MYHOMMY.ID – Parents, salah satu sarana bermain yang menyenangkan sekaligus menstimulasi anak adalah tanah liat atau clay. Ya, tanah liat, berbeda dengan playdough, aromanya mengaktifkan semua indra.
Anak dapat menjelajahi atau mengeksplorasi tanah liat dan memancing rasa ingin tahunya. Bermain dengan tanah liat harus menjadi kesempatan rutin bagi anak. Pada permainan tanah liat ini kita bisa melihat beberapa tahapan : menyentuh & menemukan, menumpuk, menumbuk, memotong, dan menggulung.
1. Menyentuh & Menemukan
Tahap ini adalah tentang mengeksplorasi kualitas taktil tanah liat. Anak-anak menggunakan jari dan tangan mereka untuk meremas, menjepit, menusuk, dan menyodok tanah liat, menemukan tekstur dan kelenturannya. Tahap ini membantu anak-anak mengembangkan keterampilan motorik halus dan kesadaran spasial, serta apresiasi terhadap material itu sendiri.
2. Menumpuk
Menumpuk tanah liat ke dalam berbagai bentuk dan rupa merupakan cara yang menyenangkan bagi anak-anak untuk bereksperimen dengan keseimbangan dan stabilitas. Tahap ini juga mendorong anak-anak untuk berpikir kreatif tentang bagaimana mereka dapat menggunakan berbagai bentuk dan rupa untuk menciptakan komposisi dan desain yang menarik.
3. Menumbuk
Tindakan menumbuk tanah liat dengan tangan atau alat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan motorik kasar dan kekuatan. Tahap ini adalah tentang mengeksplorasi sifat fisik tanah liat dan bereksperimen dengan berbagai bentuk manipulasi. Anak-anak mungkin juga senang membuat cetakan atau tanda pada tanah liat menggunakan tangan mereka atau benda lain.
4. Memotong
Memotong tanah liat dengan alat atau perkakas memperkenalkan anak-anak pada bentuk dan pola dasar, serta konsep pembagian dan pengurangan. Ini juga merupakan latihan yang luar biasa untuk mengembangkan keterampilan motorik halus dan membangun otot-otot untuk menulis. Tahap ini mendorong anak-anak untuk berpikir kreatif tentang bagaimana mereka dapat mengubah balok tanah liat padat menjadi sesuatu yang baru dan menarik.
5. Menggulung
Menggulung tanah liat menjadi bola atau tali merupakan perkembangan alami dari permainan jari dan tangan. Anak-anak belajar untuk memberikan tekanan dan mengendalikan gerakan mereka untuk membuat berbagai bentuk dan ukuran. Tahap ini juga dapat melibatkan percobaan dengan berbagai alat, seperti penggilas adonan dan tabung kardus, atau benda bertekstur seperti kaleng dan pasak kayu, untuk membuat pola dan tekstur yang unik.
Manfaat Bermain Tanah Liat
Nah, berikut ini beberapa manfaat bermain tanah liat:
- Melibatkan semua indra, memberi anak-anak pengalaman sensorik yang sangat mereka butuhkan;
- Mengembangkan keterampilan motorik halus, koordinasi tangan-mata, dan kesadaran spasial;
- Memberikan kesempatan untuk bercerita dan mengembangkan keterampilan bahasa dan komunikasi, serta mendorong perkembangan kognitif;
- Membantu anak-anak mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dengan bereksperimen dengan berbagai bentuk, ukuran, dan bentuk tanah liat;
- Membangun kemampuan anak untuk fokus dan berkonsentrasi saat mereka bekerja untuk membentuk tanah liat menjadi bentuk yang mereka inginkan;
- Membangkitkan rasa ingin tahu anak-anak tentang alam, dan sifat-sifat berbagai bahan dan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain;
- Memungkinkan perkembangan alami dalam tahap perkembangan dengan bahan-bahan;
- Memberikan aktivitas yang menenangkan dan menenangkan saat anak-anak memanipulasi tanah liat;
- Dapat berfungsi sebagai alat yang ampuh untuk mengekspresikan diri, memungkinkan anak-anak untuk mengomunikasikan pikiran, perasaan, dan ide mereka dengan cara nonverbal; Memupuk pemahaman tentang konsep-konsep ilmiah dasar, seperti tekstur, bentuk, dan rupa;
- Dapat menjadi kegiatan sosial, yang menyediakan kesempatan bagi anak-anak untuk berbagi ide, berkolaborasi, dan belajar satu sama lain.
Ilustrasi: Pexels/ Kate Romeo
Referensi: wunderled.com
0 Comments