas, diproses secara higienis, dan aman bagi kesehatan,” tambahnya.
Roti Aoka dikenal masyarakat melalui varian roti gulung, burger bun, panggang, dan sandwich. Produk ini menjadi favorit di kalangan konsumen karena rasa premium dan harganya yang terjangkau.***
0 Comments