MYHOMMY.ID – Parents, anak dan remaja terkadang merasa stres. Stres merupakan respons normal terhadap perubahan dan tantangan. Memang hidup penuh dengan hal-hal tersebut — bahkan pada masa kanak-kanak.
Kita cenderung menganggap stres sebagai hal buruk, yang disebabkan oleh kejadian buruk. Namun, kejadian baik yang akan datang (seperti liburan atau aktivitas baru) juga dapat menyebabkan stres.
Anak-anak dan remaja merasa stres saat ada sesuatu yang perlu mereka persiapkan, adaptasi, atau waspadai. Mereka merasa stres saat sesuatu yang penting bagi mereka dipertaruhkan. Perubahan sering kali memicu stres — bahkan saat itu adalah perubahan ke arah yang lebih baik.
Stres memiliki tujuan. Stres merupakan sinyal untuk bersiap.
Kapan Stres Dapat Bermanfaat?
Dalam jumlah kecil dan saat anak-anak mendapatkan dukungan yang tepat, stres dapat menjadi dorongan positif. Stres dapat membantu anak-anak menghadapi tantangan. Stres dapat membantu mereka mencapai tujuan, memfokuskan upaya, dan memenuhi tenggat waktu.
Stres positif semacam ini memungkinkan anak-anak membangun kekuatan dan keterampilan batin yang dikenal sebagai ketahanan.
Kapan Stres Dapat Berbahaya?
Stres atau kesulitan yang terlalu intens, serius, berlangsung lama, atau tiba-tiba dapat membebani kemampuan anak untuk mengatasinya. Stres dapat berbahaya jika anak tidak memiliki waktu untuk beristirahat dari stres, atau jika mereka tidak memiliki dukungan atau keterampilan mengatasi yang mereka butuhkan. Seiring berjalannya waktu, terlalu banyak stres dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik anak.
Sebagai orang tua, Anda tidak dapat mencegah anak merasa stres. Namun, Anda dapat membantu anak dan remaja mengatasinya. Anda dapat:
Membantu mereka menggunakan stres positif untuk mencapai tujuan, beradaptasi dengan perubahan, menghadapi tantangan, dan mendapatkan kepercayaan diri.
Memberikan dukungan dan stabilitas ekstra saat mereka mengalami peristiwa kehidupan yang penuh tekanan.
Melindungi mereka dari efek berbahaya dari terlalu banyak stres, seperti stres kronis dan stres traumatis.
Apa Itu Stres Positif?
Stres positif adalah stres singkat yang dirasakan anak-anak dan remaja saat mereka menghadapi tantangan. Stres positif dapat mendorong mereka untuk bersiap dan fokus. Stres positif dapat memotivasi mereka untuk mencapai tujuan, menyelesaikan sesuatu, atau mencoba hal-hal baru.
Mereka mungkin merasakan stres positif sebelum ujian, pertandingan besar, atau pertunjukan. Ketika mereka menghadapi tantangan, stres pun berakhir.
Stres positif memberi anak kesempatan untuk tumbuh dan belajar.
Berikut ini contohnya: Tekanan sehari-hari untuk tiba di sekolah tepat waktu mendorong anak-anak untuk memakai sepatu, mengemasi barang-barang, dan menuju sekolah. Namun, jika anak-anak tidak tahu cara memanfaatkan stres positif tersebut, atau belum memiliki keterampilan mengatasi yang dibutuhkan, hal itu dapat berarti perlombaan yang melelahkan menuju sekolah yang membuat orang tua dan anak kesal.
Apa yang dapat dilakukan orang tua:
Ketika harus menyiapkan sekolah di pagi hari (atau momen stres normal lainnya), Anda mungkin tergoda untuk turun tangan dan menyiapkan segalanya untuk anak. Namun, hal itu tidak akan membantu anak-anak belajar cara memanfaatkan stres positif.
Sebaliknya, ajari anak-anak cara mempersiapkan diri tanpa melakukannya untuk mereka. Hal ini membutuhkan lebih banyak waktu dan kesabaran, tetapi hasilnya sepadan.
Jenis stres positif ini dapat mendorong anak-anak untuk beradaptasi dan memperoleh keterampilan mengatasi yang mereka butuhkan. Hal ini dapat mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dan peluang hidup yang lebih besar.
Banyak anak-anak dan remaja menghadapi peristiwa hidup yang sulit atau kesulitan. Beberapa jatuh sakit atau perlu dirawat di rumah sakit. Beberapa orang tua berpisah. Beberapa menghadapi kematian orang yang dicintai, pindah ke lingkungan baru, atau memulai sekolah baru. Semua peristiwa hidup ini dapat menyebabkan stres.
Ketika anak-anak menghadapi peristiwa hidup yang sulit, mereka mungkin merasa stres selama beberapa hari atau minggu saat mereka menyesuaikan diri.
Apa yang dapat dilakukan orang tua:
Orang tua dapat memberikan dukungan dan stabilitas ekstra. Dengarkan dan bicaralah dengan anak Anda. Bantu ia merasa aman dan dicintai. Jika memungkinkan, beri tahu ia apa yang diharapkan. Bicarakan tentang apa yang akan terjadi, apa yang dapat ia lakukan untuk mengatasinya, dan bagaimana Anda akan membantu. Berikan kenyamanan dan tunjukkan kepedulian. Tetapkan rutinitas sederhana untuk membantu mereka merasa tenang.
Peristiwa Hidup yang Baik
Bahkan peristiwa hidup yang kita anggap baik dapat membuat stres. Hari pertama tahun ajaran, wisuda, liburan, atau perjalanan dapat membuat anak-anak dan remaja merasa stres.
Apa yang dapat dilakukan orang tua:
Orang tua dapat membantu anak-anak dan remaja mempersiapkan diri untuk apa yang akan terjadi. Bicarakan situasi tersebut kepada mereka, dengan fokus pada sisi positifnya. Berikan anak kesempatan untuk menyampaikan rencana jika memungkinkan. Dengarkan apa yang mereka pikirkan dan rasakan. Jika mereka merasa stres, beri tahu mereka bahwa itu tidak apa-apa dan mereka dapat mengatasinya. Anda akan selalu ada untuk mereka saat dibutuhkan.
Apa Itu Stres Kronis?
Stres kronis adalah jika peristiwa kehidupan yang sulit menyebabkan stres yang berlangsung lebih dari beberapa minggu. Stres kronis sulit bagi anak jika mereka tidak memiliki waktu istirahat atau jika mereka tidak memiliki dukungan yang mereka butuhkan atau keterampilan mengatasi stres untuk mengatasinya.
Memiliki kondisi kesehatan serius yang berlangsung lama dapat menyebabkan stres kronis. Begitu pula kehilangan orang tua atau anggota keluarga dekat atau mengalami kesulitan yang berkepanjangan. Menghadapi hal-hal seperti diskriminasi dan kekerasan dapat menyebabkan stres kronis.
Seiring berjalannya waktu, stres seperti ini dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik anak-anak dan remaja. Namun, ada beberapa hal yang dapat mencegah efek buruk dari stres kronis.
Yang dapat dilakukan orang tua:
Membantu anak merasa aman, dicintai, dan diperhatikan.
Berikan dukungan dan perhatian ekstra kepada anak-anak dan remaja. Dengarkan dan ajak bicara. Beri tahu anak-anak bahwa mereka aman. Akui dan terima perasaan mereka. Beri tahu mereka bahwa seiring berjalannya waktu, mereka akan merasa lebih baik.
Hubungi dokter atau terapis anak. Sebagian anak memerlukan terapi untuk pulih dari stres traumatis. Orang tua dapat mengikuti terapi dan mempelajari cara terbaik untuk membantu anak.
Habiskan waktu positif bersama. Dorong anak-anak dan remaja untuk melakukan hal-hal yang mereka sukai. Hal-hal ini dapat berupa hal-hal yang dapat Anda lakukan bersama atau hal-hal yang dilakukan anak sendiri, seperti menikmati alam atau seni. Hal-hal ini mendorong emosi positif yang dapat mengimbangi sebagian stres yang tersisa dari trauma.
Berikan anak-anak dan remaja kesempatan untuk menggunakan kekuatan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Trauma dan stres dapat membuat mereka merasa rentan, cemas, atau tidak yakin pada diri mereka sendiri. Mengetahui apa yang dapat mereka lakukan dan siapa mereka sebagai pribadi dapat membantu anak-anak dan remaja merasa kuat dan percaya diri.***
Ilustrasi: Pexels
Referensi: kidshealth.org
0 Comments