MYHOMMY.ID – Parents, mungkin di antara kita pernah secara sadar tak sadar pernah melontarkan label “anak nakal”, “anak bandel” dan sebagainya. Sebenarnya, memberi label negatif pada anak tidak akan membantu siapa pun, apalagi anak itu sendiri. Kata-kata yang kita gunakan tentang anak-anak dapat mengubah cara kita berpikir tentang anak.
Jika kita menyebut seorang anak, atau perilakunya, cukup nakal, kita akan mulai melihatnya seperti itu, yang mengubah cara kita secara tidak sadar memperlakukan anak. Hasilnya? Kita dapat mendorong lebih banyak perilaku yang tidak diinginkan, karena kita terus-menerus waspada terhadapnya.
Apa dampak dari pemberian label ini pada seorang anak? Apakah Anda ingat ketika Anda masih kecil dan seseorang memanggil Anda dengan sebutan yang merendahkan? Mungkin mereka memanggil Anda lambat atau bahkan bodoh. Apakah itu berdampak pada harga diri dan kepercayaan diri Anda?
Mungkin Anda menghindari olahraga, atau menari, atau mungkin Anda percaya bahwa Anda tidak pandai dalam sesuatu sehingga tidak mencobanya.
Kata-kata yang kita gunakan tentang (dan kepada) anak-anak menggarisbawahi sistem kepercayaan diri mereka. Jika mereka percaya bahwa mereka nakal, Anda menciptakan efek nocebo. Efek nocebo adalah munculnya dampak negatif atau sakit yang tidak diinginkan dari persepsi suatu hal. Anak mulai berperilaku nakal hanya karena ia yakin itulah yang diharapkan dari orang lain.
Masalah terbesar dengan istilah tersebut adalah merugikan anak-anak karena tidak mengungkap penyebab sebenarnya dari perilaku yang sulit tersebut. Tidak ada anak yang ingin “nakal” karena mereka sedang berjuang dengan sesuatu dan tidak dapat berperilaku lebih baik pada saat itu.
Motivasi bukanlah masalah, jadi menghukum mereka saat mereka ‘nakal’, atau memberi mereka hadiah saat mereka ‘baik’ tidak akan membantu. Tetapi, hal itu dapat memperburuk perilaku dengan memperlakukannya secara dangkal.
Jadi, apa yang mendasari perilaku ‘nakal’? Ketakutan, kecemasan, kemarahan, kesedihan, trauma, kebingungan, frustrasi, kebutuhan untuk terhubung, kelelahan, kelaparan, kemampuan neurologis… begitu banyak perasaan dan kebutuhan besar yang terlewatkan saat kita menganggap suatu perilaku sebagai ‘nakal’.
Cobalah untuk menghilangkan kata ‘nakal’ dari kosakata Anda dan sebaliknya, tanyakan pada diri sendiri “apa yang dibutuhkan anak saya? apa yang menyebabkan mereka berperilaku seperti ini?” – Saya jamin ini akan merevolusi pola asuh Anda dan hubungan Anda dengan anak, dan pada gilirannya perilaku anak-anak.***
Ilustrasi: Pexels/ Alexander Grey
Referensi: sarahockwell-smith.com
0 Comments