Mengapa Pola Makan Sehat pada Anak Perlu Diperhatikan? Ini Alasannya  

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

MYHOMMY.ID – Parents, dengan mengajarkan kebiasaan makan sehat kepada anak-anak, dan mencontohkan perilaku ini dalam diri Anda, Anda dapat membantu anak-anak menjaga berat badan yang sehat dan pertumbuhan yang normal. Selain itu, kebiasaan makan yang dipelajari anak-anak saat mereka masih kecil akan membantu mereka menjaga gaya hidup sehat saat mereka dewasa.

Penyedia layanan kesehatan anak dapat mengevaluasi berat badan, tinggi badan, dan menjelaskan BMI mereka serta memberi tahu Anda jika anak perlu menurunkan atau menambah berat badan atau jika ada perubahan pola makan yang perlu dilakukan.

Beberapa aspek terpenting dari makan sehat adalah kontrol porsi dan pengurangan jumlah lemak dan gula yang dimakan atau diminum anak. Cara sederhana untuk mengurangi asupan lemak dalam pola makan anak dan meningkatkan berat badan yang sehat meliputi penyajian:

• Produk susu rendah lemak atau tanpa lemak

• Unggas tanpa kulit

• Potongan daging tanpa lemak

• Roti dan sereal gandum utuh

• Camilan sehat seperti buah dan sayur

Kurangi juga jumlah minuman manis bergula dan garam dalam pola makan anak. Jika Anda tidak yakin tentang cara memilih dan menyiapkan berbagai makanan untuk keluarga, konsultasikan dengan ahli untuk konseling gizi.

Penting bagi Anda untuk tidak menempatkan anak yang kelebihan berat badan pada diet ketat. Anak-anak tidak boleh ditempatkan pada diet ketat untuk menurunkan berat badan kecuali jika dokter mengawasinya karena alasan medis.

Pendekatan lain yang dapat dilakukan orang tua untuk mengembangkan kebiasaan makan sehat pada anak-anak mereka meliputi:

• Bimbing pilihan keluarga daripada mendikte makanan.

Sediakan berbagai macam makanan sehat di rumah. Praktik ini akan membantu anak-anak belajar cara membuat pilihan makanan sehat. Singkirkan pilihan yang tidak sehat seperti keripik. Sajikan air putih dengan makanan.

Dorong anak-anak untuk makan perlahan.

Seorang anak dapat mendeteksi rasa lapar dan kenyang lebih baik ketika mereka makan perlahan. Sebelum menawarkan porsi atau porsi kedua, minta anak untuk menunggu setidaknya 15 menit untuk melihat apakah mereka benar-benar masih lapar.

Ini akan memberi waktu pada otak untuk mencatat rasa kenyang. Selain itu, porsi kedua harus jauh lebih kecil daripada porsi pertama. Dan jika memungkinkan, tambahkan lebih banyak sayuran pada porsi kedua.

• Makanlah bersama sesering mungkin.

Cobalah untuk membuat waktu makan menyenangkan dengan mengobrol dan berbagi, bukan waktu untuk memarahi atau berdebat. Jika waktu makan tidak menyenangkan, anak-anak mungkin akan mencoba makan lebih cepat agar dapat segera meninggalkan meja makan. Mereka kemudian akan belajar mengaitkan makan dengan stres.

• Libatkan anak-anak dalam berbelanja makanan dan menyiapkan makanan.

Kegiatan ini akan memberi Anda petunjuk tentang preferensi makanan anak-anak, kesempatan untuk mengajarkan anak-anak tentang nutrisi, dan memberi mereka rasa puas. Selain itu, anak-anak mungkin lebih bersedia untuk makan atau mencoba makanan yang mereka bantu siapkan.

• Rencanakan camilan.

Mengemil terus-menerus dapat menyebabkan makan berlebihan, tetapi camilan yang direncanakan pada waktu-waktu tertentu dalam sehari dapat menjadi bagian dari diet bergizi, tanpa merusak selera makan anak pada waktu makan. Anda harus membuat camilan bergizi sebisa mungkin, tanpa melarang anak-anak untuk sesekali makan keripik atau kue, terutama pada acara lainnya. Sediakan camilan sehat dalam jangkauan dan sejajar dengan pandangan mata.

• Tetapkan beberapa tujuan keluarga.

Mungkin membatasi makanan penutup hanya di akhir pekan dan hanya minum soda di akhir pekan. Pastikan botol air kosong sebelum waktu makan malam untuk mendorong hidrasi

• Cegah makan makanan atau camilan sambil menonton TV.

Cobalah makan hanya di area yang ditentukan di rumah, seperti ruang makan atau dapur. Makan di depan TV dapat membuat anak sulit memperhatikan rasa kenyang, dan dapat menyebabkan makan berlebihan.

• Dorong anak-anak untuk minum lebih banyak air. Konsumsi minuman manis dan soda yang berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan angka obesitas pada anak-anak.

• Cobalah untuk tidak menggunakan makanan sebagai hukuman atau hadiah bagi anak-anak.  Menahan makanan sebagai hukuman dapat membuat anak-anak khawatir bahwa mereka tidak akan mendapatkan cukup makanan. Misalnya, menyuruh anak-anak tidur tanpa makan malam dapat menyebabkan mereka khawatir bahwa mereka akan kelaparan. Akibatnya, anak-anak mungkin mencoba makan kapan pun mereka mendapat kesempatan.

Demikian pula, ketika makanan, seperti permen, digunakan sebagai hadiah, anak-anak mungkin berasumsi bahwa makanan ini lebih baik atau lebih berharga daripada makanan lainnya. Misalnya, memberi tahu anak-anak bahwa mereka akan mendapatkan makanan penutup jika mereka menghabiskan semua sayuran akan memberikan pesan yang salah tentang sayuran.

• Pastikan makanan anak-anak di luar rumah seimbang.

Cari tahu lebih lanjut tentang program makan siang sekolah atau kemas bekal makan siang mereka dengan berbagai makanan. Selain itu, pilih makanan yang lebih sehat saat makan di restoran.

• Perhatikan ukuran porsi dan bahan-bahannya.

Baca label makanan dan batasi makanan yang mengandung lemak trans. Selain itu, pastikan Anda menyajikan porsi yang sesuai seperti yang tertera pada label.***

Ilustrasi: Pexels/ Jane Trang Doan

Referensi: webmd.com

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *