MYHOMMY.ID – Alergi makanan adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap protein tertentu yang terdapat dalam makanan. Ketika seseorang dengan alergi makanan mengonsumsi makanan yang mengandung alergen (zat penyebab alergi), tubuh mengidentifikasinya sebagai ancaman dan merespons dengan melepaskan histamin dan bahan kimia lainnya yang dapat menyebabkan berbagai gejala, dari ringan hingga berat dan bahkan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat.
Alergi Makanan pada Anak
Alergi makanan pada anak terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mereka mengidentifikasi protein tertentu dalam makanan sebagai ancaman, meskipun sebenarnya tidak berbahaya. Tubuh kemudian memproduksi antibodi imunoglobulin E (IgE) yang memicu pelepasan histamin dan bahan kimia lainnya dari sel mast dan basofil. Pelepasan ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk gatal-gatal, pembengkakan, kesulitan bernapas, dan dalam kasus yang parah, anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang bisa mengancam nyawa.
Gejala Alergi Makanan pada Anak
Gejala alergi makanan pada anak bisa muncul dalam hitungan menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi makanan pemicu. Beberapa gejala umum yang mungkin muncul termasuk:
- Reaksi Kulit: Ruam, gatal-gatal, atau eksim
- Reaksi Pencernaan: Mual, muntah, kram perut, atau diare
- Reaksi Pernafasan: Mengi, sesak napas, atau hidung tersumbat
- Reaksi Sistemik: Pembengkakan di wajah, bibir, atau tenggorokan, yang bisa mengganggu jalan napas
Anafilaksis adalah reaksi alergi yang sangat serius yang dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, kehilangan kesadaran, dan bahkan kematian jika tidak segera ditangani dengan epinefrin.
Intoleransi Makanan pada Anak, Perbedaannya dengan Alergi
Intoleransi makanan pada anak adalah kondisi di mana tubuh anak kesulitan mencerna makanan tertentu, biasanya karena kekurangan enzim yang diperlukan atau sensitivitas terhadap komponen makanan. Tidak seperti alergi makanan, intoleransi makanan tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh dan biasanya tidak menyebabkan reaksi yang mengancam nyawa.
Perbedaan utama antara alergi dan intoleransi makanan pada anak meliputi:
- Mekanisme: Alergi makanan melibatkan sistem kekebalan tubuh, sedangkan intoleransi makanan berkaitan dengan masalah pencernaan.
- Gejala: Alergi makanan dapat menyebabkan gejala yang parah dan melibatkan berbagai sistem tubuh, sementara intoleransi makanan cenderung menyebabkan gejala yang terbatas pada sistem pencernaan, seperti kembung, diare, atau sakit perut.
- Risiko: Alergi makanan pada anak bisa berakibat fatal, terutama jika terjadi anafilaksis, sedangkan intoleransi makanan biasanya tidak menimbulkan risiko yang mengancam nyawa.
Contoh Alergi dan Intoleransi Makanan pada Anak
- Alergi Makanan: Susu, telur, kacang tanah, kacang pohon, ikan, kerang, kedelai, dan gandum adalah beberapa makanan yang paling sering menyebabkan alergi pada anak.
- Intoleransi Makanan: Laktosa (intoleransi laktosa), gluten (penyakit celiac atau intoleransi gluten), dan histamin adalah contoh intoleransi makanan yang umum terjadi pada anak.
Penanganan Alergi dan Intoleransi Makanan pada Anak
Untuk anak yang memiliki alergi makanan, langkah pertama dan terpenting adalah menghindari makanan pemicu. Orang tua harus waspada terhadap bahan makanan yang mungkin mengandung alergen dan harus selalu membaca label produk dengan cermat. Dalam kasus reaksi alergi yang parah, penggunaan epinefrin auto-injector (seperti EpiPen) sangat penting dan bisa menyelamatkan nyawa.
Pada anak yang mengalami intoleransi makanan, pengelolaan biasanya melibatkan penyesuaian diet dan menghindari makanan yang menyebabkan gejala. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi dapat membantu menentukan makanan yang aman dan tidak aman untuk dikonsumsi.
Memahami perbedaan antara alergi dan intoleransi makanan pada anak adalah kunci untuk melindungi kesehatan mereka. Alergi makanan adalah kondisi yang melibatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan reaksi yang serius dan bahkan fatal, sementara intoleransi makanan lebih terkait dengan masalah pencernaan dan cenderung tidak menimbulkan risiko yang mengancam nyawa. Orang tua harus selalu waspada dan siap untuk menangani reaksi alergi atau intoleransi makanan pada anak mereka dengan tepat.***
Ilustrasi: Pexels
Referensi:
- Mayo Clinic. (2023). Food Allergies in Children: Symptoms and Causes.
- American Academy of Pediatrics (AAP). (2023). Food Intolerance in Children.
0 Comments